Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Masker Diyakini Dapat Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 masih terus terjadi. Sejauh ini virus tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang di berbagai negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar orang-orang menerapkan physical distancing untuk menekan penyebaran virus.

Selain itu, penggunaan masker juga dapat diterapkan guna mengurangi risiko terpapar virus.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Robert Koch Institut, untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi patogen pernapasan terdapat beberapa langkah penting dan efektif seperti menjaga kebersihan tangan, mematuhi aturan batuk dan bersin, hingga menjaga jarak setidaknya 1,5 meter.

Mengurangi risiko penularan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya itu, menggunakan masker dapat mengurangi risiko penularan terhadap orang lain, karena dapat menghalangi droplet atau tetesan yang disebabkan oleh batuk, bersin, atau saat berbicara.

Beberapa orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mungkin tidak mengalami sakit sama sekali atau terinfeksi tanpa gejala, namun masih dapat menularkan virus. 

Dalam kasus ini, memakai masker sebagai tindakan pencegahan dapat membantu mengurangi risiko penularan.

Oleh karena itu, menggunakan masker di ruang publik di mana jarak aman tidak dipenuhi seperti di transportasi umum, toko, atau tempat kerja, bisa membantu mencegah penyebaran virus corona lebih luas.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia: Kasus Positif Covid-19 Mencapai 1 Juta

Selain itu, masker juga dapat mendukung kesadaran jarak fisik dan perilaku menjaga kesehatan.

Apabila lebih banyak orang menggunkan masker diharapkan bisa menekan angka penyebaran virus corona di masyarakat. 

Jika kekurangan masker kesehatan yang biasa dijual di toko atau apotek, masyarakat dapat menggunakan masker berbahan tekstil, dengan memperhatikan cara pemakaian dan kebersihannya.

Masker dapat dipakai dengan benar atau dikenakan ketat untuk menutupi mulut dan hidung,

Selanjutnya perlu melakukan penggantian masker saat sudah basah dan disarankan untuk tidak menyentuh masker saat digunakan.

Mewajibkan masker

Melansir thelocal, Kota Jena di Jerman menjadi kota pertama yang mewajibkan penggunaan masker saat berbelanja, menaiki transportasi umum, atau di tempat publik.

Perintah tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan keselamatan orang-orang, di mana jarak 1,5 meter tak dapat dipertahankan.

Otoritas kota tersebut mengungkapkan bahwa telah ada persediaan masker bagi tenaga medis dan profesi lain yang membutuhkan seperti supir bus.

Hal tersebut meminta orang-orang untuk membuat masker secara pribadi jika masker bedah tak tersedia.

Baca juga: Selama Maret 2020, Terjadi 965 Gempa di Indonesia, Ini Analisanya

Selain itu, jenis penutup wajah lainnya seperti syal juga dapat dikenakan selama menutupi hidung dan mulut.

Sementara itu, Austria juga telah mengumumkan bahwa pembeli di supermarket harus mengenakan masker wajah dalam upaya penekanan penyebaran virus corona baru ini.

Kota dan distrik lain di Jerman juga memperkenalkan langkah-langkah tersebut, meskipun belum ada tanda-tanda tatanan nasional.

Sebelumnya disebutkan bahwa penggunaan masker hanya diperuntukan bagi orang yang sakit agar tidak menularkan pada orang yang sehat. 

Namun saat ini, penggunaan masker untuk semua orang diyakini dapat membantu pengurangan potensi penyebaran virus.

Baca juga: Imbas Wabah Virus Corona, Ini Daftar 21 KA Lokal di Wilayah Jakarta yang Dibatalkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi