Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Tidak Ada Bukti Virus Corona Bisa Ditularkan Melalui Makanan

Baca di App
Lihat Foto
DOK. GRAB INDONESIA
Crunchaus sendiri merupakan usaha yang didirikan Budi sejak 2017 lalu. Idenya bermula dari kesukaannya terhadap makanan sehat, terutama yang dimasak tanpa minyak.
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Virus corona adalah virus pernapasan, yang berarti menyebar terutama melalui sistem pernapasan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) rute penularan utamanya adalah melalui infeksi droplet atau tetesan orang ke orang, yaitu menghirup air liur aerosol atau lendir yang membawa viral load.

Viral load adalah jumlah partikel virus dalam volume cairan tertentu. Viral load yang lebih tinggi setara dengan kemungkinan infeksi yang lebih kuat.

Selain itu, orang paling menular ketika mereka memiliki gejalanya karena melalui batuk dan bersin bisa menyebarkan virus di sekitar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Secara teoritis, Covid-19 dapat ditularkan dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata.

Namun, menurut CDC itu bukan metode penularan utamanya.

Lantas, bagaimana jika tetesan dari batuk dan bersin tersebut menempel di makanan? Bisakah makanan di rumah makan menjadi pembawa virus corona?

Baca juga: Saling Menguatkan Menghadapi Covid-19

Virus corona tidak ditularkan lewat makanan

Jika Anda memesan makanan selama isolasi, Anda dapat lebih tenang, karena tampaknya mustahil untuk tertular lewat makanan itu.

Dilansir Business Insider (27/3/2020), CDC, United States Department of Agriculture (USDA), dan para ahli medis mengatakan tidak ada bukti virus corona disebarkan melalui makanan.

Menurut spesialis penyakit menular Yale Medicine, Jaimie Meyer, sampai saat ini tidak ada bukti penularan virus corona melalui makanan.

“Cara utama penularan virus dari orang ke orang adalah melalui tetesan langsung (seperti pada saat berada dalam jarak 6 kaki atau 1,8 m dari seseorang ketika mereka batuk atau bersin dan menghirupnya),” kata Meyer.

Dokter emergency dan Direktur Global Health for Northwell Health Dr. Eric Cioe-Pena juga mengatakan hal serupa.

"Penularannya melalui epitel pernapasan di hidung, mulut, dan mata Anda. Ini tidak mungkin ditularkan lewat makanan. Lebih mungkin pada tangan sambil memegang kemasan makanan,” kata dia.

Baca juga: Tak Perlu Panik Beli Vitamin, Buah dan Sayur Lebih Efektif Cegah Penularan Covid-19

Mengapa makanan berisiko rendah?

Dilansir Live Science (24/3/2020), Profesor dan spesialis keamanan makanan di North Carolina State University Benjamin Chapman menjelaskan kenapa penularan lewat makanan kemungkinannya kecil.

Pertama, langkah-langkah keamanan pangan sudah ada untuk mencegah penyakit yang menempel pada makanan.

Hal itu seperti sering mencuci tangan, membersihkan peralatan masak, dan memasak pada suhu yang tepat.

Kedua, faktor biologi virus. Virus corona tidak dapat bertahan selama berminggu-minggu pada permukaan sesuatu benda. 

Tidak seperti bakteri, virus tidak dapat tumbuh di dalam makanan. Sehingga, jumlah virus dalam makanan diperkirakan akan berkurang seiring waktu.

Juga secara teori, jenis virus ini seharusnya tidak dapat bertahan di perut karena sangat asam.

Mengenai adanya orang terinfeksi dengan menyentuh mulut, Chapman mengatakan kemungkinan itu tetap ada.

Tapi sejauh ini dirinya belum memiliki bukti terkait itu.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Depok: 2 Pasien dan 10 Suspect Wafat, Pasien Positif Jadi 21 Orang

Tips belanja makanan

Meskipun risiko terkena Covid-19 dari makanan cenderung rendah, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko lebih lanjut. Berikut ini beberapa tips dari Chapman.

Membeli makanan dari toko:

  • Bilas buah dan sayuran segar dengan air untuk menghilangkan kotoran, menghilangkan pestisida, dan mengurangi kuman yang menempel di makanan.
  • Tidak perlu mencuci makanan dengan sabun. Sabun digunakan untuk mencuci tangan, bukan untuk makanan.
  • Jika Anda khawatir tentang kemasan makanan, Anda dapat mencuci tangan setelah memegangnya.
  • Jika Anda khawatir tentang makanan Anda dan ingin memasaknya, gunakan suhu 65 derajat Celcius selama 3 menit. Hal itu secara signifikan akan mengurangi kadar partikel virus.

Baca juga: Dua Pasien RSPI Sulianti Saroso Meninggal Dunia, Tiga PDP Negatif Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi