Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Laporkan Kasus Kematian Corona, Vietnam Tetap Bersiap Lockdown

Baca di App
Lihat Foto
Kemenkes
Ilustrasi virus corona (COVID-19).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Puch meminta Hanoi dan Co Chi Minh City (HCMC) bersiap terhadap skenario lockdown.

Hal itu disampaikan Xuan Puch pada Minggu (29/3/202), ketika melakukan pertemuan online bersama dengan lima pemimpin kota terbesar Vietnam, yaitu Hanoi, HCMC, Hai Phong, Da Nang, dan Can Tho.

"Hanoi dan Kota Ho Chi Minh harus meninjau kembali dan memperbarui rencana untuk memerangi virus serta harus siap untuk skenario penguncian kota," kata Puch, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Cerita Wanita Berusia 102 Tahun di Italia yang Sembuh dari Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logistik

Dalam kesempatan itu, Puch meminta Hanoi dan HCMC untuk memastikan sumber daya, terutama makanan dalam kondisi aman.

Menurutnya, Vietnam kini telah memasuki periode puncak pandemi Covid-19 dan menginstruksikan kelima kota itu agar melakukan langkah intensif dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan tindakan yang tepat.

Kota-kota itu kata Puch, harus menyiapkan sumber daya manusia dan pasokan untuk menangani virus dalam skala yang lebih besar.

Mereka juga harus mencegah warga berpindah dari daerah wabah ke daerah lain dan siap saling mendukung jika nantinya ada daerah yang jumlah infeksi melampaui kapasitas.

Kementerian Kesehatan Vietnam dan pemerintah daerah juga diminta meninjau dan memperbarui rencana mobilisasi sumber daya manusia, bahan dan fasilitas untuk memastikan pasokan makanan serta barang-barang penting jika situasi memburuk.

Puch menugaskan Kementerian Kesehatan, Keamanan Publik, dan Komite Rakyat Hanoi dan HCMC untuk menangani kasus Covid-19 di Rumah Sakit Batch Mai dan Buddha Bar & Grill di Distrik 2 Thao Dien Ward, daerah yang dikaitkan dengan puluhan kasus positif.

Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang Terapkan Local Lockdown

Batasi transportasi dan ekonomi

Sementara itu, Kementerian Transportasi diminta untuk menangguhkan penerbangan internasional yang datang ke Vietnam dan meminimalisir penerbangan dari Hanoi dan HCMC ke daerah lain selama dua minggu ke depan.

"Kereta api, bus, dan layanan transportasi lainnya juga harus dibatasi," kata Puch, dilansir dari VN Express.

Pada 26 Maret, Puch telah meminta daerah di seluruh negeri untuk menghentikan acara sosial dan meniadakan pertemuan lebih dari 20 orang.

Usai pengumuman itu, banyak daerah telah sepenuhnya menghentikan upacara keagamaan dan kegiatan yang melibatkan 20 orang di tempat-tempat ibadah serta menangguhkan semua kegiatan budaya, olahraga, dan tempat wisata.

Pemerintah juga telah meminta penangguhan bisnis tak penting, kecuali toko penjual makanan, obat-obatan, dan bahan bakar hingga 15 April mendatang.

Baca juga: Melihat Perjuangan Para Dokter di Italia Tangani Pasien Virus Corona...

Masih 0 kematian

Sejauh ini, Vietnam telah melaporkan 194 kasus virus corona dengan 0 angka kematian dan 52 pasien telah dinyatakan sembuh.

Vietnam sendiri telah mendapat banyak pujian karena kesukseannya dalam menekan angka infeksi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), respon cepat pemerintah mengatasi keadaan darurat sangat penting dalam mengendalikan krisis pada tahap awal.

"Kami sangat terkesan dengan upaya yang mereka lakukan untuk menemukan setiap kasus, menindaklanjuti dengan kontak dan menghentikan transmisi," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi