Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB Ciptakan Ventilator Portabel, Akan Didonasikan ke Berbagai Rumah Sakit

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar @DonAdam68
Ventilator ITB
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Institute Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Universitas Padjajaran dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB saat ini tengah membuat alat ventilator darurat.

Ventilator menjadi salah satu alat yang dibutuhkan di rumah sakit untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas.

Pada masa pandemi virus corona seperti saat ini, ventilator menjadi salah satu alat yang dibutuhkan, sementara jumlahnya terbatas.

Alat ventilator portabel yang diberi nama 'VentI' buatan ITB dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di pasar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Karena adanya kondisi pandemi Covid-19, maka saat ini supply chain alat kesehatan sudah tidak berfungsi baik. Oleh karena itu, dalam kondisi darurat seperti sekarang, komponen diperoleh sesuai dengan yang tersedia di pasar," ujar Ketua Tim Pengembangan Ventilator Portabel yang juga Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Dr. Syarief Hidayat, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Saat Masker Diyakini Dapat Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

Syarief  mengatakan, ventilator tersebut telah dipresentasikan ke Kementerian BUMN pada Senin (30/3/2020).

“Sudah dipresentasikan ke kementerian, sudah dimulai prosesnya pengujian fungsi oleh BPFK (Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan). Besok BPFK ke Bandung rencananya,” ujar Syarief.

Syarief mengatakan, untuk tahap pertama, rencananya akan diproduksi 100 buah ventilator.

Alat tersebut rencananya ditargetkan selesai dalam waktu sekitar 1-2 minggu.

“Didonasikan, jadi tidak dijual,” ujar Syarief.

Adapun, donasi ventilator ini akan dikirimkan ke rumah sakit seluruh wilayah Indonesia yang membutuhkan.

“Kriteria sedang disusun mana yang akan lebih dulu dapat. Siapa yang urgent nanti akan dikirim duluan. Tentunya setelah ijin edar keluar,” ujar Syarief.

Baca juga: Kasus Corona Capai 1 Juta, Begini Tes yang Dilakukan di Sejumlah Negara

Pembuatan alat melibatkan para ahli dari ITB, konsultan medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Untuk tahap awal, pembuatan alat sebanyak 100 buah ventilator diproduksi secara manual oleh dosen, mahasiswa ITB berbagai jurusan, teknisi serta tenaga-tenaga lain.

Usai produksi pertama, alat akan diproduksi dengan jumlah lebih banyak dengan bekerja sama dengan industri yang ditargetkan selesai dalam waktu 2 minggu.

Vetilator Portabel Indonesia (VentI) sendiri merupakan alat bantu pernapasan dengan kegawatan level menengah dan tidak diperuntukkan untuk pasien ICU.

Alat ini disebut memiliki fungsi Continuous Positive Arway Pressure (CPAP), Continous Pressure Control (CPC), dan Synchronized Pressure Control (SPC).

Baca juga: Langkah Tegas Eropa Atasi Corona Diklaim Selamatkan 59.000 Nyawa

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu OTG?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi