Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Virus Corona, WHO Kini Dukung Semua Orang Pakai Masker di Tempat Publik

Baca di App
Lihat Foto
Image by Robert Pastryk from Pixabay.
Ilustrasi masker.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dukungan agar semua orang menggunakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona jenis baru.

Sebelumnya, WHO merekomendasikan penggunaan masker hanya oleh mereka yang sakit, petugas medis, dan mereka yang merawat orang sakit.

Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (4/4/2020), Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Dr Michael Ryan menyetujui penggunaan masker di tempat umum oleh semua orang.

Cara ini diyakini dapat mengurangi risiko penularan Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada situasi di mana penggunaan masker mungkin bisa mengurangi angka penularan dari orang yang terinfeksi kepada orang yang lain," ujar dia, Jumat (3/4/2020).

"Kami akan mendukung pemerintahan yang tengah mempertimbangkan penggunaan masker sebagai strategi komprehensif kontrol penyakit ini," lanjut Ryan.

Baca juga: Menilik Bagaimana Penutup Wajah atau Masker Dapat Mengurangi Penyebaran Covid-19

Masker medis hanya untuk petugas medis

Namun, WHO tetap menekankan masker medis diutamakan hanya digunakan oleh  petugas medis.

Sementara, mereka yang sehat bisa menggunakan masker yang berasal dari kain, atau masker buatan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada.

Dengan demikian, stok masker medis tidak akan semakin sulit untuk didapatkan, dan semua pihak tetap bisa mendapatkan perlindungan diri sesuai dengan kebutuhannya.

"Masker bedah dan medis, dan masker seperti N95 untuk sistem medis dan kita harus memprioritaskan penggunaannya untuk mereka yang ada di garis terdepan," kata Ryan.

Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para peneliti dari University of Hong Kong, penggunaan masker medis memang terbukti dapat mencegah penyebaran virus corona dan influenza dari orang-orang yang menunjukkan gejala.

Oleh karena itu, sejumlah negara di Eropa seperti Austria, Slovakia, dan Ceko, bahkan Amerika Serikat telah mengeluarkan imbauan pada warganya untuk menutup mulut dan hidungnya menggunakan masker saat berada di ruang publik.

Dilansir dari The Washington Post, Selasa (31/3/2020), Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS tengah mempertimbangkan anjuran penggunaan masker oleh masyarakat saat berada di tempat umum.

Baca juga: Cara Republik Ceko Kendalikan Virus Corona: Wajib Pakai Masker dan Inisiatif Warga Buat Masker Kain...

Penggunaan masker dinilai dapat berkontribusi dalam melandaikan kurva angka penyebaran virus yang terjadi di AS.

Masyarakat diminta menggunakan masker kain yang bisa dibuat sendiri, dan tidak menggunakan masker medis yang jumlahnya sangat terbatas dan sangat dibutuhkan petugas medis.

Meski berbeda kapasitas dengan masker medis, masker buatan sendiri tetap bisa menurunkan risiko terjadinya penularan dari satu orang ke orang lainnya.

Direktur Johns Hopkins Center for Health Security, Thomas Inglesby meminta CDC untuk mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan masker medis.

Namun, ketika sudah menggunakan masker, bukan berarti mereka bisa menyepelekan kewajiban untuk menjaga jarak aman atau physical distancing

Pakem-pakem dalam pelaksanaan pembatasan sosial atau fisik harus tetap ditaati meskipun sudah mengenakan masker.

Salah satunya tidak berdiri berdekatan dengan orang lain dan menjaga jarak minimal 1,8 meter.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Masker Kain Sendiri?

Singapura anjurkan penggunaan masker

Singapura juga memberlakukan kebijakan yang sama.

Setelah ditemukan bahwa penderita Covid-19 tidak selalu bergejala dan tetap bisa menularkan virus, Pemerintah Singapura menarik larangan penggunaan masker oleh masyarakat umum.

Kini, masyarakat justru dianjurkan untuk mengenakan masker saat berada di tempat umum untuk menghindari terjadinya penularan.

Bahkan, untuk kebijakan ini, Singapura akan mendistribusikan masker yang bisa dipakai berulang kali pada Minggu (5/4/2020).

"Kami sekarang berpikir bahwa ada beberapa kasus di tengah masyarakat yang tidak terdeteksi, meskipun mungkin tidak banyak," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dikutip dari SCMP ( 3/4/2020).

"Kami sekarang juga memiliki bukti bahwa seseorang yang terinfeksi bisa tidak menunjukkan gejala tapi tetap menularkan virus kepada yang lain. Untuk itu kami tidak akan lagi melarang orang memakai masker," lanjut dia.

Baca juga: Saat Masker Diyakini Dapat Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi