Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Ibunda Jokowi, Sujiatmi: Satu-satunya Murid Perempuan di SD Kismoyo

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Labib Zamani
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita didampingi Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo dalam peresmian Kemitraan Tradisional Warung dengan Hypermart dan Nobu Bank di Desa Giriroto, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (6/3/2018).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Rabu (25/3/2020).

Informasi ini dikonfirmasi oleh salah satu staf khusus presiden, Angkie Yudistia.

"Iya betul, saya juga mendapatkan info tersebut dari sekretaris Pribadi Bapak ( Jokowi)," ujar Angkie pada Rabu sore.

Lantas, seperti apa sosok Sujiatmi Notomiharjo?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sujiatmi Ceritakan Sosok Ayah Kandung Jokowi

Satu-satunya murid perempuan di SD Kismoyo

Sujiatmi Notomiharjo lahir pada 14 Februari 1943, setengah bulan sebelum pasukan Jepang menduduki Jawa. 

Dia merupakan anak bungsu dan perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara pasangan Wirorejo dan Sani. Sementara kakaknya bernama Wirorejo dan Miyono. 

Sujiatmi tumbuh besar di Desa Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 

Mengutip buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi (2014), orangtuanya tak pernah membedakan perlakuan terhadapnya dan terhadap kakak lelakinya. 

Baca juga: Meninggal pada Usia 77 Tahun, Ini Profil Singkat Ibunda Jokowi

Saat kakak lelakinya sekolah, ia pun turut sekolah. Padahal, di kampung itu tidak ada satu pun anak perempuan sebayanya bersekolah. Sehingga, satu-satunya perempuan yang bersekolah adalah dirinya.

Jarak rumahnya dengan SD Kismoyo, tempat ia bersekolah pun cukup jauh yakni mencapai 5 kilometer. 

Terkadang, Sujiatmi pergi ke sekolah berjalan kaki, tetapi kadang juga menggunakan sepeda. 

Semasa sekolah, dia selalu mendapatkan nilai tertinggi untuk pelajaran berhitung.

Hal itu membuatnya menjadi asisten yang sangat tangguh dalam menggerakkan roda usaha kayu suaminya. 

Baca juga: Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Ibunda Jokowi Ramai di Twitter

Bertemu suaminya, Widjiatno

Gobak sodor adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri atas tiga sampai lima anak. 

Sujiatmi seringkali memainkannya dengan anak laki-laki, dan inilah awal mula perkenalannya dengan Widjiatno yang menjadi suaminya. 

Hal itu terjadi saat Sujiatmi masih di tingkat SMP, sementara Widjiatno tiga tahun lebih tua dan saat itu di tingkat SMA. 

Keluarga besar Widjiatno adalah lurah. Kakeknya lurah, juga ayah dan pakdenya. 

Sujiatmi pun pacaran dengan Widjiatno selama 2 tahun, hingga akhirnya memutuskan menikah pada 23 Agustus 1959. 

Baca juga: Ibunda Presiden Jokowi Wafat, AHY Sampaikan Belasungkawa

Usia Sujiatmi baru 16 tahun dan Widjiatno yang kelak bernama Notomiharjo berusia 19 tahun. Keduanya belum lulus sekolah. 

Sujiatmi memutuskan berhenti sekolah setelah pernikahan tersebut. 

Usai pesta pernikahan tersebut, keduanya hijrah ke Solo dan mulai merintis usaha kayu mengikuti jejak kedua kakak Sujiatmi. 

Awalnya Sujiatmi dan Widjiatno masih harus mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya sukses menjadi pengusaha kayu dengan ribuan karyawan dan delapan pabrik. 

Baca juga: Ibunda Meninggal, Jokowi Sudah Berada di Solo

Kelahiran Jokowi

Waktu berlalu dan Sujiatmi akhirnya mengandung anak pertamanya. Anak itu lahir pada 21 Juni 1961 dan Noto menamainya Joko Widodo atau sering disebut Jokowi. 

Joko artinya lelaki, Widodo artinya slamet atau selamat. Kepalanya besar waktu lahir.

Melahirkan Jokowi bukan perkara mudah. Usianya baru 18 tahun dan sendirian saat itu di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo. 

Pihak rumah sakit melarang proses kelahiran ditunggu keluarganya. 

Wirorejo, ayah Sujiatmi mengamati kepala bocah itu saat berusia 4 tahun dan berkata,"Bocah berkepala besar seperti itu pasti jadi orang," kata dia. 

Baca juga: Ibunda Presiden Jokowi Wafat di RS Slamet Riyadi Solo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi