Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Cara China Tangani Kasus Corona Berdasarkan Tingkat Keparahan Pasien

Baca di App
Lihat Foto
WU HONG
epa08252272 Workers wearing protective masks at a production line during a government-organized tour at Mengniu Dairy factory in Beijing, China, 27 February 2020. Many people returned to work in China as the Covid-19 coronavirus outbreak in the country killed over 2,700. EPA-EFE/WU HONG
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebagai negara pertama ditemukan infeksi virus corona, China menjadi negara dengan jumlah kasus penularan cukup besar, mencapai lebih dari 80.000 kasus hingga saat ini.

Namun selama tiga bulan ini, diketahui Negeri Tirai Bambu itu berhasil meredam masalah penyebaran virus dan penyakit Covid-19 di tengah masyarakatnya.

Otoritas China menyebut selama beberapa hari terakhir sudah tidak ditemukan kasus infeksi lokal baru yang terjadi, kecuali kasus yang merupakan datang dari negara lain

Bahkan, saat ini Kota Wuhan sebagai pusat episentrum sudah dibuka dari penutupan, dan dalam waktu dekat dikabarkan Provinsi Hubei akan menerapkan hal yang sama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Panduan Menghadapi Penyakit Virus Corona 2019 Model RRC: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis, dan Manajemen dari Komisi Kesehatan Nasional RRC, Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional RRC, ternyara China memiliki cara tersendiri dalam menangani puluhan ribu kasus infeksi yang terjadi.

Baca juga: Ini yang Dilakukan China Mencegah Penyebaran Virus Corona terhadap Lansia dan Anak-anak

Berikut ini beberapa metode penanganan pasien virus corona yang dilakukan oleh China: 

Penentuan lokasi perawatan

Semua kasus terduga dan terkonfirmasi harus diisolasi dan ditangani di rumah sakit rujukan dengan cara diisolasi secara efektif dan protektif.

Kasus-kasus yang baru sekadar dugaan, harus ditangani di ruang terpisah. Sementara kasus positif bisa dirawat di satu ruangan yang sama.

Untuk mereka dengan kasus positif yang sudah dalam kondisi kritis harus secepatnya dimasukkan ke dalam ICU sesegera mungkin.

Penanganan umum

Untuk orang-orang yang mengalami gejala namun tidak terjadi gangguan kesehatan yang serius, mereka hanya diistirahatkan di tempat tidur, diberikan terapi suportif, dan konsumsi nutrisi yang baik.

Selain itu, keseimbangan air dan elektrolit harus dijaga untuk memelihara kondisi pasien tetap stabil.

Selanjutnya, dilakukan evaluasi darah dan urin secara rutin, pemeriksaan CR, indikator biokimiawi, fungsi koagulasi, analisa gas darah arteri, rontgen dada, tergantung kondisi pasien.

Jika memang memungkinkan, maka bisa dilakukan tes sitokin.

Ada pula pemberian terapi oksigen, antiviral, dan terapi antibakteri yang tepat dan efektif secara terukur.

Baca juga: Saat Para Pejabat Negara Dunia Potong Gaji untuk Tangani Virus Corona

Penanganan pasien kritis dan parah

Dalam hal ini, prinsip pemberian terapi dilakukan secara simptomatik, mencegah terjadinya komplikasi, sehingga penyakit yang menyetai juga diberikan terapi aar tidak terjadi infeksi sekunder.

Semua organ diberi dukungan secara tepat, sehingga semua bagian bisa bekerja optimal.

Mereka yang sudah ada di kondisi parah atau kritis akan diberikan alat bantu pernafasan seperti terapi oksigen, ventilasi mekanis invasif, terapi penyelamatan , bantuan sirkulasi, hingga terapi plasma konvalesen.

Banyak pasien yang mengidap penyakit dengan tingkat  ini mengalami ketakutan, untuk itu konseling psikologis harus diperkuat.

Baca juga: Dari UN hingga Belajar di Rumah, Berikut Sejumlah Kebijakan Mendikbud Saat Pandemi Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi