Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentari Isolasi Virus Corona, Astronot Ini Cerita Pengalaman Setahun di Luar Angkasa

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Astronot Scott Kelly saat berada di stasiun luar angkasa internasional.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah menyarankan agar setiap warga mengusahakan berdiam diri di rumah selama terjadinya wabah virus corona.

Hal itu dilakukan agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas dan menginfeksi lebih banyak orang.

Gerakan social distancing dan work from home juga banyak dikampanyekan di media sosial dengan harapan pasien Covid-19 tidak melonjak sehingga masih bisa ditampung di rumah sakit.

Meskipun demikian, berhari-hari berada di rumah tentu saja tidak menyenangkan sebab sebagai makhluk sosial tentu memerlukan interaksi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nah, mengenai kebosanan selama menjalani karantina, Scott Kelly pensiunan astronot NASA yang menghabiskan hampir setahun waktunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional berbagi cerita seperti ditulis di NewYorkTimes.

Kelly mengatakan, dia mengakui tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama hampir setahun, itu tidak mudah.

Tetapi dia belajar beberapa hal selama di luar angkasa dan dia bisa membagikan sejumlah tips saat menjalani isolasi.

Baca juga: UN 2020 Dibatalkan, Berikut Sejumlah Negara yang Menerapkan Kebijakan Serupa

Ikuti jadwal

Di stasiun ruang angkasa, Kelly mengatakan, waktu dijadwalkan dengan ketat, dari saat bangun hingga ketika pergi tidur. Terkadang menurutnya, melakukan kegiatan bisa memerlukan perjalanan ruang angkasa hingga delapan jam; tapi di lain waktu hanya lima menit.

"Seperti memeriksa bunga eksperimental yang saya tanam di ruang angkasa. Anda akan menemukan rencana yang akan membantu Anda dan keluarga Anda menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan kehidupan rumah yang berbeda. Ketika saya kembali ke Bumi, saya merindukan jadwal itu dan merasa sulit untuk hidup tanpa jadwal," kata dia.

Tetap bergerak

Ketika tinggal dan bekerja di tempat yang sama selama berhari-hari, pekerjaan bisa jadi monoton dan akan membosankan. Agar tidak bosan hidup di luar angkasa,Kelly mengaku sengaja mondar-mandir sendiri karena dia tahu akan berada di dalamnya untuk jangka panjang.

"Luangkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan: Saya bertemu dengan kru untuk nonton film, lengkap dengan makanan ringan, dan menonton semua "Game of Thrones" - dua kali," ungkap dia.

Baca juga: Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Perlambat Penyebaran Corona dan Risikonya

Dia tak lupa mengingatkan agar memasukkan dalam jadwal, waktu tidur yang konsisten. Ilmuwan NASA mempelajari dengan cermat tidur astronot ketika kita berada di luar angkasa, dan mereka telah menemukan bahwa kualitas tidur berhubungan dengan kognisi, suasana hati, dan hubungan antarpribadi.

"Semua penting untuk menjalani misi di luar angkasa atau seperti karantina di rumah saat ini," ujarnya.

Pergi ke luar

Kelly menceritakan, salah satu hal yang paling dia rindukan saat tinggal di luar angkasa adalah bisa pergi keluar dan menikmati alam. Setelah terkurung di ruang kecil selama berbulan-bulan, dia kemudian sangat ingin melihat alam - warna hijau, bau kotoran segar, dan nuansa hangat matahari.

"Rekan-rekan saya suka memutar rekaman suara Bumi, seperti burung dan gemerisik pohon, dan bahkan nyamuk, berulang-ulang. Itu membawaku kembali ke bumi. Meskipun anehnya kadang-kadang saya menemukan diri saya menepuk nyamuk di telinga," bebernya.

"Anda tidak perlu berolahraga dua setengah jam sehari, seperti yang dilakukan para astronot di stasiun ruang angkasa, tetapi bergerak sekali sehari harus menjadi bagian dari jadwal karantina Anda," lanjut dia.

Menemukan hobi

Kelly mengatakan, dia membawa buku ke ruang angkasa. Selain itu, ketenangan dan suasana di luar angkasa bertemu dengan buku itu lebih baik daripada notifikasi dan pemberitahuan dari ponsel.

"Anda juga dapat berlatih instrumen, saya baru saja membeli pelatih gitar digital online, mencoba kerajinan, atau membuat karya seni. Para astronot membutuhkan waktu untuk semua ini saat berada di luar angkasa," kata dia.

Baca juga: Update Kondisi Terkini Virus Corona di 9 Negara Asia Tenggara

Membuat jurnal

NASA telah mempelajari efek isolasi pada manusia selama beberapa dekade, dan satu penemuan mengejutkan yang mereka buat adalah nilai dari membuat jurnal.

Sepanjang misi selama setahun, dia mengaku meluangkan waktu untuk menulis tentang pengalamannya hampir setiap hari.

Menurut dia, mencatat peristiwa-peristiwa dalam keadaan tersebut lalu menggambarkan apa yang dialami melalui panca indera Anda atau menulis bisa mempertajam ingatan.

"Bahkan jika akhirnya tidak menulis buku berdasarkan jurnal Anda seperti yang saya lakukan, menulis tentang hari-hari Anda akan membantu menempatkan pengalaman Anda dalam perspektif dan membiarkan Anda melihat ke belakang nanti tentang apa arti waktu unik dalam sejarah ini," ungkapnya.

Luangkan waktu komunikasi

Meksipun sebagai komandan stasiun ruang angkasa, Kelly mengaku tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mengadakan konferensi video dengan keluarga dan teman-teman.

Dia mengatakan, para ilmuwan telah menemukan bahwa isolasi tidak hanya merusak kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik, terutama sistem kekebalan tubuh.

"Teknologi membuatnya lebih mudah untuk tetap berhubungan, jadi ada baiknya meluangkan waktu untuk terhubung dengan seseorang setiap hari - itu sebenarnya bisa membantu Anda melawan virus," ujar dia.

Dengarkan para ahli

Hidup di luar angkasa mengajari Kelly pentingnya memercayai nasihat orang-orang yang tahu lebih tahu tentang subjek mereka. Apakah itu sains, teknik, kedokteran, atau desain stasiun ruang angkasa yang sangat kompleks yang membuatnya tetap hidup.

Apalagi di saat yang penuh tantangan seperti saat ini. Mencari pengetahuan dari mereka yang paling tahu tentang hal itu dan mendengarkan mereka bisa lebih baik.

"Media sosial dan sumber-sumber lain yang kurang diperiksa dapat menjadi menimbulkan informasi yang salah. Oh, dan jangan lupa sering-sering cuci tangan Anda," pungkasnya.

Baca juga: Musim Bunga Sakura yang Layu di Jepang karena Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi