Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Pertimbangkan Peningkatan Produksi Avigan untuk 2 Juta Orang

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi obat
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Jepang tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan persediaan obat antivirus Avigan hingga tiga kali lipat dari jumlah saat ini.

Melansir thejakartapost, avigan saat ini dipakai bagi orang yang terinfeksi virus corona.

Peningkatan jumlah hingga tiga kali lipat digunakan untuk mengobati 2 juta orang yang terpapar virus.

Sementara, stok yang ada saat ini cukup untuk mengobati 700.000 orang.

Obat yang dikembangkan oleh perusahaan grup Fujiflim Holdings telah disimpan di Jepang sebagai obat influenza.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Isolasi Diri di Hutan Sepulang dari Jakarta, 8 Pemuda Aceh Tidur di Tenda dan Jaring Ikan di Sungai

Tapi, obat ini juga dipandang efektif dalam mengobati pneunomia Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru.

Tetapi, avigan tidak dapat digunakan pada ibu hamil atau wanita yang mungkin akan hamil karena dikhawatirkan menyebabkan cacat lahir. 

Sehingga, obat tidak pernah dijual di pasaran dan stoknya dikelola oleh pemerintah, sebagai tindakan pencegahan terhadap influenza di mana kebanyakan orang tidak diimunisasi.

Baca juga: Maukah Kita untuk Belajar dan Tumbuh dalam Situasi Pandemi?

Uji coba terhadap pasien Covid-19

Fujifilm Toyama Chemical Co. memulai tes klinis untuk mengevaluasi kemanjuran obat yang juga dikenal sebagai Favipiravir, pada pasien Covid-19.

Jika kemanjuran dikonfirmasi, pemerintah mungkin menyetujui obat tersebut untuk pengobatan Covid-19 musim panas ini.

Dosis avigan yang dibutuhkan berbeda dalam perawatan virus corona dan influenza.

Fujifilm Holdings telah diminta oleh pemerintah untuk meningkatkan output obat, karena obat ini semakin dicari oleh pemerintah asing ketika pandemi corona virus menyebar.

Perusahaan Jepang juga mempertimbangkan untuk melakukan outsourcing produksi.

Baca juga: Yenny Wahid Ajak Masyarakat Indonesia Ubah Perspektif Jalani Social Distancing

Penelitian

Dikabarkan sebelumnya, obat antivirus avigan ini menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen.

"Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (dalam melawan virus corona), kata Zhang Xinmin, dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Selasa (17/3/2020).

Pasien di Shenzhen yang diberi obat avigan berubah negatif virus corona rata-rata setelah empat hari mereka dinyatakan positif.

Hasil ini dibandingkan dengan pasien yang tak mendapatkan avigan di mana mereka negatif virus corona, 11 hari setelah didiagnosis terpapar virus.

Selain itu, sinar-X mengonfirmasi peningkatkan kondisi paru-paru pada sekitar 91 persen pasien yang diobati menggunakan favipiravir, dibanding 62 persen pasien yang tak menggunakan obat ini.

Meski begitu, Fujifilm Toyama Chemical yang telah mengembangkan avigan pada 2014 lalu menolak mengomentari klaim tersebut.

Baca juga: Bertemu Dokter Forensik, Warga Akhirnya Mau Terima Pemakaman Pasien Corona

Avigan

Melansir livescience, obat avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti SARS-CoV-2 atau corona virus baru.

Penyakit ini merupakan virus yang materi genetik utamanya adalah RNA, bukan DNA.

Obat avigan menghentikan beberapa virus dari replikasi, dengan melumpuhkan enzim atau zat yang menyebabkan reaksi kimia yaitu RNA polimerasi, yang nantinya membangun RNA.

Tanpa enzim yang utuh, virus tak bisa menggandakan materi genetiknya secara efisien dalam sel inang.

Namun, obat ini nampaknya kurang efektif pada pasien bergejala berat.

Baca juga: Imbas Pandemi Corona, Dorna Bakal Bantu Gaji Tim Satelit MotoGP

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi