Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia, Berikut 10 Negara dengan Kasus Tertinggi

Baca di App
Lihat Foto
Kemenkes
Ilustrasi virus corona (COVID-19).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Per 6 April 2020, sebaran virus corona telah menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Angka infeksi total virus corona pun mencapai 1,2 juta dengan angka kematian sebesar 69.498 dan pasien sembuh mencapai 262.985.

Dari 200 negara itu, 10 negara telah melaporkan angka infeksi lebih dari 20.000, bahkan beberapa di antaranya melebih 100.000.

Berikut daftar 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi dunia, berdasarkan data Worldometers, Senin (6/4/2020):

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam itu telah melaporkan 336.851 kasus infeksi dengan 9.620 kematian.

Presiden Donald Trump sendiri telah memperingatkan bahwa negaranya akan memasuki masa-masa sulit terkait angka kematian akibat virus corona.

"Kami akan mencapai titik puncak mengenai angka kematian virus corona. Tapi setelah dari sana, segalanya berubah. Saat ini kami tengah mendekatinya," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Minggu (5/4/2020), dilansir dari Sky News.

2. Spanyol

Spanyol memiliki kasus virus corona terbanyak kedua di dunia dengan 131.646 kasus infeksi dan 12.641 angka kematian.

Negeri Matador itu mencatatkan penurunan angka infeksi dalam tiga hari terakhir dan penurunan kasus kematian selama dua hari berturut-turut.

Pada Minggu (5/4/2020), Kementerian Kesehatan telah mengumumkan 6.023 kasus infeksi baru, lebih rendah dari dua hari sebelumnya, yaitu 7.026 di hari Kamis dan 7.472 di hari Jumat.

Baca juga: Mengapa Masa Karantina Selama Pandemi Corona Harus Dilakukan 14 Hari?

3. Italia

Sejauh ini, Italia menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di dunia, yaitu 15.887 kasus, sementara angka infeksi mencapai 128.948.

Sama halnya dengan Spanyol, Italia pada Minggu mencatatkan angka kematian harian terendah dalam lebih dari 2 minggu terakhir dengan 525 kematian.

Terakhir, Italia mencatatkan angka di bawah itu pada 19 Maret dengan 427 kematian.

4. Jerman

Jerman telah melaporkan 100.123 kasus infeksi dengan angka kematian sebesar 1.584.

Negeri Bavarian itu mendapat banyak perhatian dunia setelah memiliki tingkat kematian sangat rendah, yaitu 1,4 persen, lebih rendah dibandingkan Korea Selatan dengan 1,7 persen.

Pengujian berskala besar dan banyaknya tempat perawatan intensif menjadi salah satu kunci negera itu dalam menekan angka kematian akibat virus corona.

Layanan kesehatan publik Jerman disediakan bukan oleh satu otoritas pusat, tetapi oleh sekitar 400 kantor kesehatan publik yang dijalankan oleh pemerintah daerah.

5. Perancis

Sejauh ini, Perancis melaporkan 92.839 kasus infeksi dengan 8.078 angka kematian.

Perancis mencatatkan penurunan signifikan pada Minggu dengan 2.886 infeksi, jauh lebih rendah dibandingkan dua hari sebelumnya yang mencapai 7.788 dan 23.060.

Sementara kasus kematiannya mengalami angka penurunan selama empat hari berturut2, yaitu 518 (Minggu), 1.053 (Sabtu), 1.120 (Jumat), dan 1.355 (Kamis).

Baca juga: Kematian di Rumah, Korban Tak Terduga dari Krisis Virus Corona di Italia

6. China

Sebagai negara pertama yang melaporkan adanya virus corona, di China telah dilaporkan 81.708 kasus infeksi corona.

Kini, Negeri Tirai Bambu itu perlahan mulai keluar dari masa-masa sulit akibat pandemi virus corona, bahkan Wuhan akan menghapus pengunciannya pada 8 April mendatang.

Meskipun demikian, China sendiri beberapa waktu lalu mengonfirmasi adanya 130 kasus baru tanpa gejala.

7. Iran

Iran sejauh ini telah melaporkan 58.226 kasus infeksi dengan angka kematian mencapai 3.603.

Meski angka kasus masih tinggi, Presiden Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa kegiatan ekonomi "berisiko rendah" akan dimulai kembali dari 11 April.

"Di bawah pengawasan kementerian kesehatan, semua kegiatan ekonomi berisiko rendah itu akan dimulai lagi dari Sabtu," kata Rouhani, dilansir dari Reuters.

"Dua pertiga dari semua pegawai pemerintah Iran akan bekerja di luar kantor mulai Sabtu. keputusan itu tidak bertentangan dengan saran tinggal di rumah oleh otoritas kesehatan," ujar Rouhani.

8. Inggris

Sebanyak 47.806 kasus infeksi telah dilaporkan di Inggris dengan 4.934 angka kematian.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya usai dinyatakan positif Covid-19, kini dirawat di NHS London Hospital setelah kondisinya tak kunjung membaik.

Dikutip dari The Guardian, Senin (6/4/2020), salah seorang juru bicara menyebutkan, Johnson harus dibawa ke rumah sakit atas saran dokter yang memantau kondisinya.

Di tempat lain, Ratu Elizabeth II berpidato dari istananya dengan menyampaikan keyakinannya bahwa Inggris akan berhasil dalam perang melawan pandemi itu. Dia juga berterima kasih kepada warganya karena telah mengikuti aturan pemerintah.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

9. Turki

Sejauh ini, Turki telah mengonfirmasi 27.069 kasus infeksi dengan 574 kematian.

Pada 24 Maret lalu, Turki sempat mendapat sorotan setelah menangkap seorang dokter yang merilis sebuah video berisi laporan bahwa angka infeksi di Turki jauh lebih banyak data yang dilaporkan pemerintah.

Saat itu, kasus infeksi di Turki baru mencapai 1.529 dan kemudian terus mengalami lonjakan di hari-hari berikutnya.

10. Swiss

Swiss telah melaporkan 21.100 kasus infeksi dengan 715 kematian. Melihat situasi itu, Pemerintah Swiss telah menggolongkan pandemi virus corona sebagai kasus luar biasa.

Hal ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil alih kekuasaan tertentu dari 26 wilayah dan memberlakukan tindakan, termasuk larangan acara.

Lebih dari 6.000 tes sedang dilakukan di Swiss per hari dan semua wilayah telah meningkatkan kapasitas pengujian mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi