Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Aturan Isolasi dan Karantina Diri karena Virus Corona? Ini Panduannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Iustrasi isolasi diri, pasien virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com -  Isolasi dan karantina diri kini menjadi perhatian masyarakat di Indonesia setelah merebaknya wabah virus corona.

Mereka yang pernah kontak dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau baru bepergian dari wilayah terjangkit akan diminta melakukan karantina diri, meskipun tanpa gejala. 

Mereka yang bergejala seperti mengalami demam ringan, batuk kering yang mengganggu, tidak selera makan karena tidak merasa enak, dan tidak bisa menghirup bau, atau mungkin mengalami sesak napas, biasanya dokter akan langsung merekomendasikan untuk isolasi.

Bagaimana aturan dan apa yang harus dipersiapkan ketika harus menjalani isolasi atau karantina diri?

1. Persiapkan diri

Centers for Disease Centers (CDC) mengimbau agar setiap orang mempersiapkan segala kebutuhannya ketika dirinya atau anggota keluarga sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu yang bisa dilakukan adalah mendaftarkan nomor-nomor darurat seperti penyedia layanan kesehatan, departemen kesehatan setempat, rumah sakit setempat, dan layanan ambulans.

Beberapa barang juga bisa disiapkan untuk persiapan, di antaranya:

CDC menyebutkan, cairan disinfektan bisa dibuat sendiri dengan 4 sendok teh pemutih dicampur dengan satu liter air.

Tidak diimbau untuk mencampur pemutih dengan pembersih lain karena dapat menghasilkan gas beracun.

Orangtua sebaiknya juga memikirkan kamar anak-anak. Jika memungkinkan, mempersiapkan kamar tidur dan kamar mandi terpisah bagi mereka yang harus menjalani isolasi dan karantina. 

Beberapa persediaan ruangan bisa disiapkan untuk hiburan saat isolasi seperti TV, Komputer, iPad, buku hingga game.

Baca juga: 10 Panduan untuk Orangtua Cegah Anak dari Virus Corona

2. Isolasi diri

Saat seseorang harus mengisolasi dirinya, maka disarankan memiliki kamar dan kamar mandiri sendiri yang terpisah dari penghuni lainnya.

Lokasi kamar juga diimbau jauh dengan orang lain di rumah.

Jika Anda hidup sendiri, maka sebaiknya pastikan ada seseorang yang akan selalu memeriksa kondisi Anda secara virtual.

Dr. Tanya Altmann dari American Academy of Pediatrics, mengatakan, apabila yang diisolasi di rumah adalah orangtua yang memiliki risiko lebih besar, maka sebaiknya mereka ditempatkan di ruang terpisah yang tak akan didekati anak-anak ataupun orang lain.

Sementara, jika yang harus diisolasi adalah anak-anak maka sebaiknya harus ada orang dewasa yang diisolasi bersamanya.

"Orang dewasa itu akan merawat anak itu, dan orang dewasa lainnya akan bertanggung jawab atas seluruh keluarga." ujar Altmann.

Hal ini mungkin akan sulit bagi orangtua tunggal.

Jika hal itu terjadi, maka sebaiknya meminta tetangga atau jejaring sosial lingkungan untuk bersedia membantu sekedar membelikan bahan makanan atau membelikan obat dan meletakkannya di depan pintu.

Asisten Profesor Pediatri di Universitas Michigan, Radesky, mengatakan, seluruh anggota keluarga juga harus belajar mengisolasi diri mereka masing-masing di dalam rumah.

"Pola penyebaran Covid-19 menunjukkan bahwa sekelompok orang yang tinggal berdekatan memiliki risiko paling tinggi untuk mendapatkannya dari satu sama lain. Jika anak-anak adalah bagian dari rumah tangga itu, mereka mungkin menunjukkan gejala minimal tetapi masih menular,” ujar dia.

CDC mengingatkan agar selalu menggunakan masker saat Anda ke dokter atau rumah sakit.

"Jika Anda tidak dapat memakai masker wajah (misalnya, karena menyebabkan kesulitan bernapas), maka Anda harus melakukan yang terbaik untuk menutupi batuk dan bersin Anda, dan orang-orang yang merawat Anda harus mengenakan masker wajah jika mereka masuk kamar Anda," demikian pernyataan CDC.

Baca juga: Rasakan Gejala Terinfeksi Virus Corona, Psikosomatik atau Bukan? Ini Cara Membedakannya

3. Jangan berbagi barang

Selain itu, diimbau untuk tidak berbagi gelas, garpu, atau peralatan makan lain.

Tidak disarankan pula untuk berbagi handuk atau tempat tidur dengan sesama anggota keluarga.

Sediakan tempat sampah khusus untuk mereka yang sakit dan cuci tangan setelah membuang sampah-sampah itu.

Hubungi petugas medis apabila Anda atau keluarga yang memiliki gejala mengalami susah bernapas yang tiba-tiba, nyeri atau tekanan menetap di dada.

Serta tanda kekurangan oksigen seperti kebingungan, bibir atau wajah biru atau Anda tak dapat membangunkan orang yang tengah sakit.

Baca juga: Selama Isolasi di Rumah, Perbanyak Ngobrol di Telepon

4. Menjaga orang lain agar tidak sakit

Tidak dianjurkan orang yang sedang mengisolasi diri untuk keluar rumah agar tidak menularkan kepada orang lain.

Oleh karena itu, menggunakan masker menjadi pentig.

Jika membutuhkan sesuatu, bisa menghubungi toko barang kebutuhan dan meminta mereka mengantarkannya sampai ke depan pintu.

5. Jaga aliran udara rumah

Untuk mengurangi risiko transfer virus, sebaiknya menjaga aliran udara rumah dengan jendela atau pintu terbuka atau dengan memasang pendingin udara.

Selain itu, dianjurkan cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer berbasis alkohol, membersihkan benda-benda di rumah seperti kamar mandi gagang pintu, dan sebagainya.

Bersihkan pula perabot lainnya seperti kulkas dan lain-lain dengan cairan disinfektan.

Jaga agar semua orang rumah tidak stress, konsumsi makan sehat, olahraga teratur, dan menjaga kualitas tidur.

CDC juga mengimbau untuk menjauhkan hewan peliharaan.

Imbauan Kemenkes

Kemenkes juga mengeluarkan protokol isolasi diri. Mereka yang diharuskan mengisolasi diri adalah mereka yang:

  • Sakit, namun tidak memiliki risiko penyakit penyerta lainnya.
  • Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki gejala demam/gejala pernapasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal.
  • Orang yang tidak menunjukkan gejala tapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19.

Sementara, yang harus dilakukan saat isolasi diri adalah:

  1. Tinggal di rumah, jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
  2. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya.
  3. Jika memungkinkan, upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain.
  4. Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri.
  5. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernapas.
  6. Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas) dan peralatan mandi (handuk, sikat gigi, gayung), dan sprei.
  7. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi, membersihkan tangan secara rutin, mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir, dan lakukan etika batuk/bersin.
  8. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
  9. Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan. Segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak napas) untuk dirawat lebih lanjut.

Baca juga: INFOGRAFIK: Protokol Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Gejala Ringan Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi