Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Potensi Risiko Penularan Virus Corona di Transportasi Umum

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Penggunaan transportasi publik disebut berpotensi meningkatkan transmisi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Secara umum, Spesialis Penyakit Menular dari University of Toronto dan University Health Network Dr. Isaac Bogoch menilai, transportasi umum relatif aman.

Meski demikian, mengutip pemberitaan Global News, 9 Maret 2020, ruang publik seperti kereta, bus, dan MRT adalah tempat di mana orang berkumpul dalam jumlah besar.

Kumpulan orang-orang ini berpotensi meningkatkan transmisi Covid-19.

Penyebaran dan penularan virus corona

Seberapa besar risiko penularan virus corona di transportasi umum?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga jarak, jangan sentuh wajah

Perlu diketahui, seperti semua virus pernapasan lainnya, virus corona menyebar melalui transmisi tetesan.

Artinya, ketika seseorang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mereka mengeluarkan tetesan kecil yang mengandung virus.

Virus ini kemudian menyebar sejauh sekitar 6 kaki atau 1,8 meter.

Tetesan-tetesan itu cukup berat sehingga tidak dapat bertahan di udara selama lebih dari beberapa menit.

Tetesan itu akan jatuh ke apa pun yang ada di bawahnya, seperti kursi di transportasi umum, lantai, gagang pintu, dan lainnya.

Baca juga: Amankah Olahraga Outdoor Selama Ada Wabah Virus Corona?

Melansir BBC, Kamis (26/3/2020), penularan akan terjadi saat Anda menyentuh permukaan benda-benda yang terdapat virus, kemudian menyentuh wajah.

Penularan tidak langsung terjadi dari orang ke orang tanpa melalui transmisi tetesan atau droplet.

Oleh karena itu, disarankan agar menjaga jarak aman 2 meter dari orang lain.

Selain itu, dianjurkan pula untuk tak menyentuh area wajah saat berada di tempat umum sebelum memastikan tangan Anda bersih, dan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun.

Tergantung keramaian dan ventilasi

Ada beberapa hal yang memperbesar potensi risiko penularan, di antaranya:

  • Seberapa ramai alat transportasi yang Anda naiki, baik kereta maupun bus.
  • Risiko tertular di perjalanan juga tergantung pada seberapa baik ventilasi udara pada alat transportasi.
  • Lama waktu yang Anda habiskan di alat transportasi tersebut.

Pada 2008, Dr. Lara Gosce dari Institute of Global Health melakukan penelitian tentang hubungan antara perjalanan di London Underground dan kemungkinan tertular penyakit pernapasan.

Hasilnya, mereka yang menggunakan Underground secara teratur lebih besar risikonya untuk menderita gejala seperti flu.

Penting pula mengetahui beberapa bagian dari transportasi umum yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Waspada, Begini Cara Virus Corona Menyebar di Dalam Pesawat

Network Rail, perusahaan yang mengoperasikan rel dan stasiun kereta Inggris lebih sering membersihkan permukaan seperti:

  • Pegangan tangan
  • Mesin tiket
  • Toilet stasiun
  • Permukaan lain yang sering disentuh penumpang.

Sementara itu, WHO memberikan panduan atau saran ketika bepergian selama pandemi virus corona.

Berikut panduan dari WHO:

  • Mencuci tangan sesering mungkin
  • Menutupi hidung dan mulut saat batuk
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala
  • Jika Anda menunjukkan gejala, hubungi layanan kesehatan setempat melalui telepon terlebih dahulu
  • Bawa dan gunakan hand sanitizer secara teratur
  • Jaga jarak aman 2 meter (zona perlindungan pribadi) dengan orang lain.

Baca juga: Cerita Wanita Berusia 102 Tahun di Italia yang Sembuh dari Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waktu yang Tepat untuk Berjemur Di Bawah Sinar Matahari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi