Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kapan Virus Corona di Indonesia Berakhir? | 6 Kabar Baik Penanganan Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com
Berita populer Tren, 2 April 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapan virus corona di Indonesia akan berakhir? Sejumlah prediksi disampaikan para akademisi dan peneliti dari berbagai lembaga dan universitas di Indonesia.

Ada yang memprediksi pada Juni, Juli, bahkan September. Prediksi kapan virus corona di Indonesia berakhir menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di laman Tren sepanjang Rabu (1/4/2020) hingga Kamis (2/4/2020) pagi ini.

Berita lainnya, masih seputar virus corona, di antaranya perkembangan Covid-19 di dunia yang angkanya masih terus mengalami penambahan.

Berikut sejumlah berita populer laman Tren sepanjang Rabu hingga Kamis pagi ini:

1. Apa bedanya PSBB dengan karantina wilayah?

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diputuskan penerapannya oleh pemerintah memiliki perbedaan dengan karantina wilayah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa bedanya?

Mengutip Pasal (1) Ayat (11) UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, yang dimaksud dengan pembatasan sosial berskala besar adalah sebagai berikut:

"Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam sautu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi." 

Sementara, mengutip Pasal (1) Ayat (10) UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, yang dimaksud dengan karantina wilayah adalah sebagai berikut:

"Karantina Wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah termasuk wilayah pintu masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi."

Baca selengkapnya pada berita berikut ini:

Jokowi Putuskan Pembatasan Sosial Skala Besar, Apa Bedanya dengan Karantina Wilayah?

2. Kapan virus corona di Indonesia akan berakhir?

Mengutip keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020), berdasarkan kurva eksponensial yang diperoleh dari enam penelitian tersebut, dapat disimpulkan hal-hal berikut:

Baca selengkapnya hasil penelitian dan prediksi itu pada berita ini:

1.677 Orang Terinfeksi Covid-19, Kapan Virus Corona di RI Berakhir?

3. 6 kabar baik penanganan virus corona di Indonesia

Sejumlah upaya dilakukan oleh pemerintah, baik untuk menekan penyebaran virus atau pun meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh wabah ini.

Melansir berbagai pemberitaan Kompas.com, ada beberapa kabar baik terkait dengan kondisi penanganan virus corona di Indonesia. Apa saja?

Simak selengkapnya pada berita ini:

Update: 6 Kabar Baik Soal Penanganan Virus Corona di Indonesia

4. Efek virus corona ke sistem pernapasan

Organ-organ yang diserang oleh virus Sars-CoV-2 ini merupakan kelompok organ dan jaringan yang memungkinkan manusia untuk bernapas.

Oleh karena itu, mereka yang sistem pernapasannya telah terinfeksi virus ini akan mengalami kesulitan bernapas.

angguan pernapasan ini kemudian bisa memengaruhi organ yang masuk dalam sistem pernapasan yang lain.

Baca selengkapnya di sini:

Virus Corona: Efek ke Sistem Pernapasan, Gejala, dan Orang Paling Berisiko Terinfeksi Covid-19

5. 5 kebijakan Jokowi tangani Covid-19

Presiden Joko Widodo mengeluarkan sejumlah kebijkan untuk menangani wabah Covid-19 yang saat ini sedang melanda Indonesia.

Kebijakan itu tak hanya terkait penanganan medis, tetapi juga terkait kesejahteraan masyarakat. Misalnya, ada penggratisan listrik dan pemotongan biaya listrik.

Apa lagi kebijakan lainnya? Simak dalam beberapa berita berikut ini:

5 Kebijakan Jokowi Tangani Covid-19, Gratiskan Tarif Listrik hingga Keringanan Kredit

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bahaya Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi