Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Pasangan Lansia di Perbatasan Denmark-Jerman Saat Virus Corona...

Baca di App
Lihat Foto
David Ryder/REUTERS
ILUSTRASI - Gene Campbell berbicara dengan istrinya, Dorothy Campbell, melalui jendela di Life Care Center Kirkland, Amerika Serikat (AS), Kamis (5/3/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Perbatasan antara Jerman dan Denmark sekarang hampir ditutup sepenuhnya karena pandemi virus corona.

Namun, hal itu tidak mencegah pasangan kekasih lanjut usia yang berasal dari dua negara berbeda, Inga dan Karsten, untuk melangsungkan pertemuan setiap hari.

Dilansir Reuters, Inga Rasmussen (85) dari Denmark dan Karsten Hansen (89) Jerman, setiap hari bertemu dan mengobrol di kedua sisi perbatasan.

Biasanya saat bertemu, mereka akan berpelukan dan bertukar ciuman. Tapi ini adalah masa yang sama sekali berbeda, mereka harus menjaga jarak fisik yang aman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berikut 18 Negara di Dunia yang Masih Terbebas dari Virus Corona

Setiap hari bertemu

Selama perbatasan ditutup, pasangan ini telah bertemu setiap hari di perbatasan Jerman-Denmark di Aventoft.

Keduanya duduk di kedua sisi perbatasan, dengan kursi yang masing-masing mereka bawa sendiri dari rumah.

Kemudian mereka makan siang bersama atau berbagi kue sambil minum kopi atau sebotol Geele Kom, minuman terkenal di wilayah itu.

"Tidak ada dua cara tentang itu. Cinta terus berlanjut. Senang bertemu satu sama lain sekali sehari seperti ini. Kita tidak bisa memeluk atau mencium, tetapi dia ada di sini dan kita bisa berbicara tentang apa yang baru," kata Karsten.

Karsten diketahui tinggal di Suderlugum di wilayah Nordfriesland di Jerman utara. Sementara Inga tinggal di kota Gallehus di Denmark.

Dari rumahnya, Hansen naik motor untuk menemui kekasihnya. Sedangkan Inga datang dengan naik mobil.

Adapun Inga sebagai seorang janda dan Hansen seorang duda, bertemu dua tahun lalu, murni karena kebetulan.

Sejak tahun lalu mereka selalu menghabiskan hari bersama.sama.

Baca juga: Sudah Dapat Diakses, Berikut Cara Nikmati Listrik Gratis untuk Pengguna Token dan Reguler

Virus corona bukan hambatan

Seperti kebanyakan orang di seluruh dunia, saat ini pandemi virus corona dan pembatasan pergerakan secara bebas, menjadi hambatan tersendiri bagi orang-orang untuk berinteraksi secara bebas.

Kendati demikian, hambatan tersebut bukanlah suatu masalah dan tidak menghalangi mereka untuk bertemu setiap harinya.

"Memang menyedihkan, tapi kami tidak bisa mengubahnya," kata Inga dilansir DW.

"Aku selalu bersama Karsten," kata Inga.

Pandemi corona telah mengubah situasi. Pasangan itu berharap, pada masa Paskah nanti perbatasan bisa dibuka lagi dan mereka dapat kembali saling mengunjungi.

Mereka juga sudah membuat rencana untuk melakukan perjalanan lagi bersama-sama, kalau situasi sudah membaik dan perbatasan di Eropa kembali terbuka.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi