Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pengusiran ODP, Bagaimana Seharusnya Memperlakukan ODP dan PDP di Sekitar Kita?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Iustrasi isolasi diri, pasien virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan beberapa utas yang menyayangkan tindakan pengusiran terhadap mereka yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Status ODP dan PDP diberikan kepada mereka yang bergejala/tidak bergejala terinfeksi virus corona, tetapi memiliki riwayat melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit atau pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Namun, perkembangannya, tak sedikit orang dengan status ODP dan PDP yang diminta melakukan karantina atau isolasi diri di rumah, justru dikucilkan. 

"Ini kenapa data yang jadi ODP bisa sampe pada bocor sih? Gila ini lihatnya, yang ODP pada diusir dari kos/kontrakan. Gimana mau isolasi diri begini mah?," demikian salah satu akun yang mengungkap perlakuan terhadap ODP.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana seharusnya masyarakat bersikap jika di lingkungan sekitarnya terdapat ODP atau bahkan PDP?

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat seharusnya tak bersikap berlebihan merespons ODP atau PDP di lingkungannya.  

"Jadi kalau ada ODP atau PDP ya enggak papa, kan yang penting tidak kontak dekat dengan mereka untuk sementara waktu," kata Yuri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).

Baca juga: 10 Panduan untuk Orangtua Cegah Anak dari Virus Corona

Yuri menegaskan, yang terpenting, masyarakat melakukan sesuai perintah dan imbauan pemerintah yaitu physical distancing atau jaga jarak dan selalu mencuci tangan.

Apabila hal-hal tersebut dipatuhi, kata Yuri, mereka tidak akan tertular oleh virus corona.

"Kalau itu dipatuhi ya enggak bakal ketularan, masak iya jadi tetangganya langsung ketularan? Kan enggak begitu juga," ujar Yuri.

Ia menekankan, masyarakat tidak perlu terlalu panik jika mengetahui ada orang dengan status ODP dan PDP di lingkungannya.

Meski demikian, tetap waspada.

Dibantu dan didukung

Sebaliknya, kata Yuri, masyarakat di lingkungan sekitar ODP dan PDP seharusnya membantu mereka selama menjalani masa karantina dan isolasi. 

"Misalnya si ODP atau PDP ini butuh kebutuhan pokok yang harus dibeli di toko, masyarakat harus membantu membelikannya agar dia tidak keluar rumah," kata Yuri.

Menurut Yuri, ODP dan PDP sebisa mungkin dibantu agar mereka bisa mengisolasi diri dengan baik sehingga tidak harus keluar rumah dan berpotensi menularkan virus lebih luas.

Berdiam di rumah juga harus dipatuhi oleh para ODP dan PDP ketika menjalani isolasi. 

"Ya enggak boleh keluar, kan dia harus isolasi diri. Terus jangan kontak dekat dengan keluarganya, lalu keluarganya diingatkan untuk tidak kontak dekat dengan dia," papar Yuri.

Baca juga: Mengapa Obat untuk Virus Corona Tak Juga Ditemukan?

Merespons kisah yang viral di media sosial di atas, Yuri menganggap hal itu sebagai tindakan yang berlebihan.

Ia meminta kepada masyarakat harus menyikapi hal ini secara wajar saja.

"Kan ini masalah bersama, sama-sama harus direspons dengan baik. ODP dan PDP ini sakit bukan maunya dia sendiri, toh," kata Yuri.

Pahami soal ODP

Apa itu ODP? Orang Dalam Pemantauan (ODP) merupakan seseorang yang tidak menunjukkan gejala (sehat), tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

ODP juga bisa dimaknai orang dengan demam atau gejala pernapasan yang memiliki riwayat perjalanan dari negara atau area transmisi lokal.

Sebagai langkah antisipasi, sejumlah pemerintah daerah memaknai ODP itu dengan pengertian lebih luas, yaitu semua orang yang datang dari luar daerah, khususnya daerah dengan kasus virus corona.

Artinya, semua pendatang baik yang sehat maupun sakit, baik pernah kontak dengan pasien positif atau tidak, kini dimasukkan dalam status ODP.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) wajib melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. 

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Orang dalam Pemantauan atau ODP

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu ODP?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi