Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Begini Cara Penggunaan Cairan Disinfektan yang Benar

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi disinfektan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, banyak pihak berupaya untuk sebisa mungkin mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

Salah satu cara yang dilakukan selain menjaga jarak dengan melakukan physical distancing adalah dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

Penyemprotan cairan berisi bahan kimia ini diharapkan dapat membunuh virus yang mungkin saja berada di sekitar kita.

Belakangan masayarakat juga menerima informasi edukasi soal pembuatan cairan disinfektan secara mandiri dengan mencampurkan cairan-cairan pembersih atau pemutih pakaian yang ada di rumah dengan air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosis campuran

Untuk campuran ini tentu ada perbandingan tersendiri agar dosisnya sesuai dan bisa menjadi cairan disinfektan yang bermanfaat dan tidak membahayakan.

Salah satu perbandingan yang dianjurkan adalah mencampurkan 4 sendok teh cairan pemutih pakaian dengan 1 liter air. Aduk kedua jenis cairan itu, lalu semprotkan ke benda-benda yang ingin kita sterilkan.

Dosen Kimia Universitas Diponegoro, Nor Basid Adiwibawa Prasetya menyebut disinfektan yang dibuat dengan larutan bahan kimia rumahan tersebut aman digunakan.

"Aman saja, asal tidak sampai terminum," jawab Nor Basid saat dihubungi 21 Maret lalu.

Baca juga: 15 Kegiatan yang Bikin Masa Karantina di Rumah Tidak Membosankan

Tempat yang disemprot

Dia pun menjelaskan, cairan disinfektan itu bisa disemprotkan ke segala penjuru bagian rumah atau lingkungan sekitar rumah, kecuali alat-alat yang digunakan untuk keperluan konsumsi.

"Seluruh rumah tidak mengapa, tapi jangan ke peralatan masak, peralatan makan-minum," jelasnya.

Selain itu, penyemprotan juga jangan sampai mengenai makanan atau kemasan makanan. Keduanya tidak perlu disemprotkan disinfektan, karena hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan makanan dapat menularkan virus corona.

Sehingga, untuk memastikan higienitasnya cukup dengan memperhatikan keamanan pangan standar saja.

Manfaat

Sementara itu dilansir dari Wired, kita harus melakukan membersihkan dan menyemprotkan disinfektan terhadap barang-barang atau area di sepenjuru rumah, meskipun tidak ada satu orang pun anggota keluarga kita yang sakit.

Membersihkan berarti hanya mencuci atau mengelap bagian permukaan barang, sementara menyemprotkan disinfektan berarti mematikan patogen virus yang mungkin saja ada di permukaan barang atau suatu area.

Barang pertama kali harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum disemprot menggunakan disinfektan, bisa dengan dilap, atau disemprotkan begitu saja.

Baca juga: Melihat Cara China Tangani Kasus Corona Berdasarkan Tingkat Keparahan Pasien

Rutin dilakukan

Pembersihan dan penyemprotan ini disebut perlu untuk dilakukan setiap hari, apabila ada barang baru atau orang luar yang keluar atau masuk ke dalam rumah Anda.

CDC menyarankan, pembersihan dan penyemprotan disinfektan ini dilakukan sekali dalam satu hari, terutama pada benda atau bagian yang paling banyak disentuh. Misalnya gagang pintu, permukaan meja, tombol lampu, remot, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, paket atau barang kiriman yang masuk ke rumah juga penting untuk disemprotkan disinfektan. Mengapa?

Peneliti telah menemukan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di permukaan suatu benda, salah satunya kotak karton atau kardus selama 24 jam.

Jadi tidak ada salahnya kita menyemprotkan disinfektan pada benda-benda kiriman tersebut untuk meminimalisir risiko adanya virus.

Barang elektronik

Sementara itu, untuk produk elektronik yang juga dimungkinkan menjadi tempat hidup virus sepertii ponsel, tablet, dan gadget, karena sangat sering disentuh.

Namun, jangan semprotkan disinfektan ke permukaannya, karena hal itu bisa saja membuat produk-produk elektronik tersebut rusak.

Cukup dilap saja sedikit cairan disinfektan menggunakan kain tipis atau tisu. Selain disinfektan, bisa juga gunakan cairan alkohol dengan kandungan 70 persen.

Baca juga: Begini Cara Sistem Kekebalan Tubuh Bereaksi Saat Diserang Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi