Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Keluarkan Izin Terbatas Penggunaan Klorokuin untuk Pengobatan Covid-19 di AS

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi chloroquine
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Food and Drug Administration (FDA) atau BPOM AS telah mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat terbatas untuk dua obat anti malaria yang digembar-gemborkan Trump dapat mengobati pasien virus corona.

Dilansir New York Post (30/3/2020), Department of Health and Human Services Amerika menerbitkan pernyataan tentang rincian sumbangan obat-obatan untuk persediaan nasional.

Termasuk di dalamnya adalah dua obat anti malaria tadi, yaitu klorokuin dan hidroksiklorokuin.

Baca juga: Work from Home, Berikut Tips Lindungi Rumah dan Keluarga Anda dari Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA telah mengizinkan obat-obatan itu didistribusikan dan diresepkan oleh dokter kepada pasien Covid-19 baik remaja maupun dewasa, jika perlu, ketika uji klinis tidak tersedia atau tidak memungkinkan.

FDA telah memberikan izin kepada negara bagian New York untuk memberikan hidroksiklorokuin dan azitromisin kepada pasien yang sakit parah atas dasar "compassionate care" (perawatan penuh kasih sayang).

Bekerja melawan virus corona

Sementara itu dilansir NPR (30/3/2020), Dokter Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts Rajesh Gandhi menanggapi hal tersebut.

Menurutnya keputusan FDA tidak mencerminkan tekad resmi bahwa obat itu bekerja melawan virus corona.

"Ini bukan persetujuan FDA untuk hydroxychloroquine atau chloroquine untuk pengobatan COVID-19," katanya.

Otorisasi penggunaan darurat hanya berlaku untuk pasokan kedua obat ini di Strategic National Stockpile (gudang pemerintah untuk pasokan medis darurat yang berlokasi di gudang di seluruh negeri).

Dilansir France24 (30/3/2020), Presiden Amerika Donald Trump membuat tweet tentang hidroksikloroquin dan azitromisin yang memiliki peluang menjadi pengubah sejarah kedokteran pada pekan lalu (21/3/2020).

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China

Berikut cuitannya:

HYDROXYCHLOROQUINE & AZITHROMYCIN, taken together, have a real chance to be one of the biggest game changers in the history of medicine. The FDA has moved mountains - Thank You! Hopefully they will BOTH (H works better with A, International Journal of Antimicrobial Agents).....

Baca juga: Mengapa Obat untuk Virus Corona Tak Juga Ditemukan?

Perlu berhati-hati

Banyak peneliti yang memperingatkan bahaya penggunaan klorokuin.

Ahli penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat Anthony Fauci mendesak masyarakat untuk tetap berhati-hati sampai uji klinis yang lebih besar memvalidasi penelitian yang lebih kecil.

Fauci mengatakan tidak ada bukti substantif bahwa kedua obat itu bekerja dalam melawan pandemi mematikan ini.

Dikutip Washington Post (31/3/2020), pakar kesehatan juga memperingatkan efek sampingnya.

Baca juga: Mengenal Obat Flu Avigan yang Diklaim Efektif Lawan Virus Corona

Secara khusus, kata mereka, pasien dengan penyakit jantung atau menggunakan obat-obatan tertentu seperti anti-depresi yang memengaruhi ritme jantung, berisiko mengalami episode fatal.

Para ahli merekomendasikan skrining sebelum obat diresepkan untuk mencegah kematian terkait obat.

Penggunaan jangka panjang obat-obatan juga dikaitkan dengan kemungkinan kehilangan penglihatan yang disebut renopati, tetapi penggunaan obat untuk melawan virus pada pasien

CNN (25/3/2020) melaporkan seorang pria di daerah Phoenix meninggal dan istrinya kritis setelah keduanya mengonsumsi klorokuin fosfat dalam upaya mengobati virus corona.

Keduanya memutuskan mengobati sendiri sakit mereka setelah mendengar pernyataan Trump. Mereka langsung mencari obat klorokuin setelah itu.

Padahal klorokuin jenis itu biasa digunakan untuk membersihkan tangki ikan.

Baca juga: Saat China Mulai Kembangkan Remdesivir, Obat Antivirus Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi