KOMPAS.com - Amerika Serikat menjadi negara dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi saat ini yaitu dengan 142.746 kasus positif.
Sebanyak 2.489 pasien dilaporkan meninggal dunia dan terdapat 286 kasus infeksi baru untuk update pada Senin (30/3/2020).
Di tengah kondisi wabah tersebut, Wali Kota New York City Bill de Blasio menyebut, pihaknya hanya memiliki persediaan medis yang cukup untuk bertahan selama seminggu.
"Kami memiliki cukup persediaan untuk mencapai satu minggu dari hari ini dengan pengecualian ventilator. Kami akan membutuhkan setidaknya beberapa ratus ventilator lebih cepat," kata de Blasio melansir CNN.
Blasio berbicara ketika jumlah kematian akibat virus corona yang dilaporkan di AS meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 2.000 dalam dua hari.
Ada lebih dari 130.000 kasus yang dikonfirmsi dari virus di negara AS dengan lebih dari 50.000 di New York dan lebih dari 25.000 di New York City.
Meminta bantuan pemerintah federal
Baik Gubernur New York Andrew Cuomo dan de Blasio meminta pemerintah federal di tengah meningkatnya kekhawatiran kurangnya peralatan perlindungan, ventilator dan pasokan medis lainnya karena jumlah kasus terus meningkat.
De Blasio mengatakan dia telah meminta pemerintah federal untuk mengirimkan 400 ventilator lagi ke rumah sakit kota pada hari Rabu.
Cuomo mengatakan pada hari Minggu bahwa lebih dari 76.000 profesional kesehatan, termasuk banyak yang baru saja pensiun dari lapangan, telah mengajukan diri untuk membantu dalam perjuangan melawan virus corona.
Presiden AS Donald Trump, pada Jumat telah meminta General Motors untuk memproduksi lebih banyak ventilator.
Selama konferensi pers pada hari Minggu, Cuomo mengatakan setidaknya 965 orang telah meninggal karena virus corona di seluruh negara bagian.
"Satu rumah sakit kewalahan, rumah sakit lain harus fleksibel untuk membantu rumah sakit itu, dan sebaliknya," kata dia.
Meminta tinggal di rumah
Pada hari Sabtu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mendesak penduduk New York, New Jersey dan Connecticut untuk menahan diri dari perjalanan domestik yang tidak penting selama 14 hari.
Mengutip Globalnews, infeksi pertama yang diketahui di New York ditemukan pada 1 Maret yaitu seorang petugas kesehatan yang baru saja kembali dari Iran.
Dua hari kemudian, negara mendapatkan kasus keduanya, seorang pengacara dari pinggiran New Rochelle.
Pada 10 Maret, Gubernur Andrew Cuomo telah menyatakan "daerah penahanan" di New Rochelle dan menutup sekolah-sekolah dan rumah-rumah ibadah.
Pada hari yang sama, wilayah metropolitan mencatat kematian pertamanya yaitu seorang pria yang bekerja di jalur harness di Yonkers dan tinggal di New Jersey.
Pada 12 Maret, negara telah melarang semua pertemuan lebih dari 500 orang.
Wali Kota New York City Bill De Blasio menutup sekolah-sekolah New York City pada 15 Maret.
Pembatasan yang lebih parah terjadi pada 20 Maret, ketika Cuomo memerintahkan semua pekerja yang tidak urgen untuk tinggal di rumah, melarang pertemuan dalam ukuran berapa pun dan memerintahkan siapa pun di depan umum untuk menjaga jarak aman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.