Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona, Hampir 65 Ribu Kematian Global hingga Peringatan Trump

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus positif virus corona penyebab penyakit Covid-19 masih terus bertambah sejak diidentifikasi pertama kali di Wuhan, China pada akhir tahun lalu.

Sejauh ini, corona virus telah menginfeksi 1.203.292 orang, dengan 246.780 di antaranya dinyatakan telah pulih.

Kematian global akibat virus ini mencapai hampir 65.000 orang.

Baca juga: Bosan di Rumah Selama Pandemi Virus Corona, Nikmati 12 Komik Marvel Gratis Ini

Melansir scmp, jumlah kematian global dalam krisis kesehatan corona virus melonjak saat pemerintah Amerika Serikat memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi jumlah kematian yang sangat menghebohkan dalam beberapa hari mendatang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merujuk data dari worldometers, AS tercatat mempunyai 311.637 kasus positif Covid-19 (280 kasus baru), di mana 8.454 orang meninggal dunia (2 kasus kematian baru).

New York menjadi wilayah terdampak paling parah di AS, di mana mencatat 630 kematian dalam satu hari.

Sementara itu, Inggris pun melaporkan kematian harian tertinggi termasuk seorang anak berusia lima tahun.

Italia dan Spanyol memberikan secercah harapan karena tingkat infeksi dan kematiannya melambat.

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China

Peringatan Donald Trump

Saat ini, miliaran orang hidup terkurung di rumah masing-masing, dengan sekolah dan bisnis telah tutup guna menekan penyebaran virus.

Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (4/4/2020) memperingatkan bahwa akan ada banyak kematian di AS dan menghadapi minggu terberat.

Beberapa negara barat termasuk Jerman dan Perancis dalam beberapa hari terakhir mendorong penggunaan masker di tempat umum.

China tampaknya mengatasi wabah terburuk dengan kehidupan yang telah kembali normal di beberapa wilayahnya. Namun, kekhawatiran gelombang kedua kasus tetap ada.

Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang

Berikut update di sejumlah negara terkait pandemi virus corona:

Tokyo melaporkan 130 kasus baru, di mana ini menjadi kasus lompatan tertinggi dalam satu hari yang dikonfirmasi sejauh ini.

Pemerintah setempat sangat mendesak warganya agar tetap tinggal di rumah akibat adanya peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir.

Warga diminta menghindari acara yang tidak perlu dengan peringatan bahwa nyawalah yang dipertaruhkan.

  • Australia

Pasukan perbatasan Australia telah menyita ratusan peralatan pengujian Covid-19 di rumah, dengan peringatan bahwa barang berbahaya dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Peter Dutton mendesak warganya untuk waspada terhadap tes semacam ini, dengan mengatakan bahwa penggunaan peralatan pengujian akan merusak pekerjaan vital para profesional kesehatan, karena negara tersebut juga tengah berjuang melawan virus baru.

Sekitar 300 peralatan pengujian dari China dan Hong Kong yang rusak telah dicegat oleh petugas dalam beberapa minggu terakhir.

Ini termasuk 200 unit yang datang sebagai kargo udara ke Kota Perth Australia Barat pada Maret lalu.

Pada Minggu (5/4/2020), lebih dari 5.600 orang telah dites dengan hasil positif untuk Covid-19 dan 34 orang tewas akibat komplikasi.

Baca juga: Pesan Anak-anak Australia di Tengah Pandemi Virus Corona...

  • Lima transmisi lokal di China

Sedangkan, Otoritas Kesehatan China melaporkan adanya 30 kasus baru, termasuk 25 orang yang datang dari luar negeri dan lima kasus lainnya berada di Provinsi Guangdong.

China telah menekan kedatangan internasional, melarang sebagian besar orang asing memasuki wilayahnya, dan membatasi penerbangan asing per Minggu (5/4/2020).

Ketakutan muncul bahwa orang yang terinfeksi dari luar negeri dapat memicu wabah baru.

Baca juga: Pertama Kalinya Lonjakan Pasien Virus Corona Tanpa Gejala Terjadi di China

  • Pakistan

Pihak berwenang Pakistan mencari puluhan ribu orang yang menghadiri pertemuan di Lahore bulan lalu, tepat saat virus corona mulai berakar di negara tersebut.

Otoritas setempat ingin menguji atau mengarantina mereka di tengah kekhawatiran bahwa mereka dapat menyebarkan Covid-19 di seluruh Pakistan dan luar negeri.

Dikabarkan, sekitar 100.000 orang pergi dalam pertemuan yang tetap terjadi meskipun ada permintaan pemerintah untuk membatalkannya seiring pandemi virus corona yang memburuk.

Sejauh ini, setidaknya 154 jamaan yang hadir dalam acara tersebut dinyatakan positif terpapar virus corona.

Baca juga: Update Situasi Terkini Wabah Virus Corona di 9 Negara Timur Tengah

  • Afrika

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan para petinggi Afrika mengenai lonjakan kasus corona virus di benua tersebut.

WHO mendesak agar membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan pengiriman pasokan medis yang sangat dibutuhkan.

Lebih dari setengah dari 54 negara Afrika telah menutup perbatasan udara, darat dan laut untuk mencegah penyebaran virus ini. Namun, hal itu telah menunda pengiriman bantuan.

Kasus virus corona yang terjadi di Afrika sampai saat ini melebihi 7.700 kasus.

 Baca juga: Potret Penanganan Virus Corona di Indonesia...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi