Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Twit Ingatkan Hati-hati Beli Hand Sanitizer Setelah Banyak Pesanan Label Tanpa Tahu Komposisi

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Seorang warganet mengingatkan masyarakat waspada jika membeli hand sanitizer.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Sebuah twit yang mengingatkan agar berhati-hati membeli hand sanitizer viral di media sosial Twitter, akhir pekan lalu.

Twit itu diunggah seorang pengguna Twitter, @MBHeryasa.

Ia mengaku bekerja di sebuah percetakan dan menerima banyak pesanan label stiker hand sanitizer.

Hal yang membuatnya khawatir, si pemesan stiker meminta agar ia menuliskan kompisisi hand sanitizer dengan menjiplak produk tertentu. 

“Temen2 yang mau beli hand sanitizer hati2 ya. Aku kerja dipercetakan. Dalam 1 minggu ini udah beberapa orang minta desainin stiker buat produk hand sanitizer mereka. 'Mas, tulisan komposisinya ikut yg merk ini aja," demikian twit @MBHeryasa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Yang berarti dia sendiri ga tau kadar komposisi di produk hand sanitizernya gimana. Jangan asal beli ya kengkawan,” lanjut dia.

Baca juga: Nivea Produksi 40.000 Botol Hand Sanitizer untuk Tenaga Medis

Unggahan soal ini pun viral hingga telah dibagikan lebih dari 21.000 kali dan disukai 21.000 pengguna.

Twit ini juga direspons pengguna Twitter lainnya yang mengungkapkan pengalaman yang sama.

“Iya sama, aku juga freelancer desain2 gitu. kemaren smpt ada org yg order juga sama, dia minta produknya dimiripin 100% sama brand ****. Trus aku bilang
‘ini emg kandungannya ini mas?’ Eh mas e malah bilang ‘ga tau mas, anggep ae mirip, toh org kalo udh pandemi gini juga mau beli’” tulis akun @reldaarj.

“Sama nih mas, aku dah nolak dua orang yg minta desainin produk hand sanitizer sama hand soap dadakan gini, dan mereka emang ga bener2 nyiapin materi yg mau ditulis di stiker,” komentar akun @sopowongsing.

Baca juga: Apakah Hand Sanitizer Kedaluwarsa Bisa Cegah Virus Corona?

Apa bahayanya jika membeli hand sanitizer yang kandungannya tak bisa dipastikan?

Tanggapan ahli

Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono mengatakan, para produsen dan setiap orang yang membuat produk hand sanitizer seharusnya memiliki tanggung jawab moral terhadap produk yang mereka hasilkan.

“Saya kira produsen memiliki tanggung jawab moril terhadap produk yang dihasilkannya. Tentunya juga produk-produk yang berkaitan dengan kesehatan sudah ada regulasinya dan bisa berkoordinasi dengan Dinkes setempat,” kata Joddy, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (02/04/2020).

Ia mengingatkan, penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak sesuai takaran dan fungsinya bisa membahayakan.

“Misalkan penggunaan alkohol yang berlebihan akan menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata (jika terkena mata), menyebabkan kanker, menyebabkan kerusakan organ. Ini berdasarkan dari MSDS alkohol,” kata dia.

Penggunaan alkohol juga harus menggunakan poduk yang memiliki sifat food grade.

“Jangan yang alkohol teknis,” ujar Joddy.

Menurut dia, alkohol teknis masih berupa campuran metanol, etanol, dan bahan kimia lainnya.

Joddy menjelaskan, metanol memiliki efek beracun terhadap tubuh manusia, apalagi apalagi sampai terhirup atau tertelan.

Dalam dosis konsentrasi tinggi, metanol akan mengakibatkan tubuh keracunan hingga berakibat fatal bahkan kematian.

Baca juga: Kylie Jenner Bikin Hand Sanitizer untuk Bantu Tenaga Kesehatan

Joddy mengatakan, ada dua tipe alkohol di pasaran yaitu alkohol sintetis dan alkohol yang dibuat secara enzimatis atau yang biasa disebut dengan bioetanol.

Alkohol sintetis dibuat dari reaksi menggunakan bahan dasar petroleum, dan merupakan campuran metanol, aseton, dan sebagainya.

“Bahan ikutannya itulah yang berbahaya untuk tubuh selain penggunaan alkohol yang melebihi takaran” kata dia.

Sementara, alkohol yang dibuat secara enzimatis atau bioetanol bisa dikategorikan sebagai alkohol food grade.

Menurut Joddy, Farmakopeae Indonesia menyebutkan, alkohol jenis isopropil alkohol merupakan bahan alkohol food grade yang disarankan.

Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk memperhatikan komposisi hand sanitizer yang dibelinya.

“Tips nya adalah dengan melihat komposisi dari hand sanitizer. Isinya adalah sesuai dengan anjuran WHO yakni gel pengental, alkohol 70 persen, dan pewangi (jika ada) sesuai dengan komposisinya. Tentunya bahan natural akan lebih baik,” kata Joddy.

Baca juga: Cegah Corona, Cuci Tangan dengan Sabun Lebih Baik dari Hand Sanitizer

Ia juga mengingatkan, hand sanitizer  juga mengandung hidrogen peroksida sehingga harus diperhatikan kadarnya.

Hidrogen peroksida atau yang memiliki nama ilmiah H2O2 yang umumnya digunakan adalah H2O2 encer.

"H2O2 encer memang biasa juga digunakan untuk antiseptik pembasuh luka dalam kegunaannya dalam medis. Namun perlu dipastikan bahwa konsentrasi yang digunakan adalah 3-9 persen," jelas Joddy

Alasannya, H2O2 yang konsentrasinya lebih dari itu dan tidak digunakan sesuai takaran akan membahayakan, seperti:

  • Jika produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan, maka dapat menyebabkan iritasi atau tukak lambung yang disertai gejala mual, muntah, atau bahkan muntah darah (hematemesis).
  • Hindari menggunakan obat dengan kandungan hidrogen peroksida untuk mengobati luka dalam atau luka bakar serius, karena dapat menyebabkan luka bakar semakin meluas.
  • Jika terkena mata, maka dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada mata. Jika konsentrasinya tinggi, cairan hidrogen peroksida bahkan bisa menyebabkan kerusakan mata permanen. Segera bilas dengan air bersih selama 15-30 menit bila hidrogen peroksida tidak sengaja mengenai mata.
  • Hidrogen peroksida yang terhirup terlalu banyak dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga pembengkakan paru-paru.
  • Keracunan hidrogen peroksida dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti pusing, mual, sesak napas, sakit perut, dan luka di saluran cerna.

Baca juga: Sejarah Hand Sanitizer hingga Direkomendasikan WHO dan CDC

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membuat Hand Sanitizer Versi WHO

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi