Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kasus Corona di Jerman | Gejala Infeksi Covid-19 pada Anak

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Laman Tren

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Sabtu (28/3/2020).

Informasi yang dicari pembaca masih didominasi terkait dengan perkembangan penyebaran virus corona dan seputarnya.

Selain kunci mengapa angka kematian akibat virus corona di Jerman rendah, informasi terkait tanda dan gejala infeksi virus corona pada anak-anak juga menarik pembaca.

Berikut berita terpopuler Tren dari Sabtu (28/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) pagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Rendahnya angka kematian akibat virus corona di Jerman

Angka kematian di Jerman karena Covid-19 didapati tidak setinggi pada sejumlah negara lain di kawasan Eropa.

Kendati memiliki jumlah kasus positif yang lumayan besar, angka kematian di Jerman justru sangat rendah.

Menurut data Robert Koch Institute (RKI), lembaga resmi di Jerman yang mengeluarkan statistik Covid-19, tingkat kematian di Jerman berada di bawah 0,5 persen.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Kunci Mengapa Angka Kematian akibat Virus Corona di Jerman Rendah

2. Update penyebaran virus corona di dunia

Penyebaran virus corona terus meluas. Hingga Sabtu (28/3/2020) pagi, ratusan negara mengonfirmasi terjangkit virus corona atau Covid-19.

Dilansir dari Worldometer, jumlah pasien yang sembuh tercatat sebanyak 132.526 orang.

Sementara itu, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 593.656 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.215 orang.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Update Corona di Dunia 28 Maret: 593.656 Kasus, 132.526 Sembuh, 27.215 Meninggal

3. Beda gejala terinfeksi Covid-19 dengan Psikosomatik

Wabah virus corona menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan di dunia.

Banyak yang cemas dan khawatir akan terpapar hingga tak bisa berpikir jernih untuk mengambil tindakan apa yang harus dilakukan sebagai langkah pencegahan.

Jangan hanya berpikir soal menjaga kesehatan fisik, mental juga tak kalah pentingnya dijaga.

Mengutip Metro, Sabtu (14/3/2020), kekhawatiran berlebihan mengenai virus corona dapat menyebabkan tubuh menciptakan gejala sakit tertentu.

Jika Anda merasa cemas dan panik, bisa jadi gejala yang muncul itu merupakan psikosomatik dan bukan karena terserang virus.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Rasakan Gejala Terinfeksi Virus Corona, Psikosomatik atau Bukan? Ini Cara Membedakannya

4. Perkembangan corona di Italia dan Spanyol

Italia dan Spanyol mengalami hari-hari terburuk ketika wabah virus corona semakin menjangkiti dua negara tersebut pada Jumat (27/3/2020).

Dilansir dari SCMP, Italia melaporkan ada 969 kematian dalam sehari, sedangkan Spanyol mengumumkan ada 769 warganya meninggal dunia akibat Covid-19.

Dengan demikian, jumlah kematian akibat infeksi virus corona di Italia menjadi 9.313 orang dan di Spanyol menjadi 4.858 orang.

Kedua negara tersebut diketahui masuk 10 besar negara dengan jumlah kasus terbanyak Covid-19.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

5. Tanda dan gejala infeksi virus corona pada anak-anak

Seorang bayi 4 bulan serta anak berusia 7 tahun di Yogyakarta, dikonfirmasi positif virus corona ( Covid-19).

Keduanya berjenis kelamin laki-laki berasal dari Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo.

Saat ini, bayi 4 bulan tersebut masih dirawat di RSUD Wates, Kulonprogo, dan anak 7 tahun dirawat di RSUD Panembahan Senopati, Bantul.

Adapun bayi 4 bulan tersebut memiliki riwayat kontak sepulang dari Solo, Jawa Tengah.

Lantas apa saja tanda dan gejala virus corona pada anak-anak

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Sari Hardiyanto
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi