Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 15 Tahun Lalu, Paus Yohanes Paulus II Berpulang...

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO / JEAN-CLAUDE DELMAS
Bunda Teresa dan Paus Yohanes Paulus II melambaikan tangan kepada umat di Nirmal Hriday Home di Kolkata, 3 Februari 1986.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS. com - Hari ini 15 tahun yang lalu, tepatnya 2 April 2005, dunia berduka atas berpulangnya Paus Yohanes Paulus II.

Paus Yohanes Paulus II meninggal dunia di Vatikan dalam usia 85 tahun.

Melansir History, berselang enam hari kemudian, dua juta orang dari seluruh belahan dunia memadati Vatikan untuk menghadiri upacara pemakaman yang disebut sebagai yang terbesar sepanjang sejarah.

Perjalanan hidup Yohanes Paulus II

Yohanes Paulus II lahir di Wadowice, Polandia, pada 18 Mei 1920 dengan nama lahir Karol
Jozef Wojtyla.

Ia merupakan orang non-Italia pertama sejak abad ke-16 yang menjadi Paus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selepas tamat SMA, Wojtyla kemudian meneruskan kuliah di Universitas Jagiellonian di Kota Krakow, Polandia, mengambil studi tentang filsafat dan sastra serta terlibat dalam pementasan drama teater.

Ketika pecah Perang Dunia II, Polandia, termasuk Kota Krakow, dikuasai oleh Nazi Jerman. Akibatnya. Universitas Jagiellonian ditutup.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Wabah Antraks Serang Rusia, 62 Orang Meninggal

Wojtyla akhirnya terpaksa bekerja di tambang, kemudian pabrik pembuatan bahan kimia.

Pada 1941, Wojtyla menjadi sebatang kara setelah ibu, ayah, dan saudara laki-lakinya meninggal dunia.

Pada 1942, dia masuk sekolah seminari untuk menjadi pemimpin Gereja Katolik.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Wojtyla meneruskan kuliahnya yang sempat terputus. Kali ini, dia mengambil studi Teologi di Universitas Jagiellonian.

Pada 1946, Wojtyla resmi menjadi pemimpin gereja serta berhasil menyelesaikan dua kuliah doktor dan menjadi profesor di bidang teologi moral dan etika sosial.

Ditunjuk menjadi uskup pembantu di Krakow

Pada usia 38 tahun, tepatnya 4 Juli 1958, Wojtyla ditunjuk oleh Paus Pius XII untuk menjadi
uskup pembantu di Krakow sebelum menjadi Uskup Agung di kota itu.

Ketika menjabat sebagai Uskup Agung Krakow, Wojtyla secara lantang menyuarakan kebebasan beragama.

Pada waktu yang sama, Konsisi Kedua Vatikan digelar dan merevolusi ajaran Katolik.

Wojtyla diangkat menjadi Kardinal pada tahun 1967 dan mengambil risiko bekerja dan hidup sebagai imam Katolik di bawah rezim pemerintahan komunis yang tengah berkuasa di Polandia saat itu.

"Saya tidak takut dengan mereka. Merekalah yang takut kepada saya," kata Wojtyla saat ditanya soal perasaannya terhadap pemerintahan komunis.

Tidak banyak orang yang menyangka bahwa Wojtyla akan menjadi Paus berikutnya setelah Paus Yohanes Paulus I wafat pada tahun 1978, setelah 34 hari menjabat.

Wojtyla akhirnya terpilih setelah dewan konklaf melakukan tujuh putaran pemungutan suara dan menjadikan pria berusia 58 tahun itu sebagai Paus ke-264.

Baca juga: Bosnia Resmikan Patung Paus Yohanes Paulus II

Dia menjadi Paus non-Italia pertama dan termuda sejak 132 tahun terakhir.

Sebelum Wojtyla, Paus non-Italia terakhir adalah Paus Adrian VI asal Belanda yang menjabat pada tahun 1522-1523.

Paus Yohanes Paulus II adalah sosok konservatif. Selama masa kepausannya, Vatikan dengan teguh terus menentang komunisme dan perang, aborsi, penggunaan alat kontrasepsi, pemberlakuan hukuman mati serta menentang hubungan seks sesama jenis.

Paus Yohanes Paulus II juga menentang euthanasia, kloning manusia, dan riset sel punca.

Yohanes Paulus II juga dikenal sebagai Paus yang paling banyak melakukan kunjungan ke berbagai negara.

Selama masa kepausannya, dia telah mengunjungi 129 negara, termasuk kunjungannya ke Indonesia pada tahun 1989.

Kefasihannya berbicara dalam 8 bahasa (Polandia, Italia, Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Portugal dan Latin) telah memudahkannya berkomunikasi saat melakukan perjalanan ke berbagai negara.

Paus Yohanes Paulus II juga dikenang karena upayanya untuk memperbaiki hubungan antara Gereja Katolik dengan agama Yahudi, Islam dan Gereja Ortodoks serta Gereja Anglikan.

Menjadi korban penembakan

Seperti diberitakan Kompas.com, 15 Februari 2020, pada 13 Mei 1981, Paus Yohanes Paulus II menjadi korban penembakan di Lapangan St.Petrus yang dilakukan oleh pria Turki bernama Mehmet Ali Agca.

Upaya pembunuhan itu gagal namun Paus harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang kritis. Setelah sembuh Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Ali Agca di penjara dan memaafkan perbuatan pria itu.

Baca juga: Kisah Pria Penembak Paus Yohanes Paulus II, Sempat Lega Sang Paus Masih Hidup

Berselang setahun, Paus Yohanes Paulus II nyaris menjadi korban pembunuhan lagi. Upaya kali ini dilakukan oleh seorang pastor radikal yang menentang reformasi Vatikan.

Menderita parkinson, dirawat di RS, hingga meninggal dunia

Pada tahun 2003, Vatikan membenarkan bahwa Paus Yohanes Paulus II mengidap parkinson.

Meskipun banyak yang meyakini bahwa Paus sudah mengidap parkinson sejak awal 1990-an.

Walaupun kondisi tubuhnya semakin sulit membuatnya berkomunikasi dan berjalan kaki.

Namun, saat itu Paus tetap melaksanakan tugas-tugasnya termasuk melakukan kunjungan ke berbagai negara di dunia.

Pada tahun-tahun terakhirnya, Paus Yohanes Paulus II terpaksa mendelegasikan sebagian tugasnya-tugasnya.

Meski demikian, dia masih kerap berbicara kepada umat Katolik melalui jendela kantornya di Vatikan.

Pada Februari 2005, Paus Yohanes Paulus II dirawat di rumah sakit akibat komplikasi penyakit yang dipicu oleh flu.

Dua bulan berselang, pada 2 April 2005, Paus Yohanes Paulus II wafat dalam usia 85 tahun.

Tahta Suci Vatikan kemudian diduduki oleh Josep Cardinal Ratzinger asal Jerman yang memilih nama Benediktus XVI yang kemudian memulai proses untuk menjadikan Paus Yohanes Paulus II sebagai seorang Santo.

Yohanes Paulus II dikenang karena upayanya untuk meruntuhkan komunisme juga sebagai Paus yang berupaya untuk membangun jembatan dengan agama lain.

Dia juga memohon maaf atas perilaku Gereja Katolik pada masa Perang Dunia II.

Baca juga: Polandia Buka Museum Paus Yohanes Paulus II

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi