Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 WNI Dilaporkan Positif Covid-19 di Spanyol, 2 Dinyatakan Sembuh

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/ELOY ALONSO
Petugas kebersihan bersiap membersihkan sebuah kompleks apartemen di mana seorang perempuan meninggal, dan sejumlah warga diketahui positif mengidap virus corona di Grado, Asturias, Spanyol, pada 20 Maret 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona saat ini semakin merebak di seluruh dunia, terutama di Eropa.

Berdasarkan data real time dari situs Coronavirus COVID-19 Global Cases by CSSE at John Hopkins University, per Kamis (2/4/2020) dua negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus tertinggi yakni Italia dengan jumlah kasus 110.574 dan Spanyol sebanyak 110.238 kasus.

Dilansir dari Antara, 9 WNI terjangkit Covid-19 di Spanyol. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Hermono.

"Awalnya, ada 9 orang, tapi 2 orang sudah dinyatakan sembuh. Tidak semua yang sembilan itu sudah dites positif, tapi dokter menyimpulkan terinfeksi," ujar Hermono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Virus Corona: 5 Provinsi di Indonesia dengan Jumlah Pasien Sembuh Terbanyak

Ia mencontohkan, misalnya ada 1 keluarga yang terdiri dari lima orang, di mana satu anggota keluarga dites positif, maka yang lainnya dianggap terinfeksi juga.

Sementara itu, pihak yang dianggap terinfeksi tersebut diperlakukan dan diberikan obat yang sama dengan orang yang sudah dites positif mengidap virus corona.

"Saat ini ada 2 WNI di rumah sakit dan 7 menjalani isolasi mandiri di bawah pengawasan dokter," katanya lagi.

Setiap harinya, WNI tersebut terus dimonitor oleh dokter melalui telepon.

Hal ini dilakukan karena kapasitas rumah sakit sangat terbatas, terutama di Madrid.

Pasien yang dirawat di rumah sakit, imbuhnya hanya yang termasuk kelompok kritis saja. Sementara pasien yang lain diminta melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dokter.

Baca juga: Skenario Penggunaan Listrik Gratis untuk Pengguna Token dan Reguler

Dites dua minggu lalu

Hermono mengungkapkan, sembilan WNI tersebut menjalani tes dengan rentang waktu yang berbeda.

Ia juga tidak menyampaikan apakah kesembilan WNI tersebut memiliki penyakit mendasar atau tidak.

"Penyakit seseorang merupakan rahasia yang harus dijaga, tapi kalau kita lihat sehari-hari mereka normal. Tesnya ada yang sudah melakukan 2 minggu lalu, ada juga yang baru minggu kemarin," terang Hermono.

Tak hanya adanya pengawasan dari pihak rumah sakit, para WNI ini juga selalu dimonitor oleh pihak KBRI Spanyol.

Hermono menyampaikan, pihaknya setiap harinya menelepon perwakilan WNI di seluruh Spanyol untuk mengetahui kondisi mereka sekaligus mengingatkan untuk waspada.

"Semua yang terinfeksi kebetulan di Madrid, jadi setiap hari kami juga monitor keadaan mereka. Dan yang satu keluarga harus diisolasi, kita bantu kebutuhan logistiknya sesuai kebutuhan mereka," kata Hermono.

Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona

Pemerintah Spanyol memutuskan lockdown

Terkait penyebaran wabah corona yang cukup masif, Pemerintah Spanyol memutuskan untuk menyatakan negara dalam keadaan waspada (State of Alarm) di mana salah satu konsekuensinya adalah lockdown selama 15 hari.

Hermono menyampaikan, tindakan penguncian wilayah (lockdown) tersebut telah diberlakukan mulai 14 Maret 2020.

Namun, oleh Pemerintah Spanyol diperpanjang selama 15 hari lagi.

"Selain itu, pembatasan (lockdown) dipertegas dengan pembekuan seluruh kegiatan ekonomi kecuali yang sifatnya esensial, pekerja yang non-esensial dilarang kerja," papar Hermono.

"Toko, pabrik, juga harus tutup sampai 9 April 2020," imbuhnya.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Negara-negara yang Melakukan Lockdown karena Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi