Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Angka Infeksi dan Kematian akibat Virus Corona di Spanyol Tinggi?

Baca di App
Lihat Foto
MARISCAL/EPA-EFE
Sebuah mobil polisi berpatroli di Madrid, Spanyol, pada 20 Maret 2020, untuk memantau aktivitas warga dalam aturan lockdown yang diterapkan, terkait penyebaran virus corona yang meluas di Spanyol.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Spanyol saat ini telah melaporkan 104.118 kasus infeksi virus corona dengan 9.387 kematian.

Angka ini menjadikan Spanyol sebagai salah satu negara dengan angka kasus virus corona yang tinggi di dunia.

Memasuki minggu ketiga penguncian di Spanyol, para ahli hampir mencapai puncak tren virus corona. Hal itu didasari atas tingket infeksi baru yang terus menurun.

Pada Rabu (1/4/2020), angka infeksi baru mencapai 8 persen, lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya sebesar 11 persen dan 20 persen untuk periode 15-25 Maret 2020.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang menyebabkan penyebaran virus corona begitu cepat di Spanyol?

Respons yang salah

The Guardian memberitakan, pendekatan awal Spanyol yang dianggap canggung dan gagal dalam mengambil langkah-langkah mitigasi lebih cepat mendapatkan kritik tajam dari berbagai pihak.

Hal itu terbukti dari penolakan pemerintah untuk menerapkan pembatasan ketat sebelum terjadinya lonjakan kasus yang mengakibatkan krisis kesehatan di negara itu.

Saat negara-negara Eropa lain memberlakukan pembatasan ketat, 120.000 orang berkumpul di pusat Kota Madrid untuk merayakan Hari Perempuan dan sekitar 60.000 penggemar sepak bola memenuhi salah satu stadion terbesar ibu kota.

Tak hanya itu, 9.000 pendukung Vox, partai terbesar ketiga Spanyol, berkumpul di dalam bekas arena adu banteng untuk menghadiri konferensi partai.

Setelah membela keputusannya untuk membiarkan pertemuan massal berlangsung, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada 13 Maret memperingatkan bahwa negaranya akan menghadapi minggu-minggu yang sangat sulit.

Baca juga: Penanganan Covid-19 dan yang Bisa Dipelajari dari Pandemi Flu Spanyol pada 1918...

Tes cepat

Dalam beberapa hari terakhir, percakapan di Spanyol fokus pada tes cepat untuk menetapkan sejauh mana penyebaran virus corona.

Pembelian jutaan alat tes cepat yang dibanggakan oleh pemerintah justru menjadi bumerang ketika diketahui bahwa 9.000 tes gelombang pertama memiliki akurasi yang sangat terbatas.

Meski Pemerintah Spanyol menegaskan akan mendatangkan alat tes lanjutan yang lebih akurat, tapi sebagian alat-alat itu belum tiba.

Seorang profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Obat Pencegahan di Navarra Universitu Carlos Chilleron mengatakan, uji reaksi polimerase (PCR) adalah metode yang paling dapat diandalkan saat ini.

Dilansir dari Aljazeera, tes itu membutuhkan waktu sekitar empat sampai enam jam untuk menentukan hasil dan sedang digunakan oleh 20.000 orang per hari di Spanyol.

Perseteruan politik dan buruknya koordinasi

Memburuknya situasi di Spanyol telah meningkatkan perseteruan politik di negara yang sudah sangat terpolarisasi itu.

New York Times memberitakan, tak lama setelah Sanchez berbicara pada 13 Maret 2020, pemimpin oposisi Partai Populer Pablo Casado mengatakan, akan mendukung perpanjangan keadaan darurat melebihi 15 hari jika diperlukan.

Akan tetapi, Pablo juga menyerang pemerintah dan menyebut pihaknya harus mulai memimpin.

"Selama minggu-minggu terakhir, pemerintah telah melakukan kesalahan serius. Sudah waktunya, waktunya untuk menunjukkan keteguhan dan tekad," kata dia.

Baca juga: Kasus Virus Corona Spanyol: Ditemukan di Madrid dan Barcelona

Sementara itu, pemerintah daerah Catalonina dan Basque mengklaim langkah pemerintah pusat itu dapat merusak otonomi mereka.

Kritik yang sama juga disampaikan oleh Perdana Menteri Andalusia.

Koordinasi yang buruk juga terlihat ketika penutupan sekolah dan universitas justru mendorong banyak orang untuk pergi ke bar, memenuhi taman, dan pergi ke pantai bersama keluarga.

Seorang dokter sekaligus Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja sektor Kesehatan Madrid Angela Hernandez Puente mengkritik para politisi di negaranya.

"Alih-alih membiarkan para profesional memimpin pekerjaan, para politisi justru menghalanginya. Saya telah melihat lebih banyak permainan menyalahkan di antara mereka dari pada koordinasi," kata Hernandez.

Baca juga: Sebanyak 12.298 Tenaga Medis di Spanyol Terinfeksi Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Gejala Ringan Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi