Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Parenting dengan Model "Lapak Jajanan" Saat Karantina Mandiri, Seperti Apa Konsepnya?

Baca di App
Lihat Foto
Facebook: Ling ling Wibowo
Lapak jajanan yang dibikin oleh Putri J. Anekarani untuk mengajarkan anak-anaknya bertanggungjawab saat karantina mandiri.
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Penyebaran wabah virus corona membuat banyak negara menginstruksikan warganya untuk membatasi segala aktivitas di luar rumah.

Penerapan social distancing atau dengan self isolation (karantina mandiri) pun menjadi jamak dilakukan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.

Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona yang semakin luas.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 8 April: 1,4 Juta Kasus, 301.738 Sembuh, 81.889 Meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Godaan terbesar karantina mandiri yakni mengusir rasa bosan karena hanya menjalankan rutinitas sehari-hari di dalam rumah.

Hal ini terutama sangat dirasakan oleh anak-anak. Pasalnya kegiatan atau aktivitas di luar rumah sangat dibatasi untuk mencegah penularan Covid-19.

Disinilah peran penting orangtua. Bagaimana membuat kegiatan menarik bagi si buah hati menjadi tantangan tersendiri saat proses karantina mandiri.

Apabila anda kebingungan untuk membuat aktivitas bagi si kecil, ide dari Putri J. Anekarani ini dapat ditiru.

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui soal PSBB Jakarta

 Lapak jajanan

Adalah Putri J. Anekarani, salah satu orangtua yang membagikan kisahnya mengenai kegiatan yang dilakukannya bersama anak ketika pemerintah menerapkan karantina mandiri melalui akun Facebook-nya, Ling ling Wibowo pada Senin (23/3/2020).

"Salah satu tantangan ketika anak-anak menjalani self isolation adalah cepat menipisnya cadangan makanan dan cemilan.
The children won't stop craving for snacks during self isolation and social distancing. And it is a bit frustrated.
Sampai akhirnya menemukan ide dari keluh kesah mamak-mamak di belahan bumi sana yang juga mengalami hal serupa sebagai solusi menghemat cadangan cemilan.
.
Hello, Young Ladies!
Welcome to Momdomart!

Catatan:
Budayakan share, jangan copas
Terima kasih.

#TheWibowosPunyaCerita #LivingNomadic #DuniaLoncengKecil," tulis Putri dalam unggahannya.

Baca juga: Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan Diundur karena Virus Corona, Mana Saja?

 

Menariknya, Putri juga menambahkan beberapa foto dirinya seolah-olah membuka lapak jajanan untuk dibeli anak-anaknya menggunakan uang mainan yang disepakatinya bersama anak-anaknya.

"Sebetulnya konsep cores dan rewards ini sudah lama. Konsep lama yang saya gunakan adalah saya bikin daftar tugas rumahan dan di masing-masing tugas tersebut ada rewards berupa uang mainan, kadang saya ganti dengan poin," ujar Putri saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, ide yang ia pilih menggunakan uang mainan karena anak-anaknya akan menabung atau mengumpulkan uang tersebut terlebih dahulu baru nanti dibelanjakan dengan makanan kesukaan mereka.

Ibu tiga anak ini menyampaikan bahwa lapak jajanan ini juga terinspirasi dari kebiasaan anak-anaknya yang gemar makan cemilan saat di rumah.

"Nah, ketika terjadi pandemi, kami diharuskan isolasi dan tidak bisa sering keluar rumah untuk membeli bahan pangan. Anak-anak yang bosan biasanya akan melampiaskan ke cemilan, akibatnya cemilan jadi cepat habis, sedangkan kami tidak bisa segera membeli stok cemilan baru," ujar Putri yang saat ini tinggal di Azerbeijan.

Kendati demikian, ia mengonsep chores yang dimodifikasi menjadi minimarket dadakan.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Tertib menjalankan tugas

Putri mengungkapkan, sampai saat ini ketiga anaknya masih tertib dan menjalankan tugas rumahan dengan baik.

Tak hanya itu, melalui ide ini Putri juga mengajarkan anak-anak menjadi lebih bertanggungjawab dan tidak bisa sering-sering ngemil.

Sebab, jika mereka ingin makan cemilan, setidaknya mereka harus melakukan kegiatan rumahan agar memperoleh reward dan membelanjakannya di minimarket buatan ibunya.

"Di sini anak-anak jadi lebih menghargai nilai uang (walaupun hanya uang mainan), karena jika mereka boros beli cemilan di lapak bikinan saya, maka uang mereka akan habis dan harus bekerja lebih giat lagi untuk menghasilkan uang jajan," lanjut dia.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Mood Jar

Selain mengadakan lapak jajanan, Putri juga memberikan kegiatan terbaru untuk memfasilitasi suasana hati anak-anaknya yang beurbah-ubah karena terlalu lama menjalani karantina mandiri.

Kemudian, Putri menuangkan ide dalam bentuk Mood Jar.

Mood Jar ini merupakan toples yang diisi oleh referensi kegiatan saat si kecil merasakan salah satu dari 4 mood.

"Saya bikin 4 mood jar dengan tema, saya bosan, saya marah, saya sedih, dan saya senang," ujar Putri.

"Setiap saat anak-anak boleh mengambil secarik kertas sesuai suasana hati mereka, lalu melakukan apa yang tertulis di dalam kertas tersebut," lanjut dia.

Ia pun berharap kegiatan yang ia lakukan bersama anak-anak dapat memberi contoh baik dan menjadi referensi orangtua lainnya untuk mengisi kegiatan positif bersama anak.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi