Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Inkubasi Virus Corona 14 Hari, Rata-rata Gejala Muncul pada Hari Ke-5

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi pencegahan dan penularan virus corona, pasie virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 masih terus diteliti. Masih banyak yang belum diketahui dengan pasti mengenai virus SARS-CoV2, varian baru dari keluarga coronavirus ini.

Salah satu hal yang masih diteliti para peneliti adalah terkait masa inkubasi virus.

Masa inkubasi adalah waktu antara seseorang terpapar hingga dirinya menunjukkan gejala awal.

“Biasanya akhir masa inkubasi ditandai dengan timbulnya gejala seperti batuk dan demam. Mencari tahu berapa lama waktu yang diperlukan sampai gejala itu muncul sangat relevan bagi Anda untuk berpikir mengenai berapa lama Anda harus benar-benar memantau orang untuk memastikan mereka tak terinfeksi,” ujar Lauren Ancel Meyers, seorang profesor biologi integratif dari Universias Texas, seperti diberitakan Business Insider, 10 Maret 2020.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Worldometers, WHO dan Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat meyakini bahwa masa inkubasi virus adalah 2 hingga 14 hari.

Sementara itu, studi lain menyebutkan, periode inkubasi penyakit bisa lebih lama, yakni sampai 24 hari.

Baca juga: Virus Corona: Efek ke Sistem Pernapasan, Gejala, dan Orang Paling Berisiko Terinfeksi Covid-19

Waktu inkubasi rata-rata 5 hari

Sejumlah peneliti dari Johns Hopkins University melakukan penelitian, yang kemudian diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.

Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa masa inkubasi rata-rata dari virus corona adalah 5 hari.

Para peneliti Johns Hopkins menganalisis dari 181 kasus virus corona yang terdeteksi pada 4 Januari 2020 hingga 24 Februari 2020 di luar Provinsi Hubei, China.

Mereka fokus pada kasus-kasus di mana pasien sakit setelah melakukan perjalanan ke sebuah provinsi dengan diagnosis dikonfirmasi di tempat lain. Tujuannya, agar lebih memudahkan untuk mengurai periode inkubasi tiap pasien.

Hasil dari analisis para peneliti tersebut menunjukkan, rata-rata masa inkubasi virus corona adalah 5,1 hari.

Baca juga: Kenali, Ini Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari

Penelitian lainnya, seperti dituliskan Worldometers, sebuah studi di China yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada 30 Januari 2020 menemukan bahwa periode inkubasi rata-rata 5,2 hari.

Tim China yang melakukan penelitian itu menyebutkan, temuan mereka mendukung periode pengamatan medis 14 hari untuk orang yang terpapar patogen.

Perkiraan tersebut selaras dengan periode inkubasi pada virus corona jenis lain seperti SARS yang juga memiliki masa inkubasi 5 hari.

“Ini memberi Anda gambaran mengenai seberapa cepat virus akan menyebar, jika Anda ingin memproyeksikan berapa banyak pasien yang Anda temui,” ujar Stephen Morse, seorang ahli epidemiologi Universitas Columbia.

Ini juga membantu menginformasikan kepada Departemen Kesehatan mengenai berapa lama mereka perlu memantau orang yang berisiko tanpa kehilangan kasus.

Baca juga: Hilang Indra Penciuman Jadi Gejala Baru Infeksi Virus Corona, Bagaimana Mendeteksinya?

Apakah karantina 14 hari cukup?

Amerika Serikat dan banyak negara lain telah merumuskan kebijakan karantina berdasarkan masa inkubasi 14 hari.

Meski demikian, terdapat sejumlah kekhawatiran bahwa periode 2 minggu tidak cukup.

Penelitian yang diterbitkan Journal of American Medical Association menunjukkan, masa inkubasi pasien adalah 19 hari.

Studi lain juga menyebut masa inkubasi hingga 24 hari.

Akan tetapi, para peneliti Johns Hopkins berpandangan, berdasarkan perhitungan yang mereka lakukan, untuk 10.000 orang yang dikarantina selama 14 hari, hanya 101 orang yang mengalami gejala setelah menjalani masa karantina.

“Berdasarkan analisis kami terhadap data yang tersedia untuk umum, rekomendasi saat ini yaitu 14 hari untuk pemantauan aktif atau karantina masuk akal, meskipun dengan periode itu, beberapa kasus akan terlewatkan dalam jangka panjang,” ujar Justin Lessler dari Asosiasi  Professor di Departemen Epidemiologi Bloomberg.

Baca juga: INFOGRAFIK: Beda PSBB dengan Karantina Wilayah

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Protokol Layanan Nikah Kemenag untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi