Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Dipraktikkan, Masker Kain Homemade Rekomendasi ITB

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI
Farida Intan Sari (39), seorang penjahit hijab dari Dusun Gondosuli, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menunjukkan masker kain buatannya yang siap dibagikan gratis bagi yang membutuhkan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran wabah virus corona membuat masker bedah dan hand sanitizer menjadi barang langka di pasaran.

Masker bedah diperlukan salah satunya untuk melindungi diri dari paparan virus secara langsung.

Sebagai pencegahan, banyak warga yang mulai berinovasi dengan menggunakan masker yang terbuat dari kain, karena sejumlah hal.

Baca juga: Viral Foto Masker Bekas Seharga Rp 330.000 Dijual di Apotek di Yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah pihak pun mulai getol mengkampanyekan pemakaian masker dari kain sebagai pencegahan, salah satunya datang dari peneliti ITB.

Mereka mengajak masyarakat untuk membuat masker sendiri di rumah.

Inisiator campaign dari tim peneliti Design Ethnography Lab, ITB Prananda L. Malasan menjelaskan mereka membuat kampanye #bikinmaskersendiri untuk mengajak orang-orang dalam kondisi sehat membuat masker sendiri.

"Ini merupakan respons kami untuk membantu mengurangi pembelian berlebih pada masker bedah, sehingga tenaga kesehatan dan pasien mendapatkan masker tersebut," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Prananda menjelaskan masker kain bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia di rumah, seperti kain katun 100 persen (biasanya digunakan pada kaos-kaos oblong), sarung bantal, syal, serta lap meja.

Baca juga: Viral Driver Ojol Pakai Masker Gas karena Takut Terkena Virus Corona

Adapun kombinasi yang dianjurkan adalah:

Salah satu contoh masker kain homemade dibuat dari saputangan katun berukuran 40cm x 40 cm, kain sarung bantal, dan dua ikat rambut.

Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut:

  1. Lipat kain menjadi dua
  2. Letakkan kain sarung bantal sebagai filter
  3. Lipat kain menjadi tiga
  4. Masukkan ikat rambut ke kedua sisi kain
  5. Lipat kedua sisi kain ke tengah, lalu sisipkan
  6. Balik kain ke bagian depan
  7. Tarik kedua ujungnya
  8. Masker siap digunakan

Baca juga: Menilik Upaya Rumah Sakit di Eropa Saat Menangani Virus Corona...

Tidak untuk pasien terinfeksi virus corona dan nakes

Pranada menegaskan masker tersebut bukan untuk tenaga medis.

"Harus digaris bawahi bahwa masker kain ini tidak diperuntukan bagi tenaga medis maupun pasien, karena tidak dapat menyaring droplet yang keluar dari hasil batuk/bersin," tuturnya.

Selain itu Prananda mengatakan mereka menyarankan untuk menggunakan minimal 2 lapis dengan mengkombinasikan kain-kain tersebut.

Dia juga menyarankan nakes maupun pasien terinfeksi virus corona tetap menggunakan masker bedah.

Hal itu karena masker kain tersebut tidak dapat menyaring 100 persen virus, tetapi dengan kombinasi dua layer kain tersebut, droplet yang dihasilkan bersin/batuk dari luar dapat tersaring.

Baca juga: Work from Home, Berikut Tips Lindungi Keluarga Anda di Rumah dari Virus Corona

Prananda melanjutkan, sebagai gambaran, masker bedah dapat memfilter bakteri 1 mikron sebesar 97 persen, kain lap meja dapat memfilter 83 persen, dan kain katun 100 persen dapat memfiliter sekitar 70 persen.

Meski tidak 100 persen dapat menyaring virus, penggunaan masker kain buatan sendiri dapat mengurangi intensitas menyentuh wajah dengan tangan.

Prananda menjelaskan mereka melakukan campaign tersebut sejak 24 Maret 2020 dan mereka berencana membuat kampanye lainnya untuk mengajak masyarakat membuat alat proteksi diri dari bahan-bahan rumahan dengan instruksi desain yang mudah dibuat.

Timnya terdiri dari 4 tim dosen dan peneliti, serta melibatkan 3 mahasiswa dari jurusan Desain Produk.

Baca juga: ITB Bangun Kampus di Cirebon, Berikut Konsep dan Perencanaannya

Pilihan terakhir

Meski masker kain dapat digunakan, tapi masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal.

Dokter spesialis Paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan mengatakan masyarakat dapat menggunakan masker kain di tempat umum dan fasilitas lain tapi perlu jaga jarak 1-2 meter untuk mencegah penularan virus corona.

Hal itu diungkapkannya sewaktu jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Penggunaan masker kain dinilai kurang efektif mencegah penularan dan hanya bisa digunakan sebagai pilihan terakhir. Hal itu saat di pasaran masker bedah sudah mulai langka. 

Erlina menambahkan untuk mengoptimalkan penggunaan masker kain, idealnya dapat dikombinasikan dengan penutup wajah, karena 40-90 persen partikel masih bisa menembus masker.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Dokter: Masker Dipakai Maksimal 4-8 Jam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi