Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Lockdown, Pekerja Migran Ini Meninggal Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer untuk Pulang

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/XINHUA/JAVED DAR
Buruh migran menunggu bus di sebuah terminal angkutan umum selama karantina wilayah (lockdown) di New Delhi, India, Minggu (29/3/2020). Pemerintah India pada 24 Maret lalu mulai memberlakukan lockdown selama 21 hari di seluruh wilayah negara itu dalam upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang pekerja migran berusia 40 tahun di India yang berjalan ke kampung halamannya karena lockdown, pingsan lalu meninggal dunia.

Pria yang disebutkan bernama Ranveer Singh itu sedang melakukan perjalanan dari ibu kota New Delhi ke kota kelahirannya di Madhya Pradesh pada Sabtu (28/3/2020).

Diketahui jarak antara New Delhi ke Madhya Pradesh sejauh 811 kilometer ke arah selatan.  

Menurut petugas kepolisian, Singh pingsan di Agra, kota yang berjarak 134 mil atau 215 kilometer dari Delhi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Laporan post mortem menunjukkan bahwa dia meninggal karena serangan jantung. Tapi kami percaya bahwa ini dipicu karena kelelahan karena berjalan jarak jauh," kata petugas polisi, Arvind Kumar, dilansir dari CNN.

Menurut Kumar, Singh sehari-hari bekerja sebagai pengantar barang di New Delhi.

Seorang penjaga toko di dekat jalan raya nasional tempat Singh pingsan sempat memberinya teh dan sesuatu untuk dimakan.

Baca juga: Update 23 Negara Berlakukan Lockdown Guna Hentikan Penyebaran Virus Corona

Mengeluh sakit di dada

Namun, Singh mengeluh sakit di bagian dada dan meninggal tak lama setelah itu.

India saat ini berada dalam masa penguncian sebagai salah satu upayanya untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Pada Selasa waktu setempat (24/3/2020), Negeri "Bollywood" resmi memasuki karantina massal yang berdurasi selama 21 hari.

Pabrik-pabrik ditutup dan transportasi umum berhenti beroperasi, kecuali untuk layanan penting.

Hal itu telah membuat para pekerja migran di India kehilangan mata pencahariaannya serta mendorong mereka pulang meninggalkan kota-kota besar.

Pemerintah pusat India pada Minggu (29/3/2020) mengeluarkan perintah untuk meringankan kesulitan para pekerja migran.

Mereka juga meminta agar pemerintah setempat menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi pekerja migran, sehingga mereka tidak meninggalkan kota.

Baca juga: Cerita Wanita Berusia 102 Tahun di Italia yang Sembuh dari Virus Corona

Permintaan Maaf PM India

Perdana Menteri India Narendra Modi meminta maaf atas kebijakan lockdown yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Masyarakat pasti berpikir saya PM macam apa. Tapi lockdown hanya solusi satu-satunya," kata Modi dikutip NDTV Minggu (29/3/2020).

"Saya minta maaf karena cara ini memberi kesulitan bagi hidup Anda, terutama bagi rakyat miskin. Saya mengerti jika kalian marah pada saya," sambungnya.

Menurutnya, pemerintah tak memiliki pilihan lain guna menghentikan penyebaran virus corona di negara itu selain lockdown.

Diketahui, gelombang besar eksodus mulai menerpa ibu kota India setelah diberlakukannya status lockdown. Sebagaian besar orang yang keluar dari ibu kota dilaporkan pulang berjalan kaki.

Baca juga: Belum Laporkan Kasus Kematian Corona, Vietnam Tetap Bersiap Lockdown

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi