Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Zoonosis, dan Cara Mengurangi Risiko Penularan...

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MUHAMMAD HAJ KADOUR
Seniman mural asal Suriah Aziz al-Azmar bersama anak-anak berpose di depan mural bertemakan virus corona yang baru saja selesai di Binnish, Suriah, 23 Maret 2020. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi insipirasi seniman grafiti untuk memberikan peringatan dan motivasi bagi warga dalam menghadapi virus tersebut.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Pandemi virus corona saat ini diyakini oleh banyak ilmuwan berasal dari pasar hewan di Wuhan, China.

Di pasar hewan tersebut, hewan liar dibeli, disembeilh, dan dikonsumsi oleh manusia.

Hal tersebut mengundang para peneliti untuk lebih mendalami penyakit yang datang dari dari hewan ke manusia atau yang disebut zoonosis.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Live Science (2/4/2020), zoonosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit yang menyebar dari hewan ke manusia.

Hal itu dapat ditularkan melalui kontak fisik langsung, udara, air, atau melalui inang perantara seperti serangga.

Seringkali patogen zoonosis ini tidak memengaruhi hewan tempat mereka tinggal, tetapi dapat memiliki risiko yang sangat besar bagi manusia yang tidak memiliki kekebalan alami terhadapnya.

Pandemi Covid-19 memberi peringatan bahwa penanganan atau kontak langsung dengan satwa liar menimbulkan risiko limpahan patogen yang mereka inangi dan pertahankan di alam. Hal itu dapat menyebabkan infeksi zoonosis.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Penyakit manusia

Dilihat secara global, zoonosis bertanggungjawab atas sekitar 1 milliar kasus penyakit manusia dan jutaan kematian manusia setiap tahunnya.

Sekitar 60 persen dari penyakit yang muncul yang dilaporkan secara global dianggap sebagai zoonosis dan 75 persen patogen manusia baru yang terdeteksi dalam 30 tahun terakhir berasal dari hewan.

Endemik, epidemi, dan pandemi

Penyakit zoonosis mungkin endemik, artinya ditemukan di wilayah atau populasi yang didefinisikan secara sempit.

Tapi bisa jadi penyakit zoonosis itu epidemi, ketika penyebarannya menjadi lebih luas.

Sementara itu pandemi adalah epidemi sedunia, seperti Covid-19 atau virus corona. WHO telah menetapkan virus corona sebagai pandemi.

Berbagai macam spesies hewan dapat membawa agen zoonosis, dari hewan domestik hingga hewan liar. Contoh zoonosis hewan domestik termasuk penyakit bakteri E. coli dan toksoplasmosis.

Penyakit zoonosis lain yang menyebar dari hewan liar ke populasi manusia antara lain Virus West Nile, SARS (sindrom pernapasan akut parah), MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) dan Covid-19.

Penyelidikan saat ini terhadap potensi virus zoonosis, yang didanai oleh program PREDICT dari US Agency for International Development (USAID) menunjukkan ada lebih dari 1,6 juta virus yang tidak diketahui pada burung dan mamalia.

Baca juga: Work from Home, Berikut Tips Lindungi Keluarga Anda di Rumah dari Virus Corona

Bagaimana mengurangi risiko penularan?

Perubahan ukuran populasi hewan liar, distribusi hewan liar, penggunaan lahan, infrastruktur, dan konsumsi hewan liar meningkatkan munculnya potensi penyakit zoonosis.

Cara paling efektif mengurangi risiko penularan adalah dengan membatasi kontak antara manusia dan hewan liar.

Hal itu mencakup upaya-upaya sebagai berikut:

Menyelamatkan satwa liar sambil menghormati binatang liar dan habitatnya dapat mengurangi penularan zoonosis.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi