Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Berjemur di bawah paparan sinar matahari pagi dipercaya membawa banyak manfaat bagi tubuh.

Salah satunya yakni diklaim mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Biasanya, banyak orang mulai keluar rumah dan berjemur pada pukul 7 pagi atau sebelum dan setelahnya, dengan pertimbangan sinar yang ada belum terlalu terik sehingga tidak menyengat di kulit.

Studi dari Georgetown University Medical Center menunjukkan, paparan ultraviolet dari sinar matahari dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi (sel T).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui mengenai berjemur di bawah sinar matahari:

1. Tidak bisa mematikan virus corona

Menilik ramainya informasi seputar virus corona atau SARS-CoV-2, beredar pesan yang menyebut bahwa virus corona dapat mati di bawah sinar matahari.

Kemudian, sejumlah orang pun mengikuti anjuran dari pesan yang belum jelas kebenarannya itu.

Atas kejadian tersebut, dokter Ahli Gizi, dr. DR. Tan Shot Yen mengungkapkan, informasi soal sinar matahari dapat membunuh virus corona adalah tidak benar.

"Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya," ujar Tan seperti dalam pemberitaan Kompas.com, Minggu (22/3/2020).

Ia menjelaskan, kebiasaan menjemur benda di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel dalam benda tersebut, namun hal itu tidak berlaku untuk jenis virus corona.

"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian," katanya lagi.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

2. Tubuh mendapatkan vitamin D3

Meski begitu, masih ada manfaat lain dari berjemur yakni tubuh Anda akan memperoleh manfaat berupa vitamin D3 secara cuma-cuma.

Vitamin D3 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu menyerap kalsium dan fosfor yang penting dalam membangun dan menjaga tulang yang kuat.

"Makanya vitamin D3 ini disebut the sunshine vitamin, vitaminnya matahari," ujar Tan.

Baca juga: Dampak Gerhana Matahari Cincin dan Fenomena di 2031...

3. Waktu berjemur yang ideal

Sementara itu, umumnya orang-orang berjemur sebelum melakukan aktivitas lainnya.

Namun, waktu yang pas atau efektif untuk berjemur yakni pukul 10.00-11.00.

Tan menjelaskan, waktu tersebut diyakini waktu yang tepat untuk menjemur badan karena tubuh juga membutuhkan ultraviolet B yang muncul pada jam tersebut.

Sementara itu, tubuh tidak membutuhkan ultraviolet A yang muncul pada pukul 06.00-07.00 pagi.

"Yang kita butuhkan sebetulnya adalah ultraviolet B. Ultraviolet B ini gelombangnya lebih pendek. Jadi itu sebabnya kita harus tunggu sedikit mataharinya naik. Jadi kita di katulistiwa, jam 10 sudah ada. Itulah alasannya kita berjemur jam 10.00," ujar Tan.

4. Lama berjemur 15-20 menit

Selain itu, lamanya kita berjemur juga perlu diperhatikan, jangan terlalu sebentar apalagi terlalu lama yang membuat tubuh kekurangan cairan.

Tan menyarankan agar masyarakat yang ingin berjemur diupayakan selama 15-20 menit saja.

Hal ini dikarenakan pada pukul 10.00-11.00 sinar matahari sudah cukup panas.

Adapun semakin banyak permukaan kulit yang terpapar sinar matahari di waktu tersebut, maka semakin baik pula hasilnya.

Dilansir dari situs wwe.ncbi.nlm.nih.gov, orang yang melakukan kegiatan di luar jam 10.00-11.00, sebaiknya menggunakan sunscreen agar kulit tidak terbakar.

5. Meningkatkan imunitas

Ada manfaat lain yang dapat Anda peroleh dengan berjemur yakni dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Tan menjelaskan, pada pukul 10.00, baiknya Anda berjemur di rumah dan mengenai sinar matahari langsung di permukaan kulit.

Sebab, ultraviolet B yang dibawa sinar matahari pada pukul 10.00 akan bekerja sama dengan koleterol yang ada di bawah permukaan kulit membentuk vitamin D3.

Kemudian, vitamin D3 inilah yang menjadi sumber kekebalan tubuh atau imunitas manusia.

Tak hanya itu, vitamin D3 juga bermanfaat untuk mencegah kanker dan penyakit autoimun.

Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19

(Sumber: Ellyvon Pranita, Luthia Ayu Azanella | Editor: Sri Anindiati Nursastri, Rizal Setyo Nugroho)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi