KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, 4 warga negara Indonesia di Spanyol positif terinfeksi virus corona.
Dari 4 orang yang dinyatakan positif Covid-19 itu, dua di antaranya sudah sembuh.
Hal itu dikatakan Teuku saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
"Ada dua orang positif, ada dua orang sembuh (total 4)," kata Teuku.
Dua WNI kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Selain itu, Teuku menyebutkan, ada 7 WNI yang menunjukkan gejala atau tanpa gejala, dan terindikasi Covid-19.
Ketujuh WNI tersebut saat ini masih menjalani observasi, karena beberapa di antaranya masuk kluster yang sama dari pasien yang telah dinyatakan positif karena mereka satu keluarga.
"Dalam observasi karena ada yang dalam satu klaster, keluarga yang sama. Mereka menjalani karantina mandiri di rumah," kata dia.
Teuku mengatakan, di seluruh wilayah Spanyol, tercatat ada 1.468 WNI.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
Virus corona di Spanyol
Angka tersebut menjadikannya sebagai salah satu negara dengan kasus virus corona terbesar di dunia.
Para ahli mengklaim Spanyol hampir mencapai puncaknya dan pihak berwenang berharap untuk melihat penurunan angka infeksi setelah tiga minggu penguncian.
Pada Rabu (1/4/2020), angka infeksi baru mencapai 8 persen, lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya sebesar 11 persen dan 20 persen untuk periode 155-25 Maret.
Pejabat kesehatan Spanyol percaya bahwa angka-angka itu menunjukkan tren perubahan yang positif.
"Secara umum, kita dapat mengatakan bahwa peningkatan kasus kemarin sekitar 8 persen memberitahu kita bahwa kita sedang dalam fase stabilisasi pandemi," kata Maria Jose Sierra dari Pusat Kesehatan Darurat Spanyol, dilansir dari The Local.
"Angka-angka mengenai jumlah orang di ICU dan jumlah orang yang meninggal benar-benar memberi tahu kita apa yang terjadi dua atau tiga minggu lalu, ketika orang terinfeksi," lanjut dia.
Namun, para pejabat telah memperingatkan bahwa meskipun epidemi sedang memuncak, tekanan pada sistem perawatan intensif akan mengalami keterlambatan setidaknya satu minggu atau lebih.
Madrid tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya, dengan 3.865 kematian dan hampir 30.000 kasus.
Spanyol telah menerapkan penguncian selama lebih dari dua minggu, dengan upaya pembatasan lebih lanjut dilakukan dua hari lalu.
Baca juga: Penanganan Covid-19 dan yang Bisa Dipelajari dari Pandemi Flu Spanyol pada 1918...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.