Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Daya Tahan Tubuh, Cukupkah Hanya Konsumsi Vitamin C Setiap Hari?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Pixelbliss
Ilustrasi vitamin C
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Di tengah wabah Covid-19 sekarang, salah satu anjuran yang diberikan kepada masyarakat adalah dengan menjaga daya tahan tubuh.

Salah satu cara menjaga daya tahan tubuh atau imunitas ini yakni dengan memastikan tubuh menerima asupan vitamin C dan E.

Merespons anjuran tersebut, tidak sedikit masyarakat yang kemudian langsung menyetok vitamin kemasan dalam bentuk pil atau tablet.

Vitamin tersebut kemudian dikonsumsi hampir setiap hari, dengan alasan untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah ancaman virus corona. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, apakah tepat menjaga kekuatan imun dengan mengonsumsi vitamin kemasan setiap hari?

Baca juga: Tak Hanya Jeruk, Ini 7 Buah dan Sayur Tinggi Vitamin C

Vitamin C saja tidak cukup

Dokter sekaligus Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen menyebut vitamin suplemen semacam itu memang bermanfaat bagi tubuh, selama ddigunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan.

"Vitamin suplemen itu bukan tidak berguna, bahkan amat bermanfaat saat pemulihan dari sakit. Ketika asupannya memang sedang dibutuhkan terlebih pada kondisi-kondisi kesehatan tertentu," kata Tan saat dihubungi Rabu (1/4/2020).

Akan tetapi, Tan mengingatkan agar masyarakat tidak menyalah artikan bahwa jika telah konsumsi vitamin berarti seseorang sudah aman dari segala risiko kesehatan, terutama dari virus corona. 

"Tapi sangat bahaya jika suplemen dijadikan penenang jiwa seakan-akan sudah minum vitamin, lalu tidak apa-apa makan ngaco sedikit. Atau mangkir olahraga, atau kerja lembur dikompensasi vitamin. Nah, ini bablas (sangat keliru)," sebut dia. 

Menurut dia, bagaimana pun kita masih harus menjalankan pola hidup sehat mulai dari menjaga asupan makanan, olahraga, dan istirahat.

"Kekebalan tubuh enggak ada yang instan, apalagi dijamin dalam bentuk pil dan tablet," ucap dia.

Bukan sehat yang didapat, terlalu banyak asupan vitamin yang masuk ke dalam tubuh justru bisa berakibat tidak baik. Ini yang juga harus menjadi perhatian.

Baca juga: Peran Vitamin C Dosis Tinggi di Tengah Pandemi Virus Corona

Dosis ideal konsumsi vitamin C per hari

Selain itu, kebutuhan seseorang akan vitamin berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin dan kondisi kesehatan masing-masing.

Untuk kondisi orang yang sehat, seseorang membutuhkan vitamin C per harinya sebanyak 75mg untuk perempuan, dan 90mg untuk laki-laki.

Sementara orang dengan kondisi gangguan kesehatan lainnya bisa saja membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit dari orang sehat pada umumnya.

Tan menjelaskan, vitamin ada yang larut di dalam lemak dan ada pula yang di dalam air. Vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan tubuh melalui urine, yakni vitamin B dan vitamin C.

Jika kelebihan vitamin, maka yang akan larut di dalam lemak akan diakumulasi atau disimpan dalam lemak tubuh, termasuk vitamin A, D, E, dan K.

Baca juga: Rumah Sakit di New York Berikan Vitamin C pada Pasien Virus Corona

"Tentu bahaya. Kelebihan vitamin C sebelum dibuang ke urine bisa menyebabkan kram perut, diare, sakit kepala, dada rasa terbakar, dan insomnia," jelas Tan.

"Orang-orang yang sudah punya latar belakang gangguan ginjal, bisa bermasalah jika kelebihan vitamin C dan B, karena problem ekskresinya (pembuangan)," lanjutnya.

Untuk itu, Tan meminta masyarakat untuk lebih memilih konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan vitamin yang dicari.

"Apa salahnya makan sayur dan buah, malah dapat plus-plusnya. Bukan cuma vitamin C, tapi ada serat larut dan tidak larut di usus yang menghasilkan kekebalan tubuh juga. Serat pun menjaga agar gula darah enggak melejit cepat setiap kali habis makan," ungkap Tan.

Baca juga: Hoaks atau Fakta, Vitamin C Bisa Sembuhkan Virus Corona?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi