Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Virus Corona dan Ancaman Lonjakan Kasus Covid-19 di Arab Saudi...

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ABDEL GHANI BASHIR
Situasi di sekitar Kabah, di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, kosong dari para jemaah saat diberlakukan sterilisasi, Kamis (5/3/2020). Terkait merebaknya virus corona, Pemerintah Arab Saudi menutup sementara kegiatan umrah dan melakukan sterilisasi di sekitar Kabah termasuk lokasi untuk melakukan sai di antara Bukit Safa dan Marwah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah memperingatkan lonjakan besar terkait kasus virus corona di negaranya hingga 200.000 dalam beberapa minggu ke depan.

Hal itu diungkapkannya pada Selasa (7/4/2020) seperti dilaporkan media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency.

Peringatan itu datang sehari setelah kerajaan Arab Saudi memperpanjang durasi jam malam harian di beberapa kota, termasuk ibu kota Riyadh, menjadi 24 jam.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 8 April: 1,4 Juta Kasus, 301.738 Sembuh, 81.889 Meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjangan jam malam tersebut sebagai upaya untuk membatasi penyebaran virus mematikan tersebut.

"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000," kata Tawfiq al-Rabiah dikutip Straits Times.

Rabiah menjelaskan bahwa proyeksi tersebut didasarkan pada empat studi oleh para ahli Saudi dan internasional.

Baca juga: Saat Singapura bak Kota Mati dan Larang Pertemuan Publlik akibat Corona...

Pengetatan jam malam

Arab Saudi sejauh ini melaporkan total 2.795 infeksi dan 41 kematian akibat penyakit itu, menurut hitungan terakhir yang dirilis oleh kementerian kesehatan pada Selasa (7/4/2020).

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengungkapkan, Arab Saudi pada Senin (6/4/2020) mengumumkan penguncian sepanjang waktu di kota Riyadh, Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf.

Langkah-langkah yang sama juga diberlakukan di Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar.

Rabiah mengatakan jam malam diperketat di berbagai kota karena banyak orang tidak mematuhi peringatan kesehatan terhadap pertemuan publik dan kontak sosial.

Pihak berwenang telah menutup kota suci Mekah dan Madinah bersama dengan Riyadh dan Jeddah, melarang orang masuk dan keluar serta melarang adanya pergerakan di antara semua provinsi.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Bulan lalu, Raja Salman memperingatkan tentang perjuangan "lebih sulit" ke depan melawan virus yang bermula dari Wuhan, China tersebut.

Lantaran kerajaan menghadapi pukulan ekonomi dua kali lipat dari penutupan yang disebabkan oleh virus dan jatuhnya harga minyak.

Arab Saudi menghentikan ziarah sepanjang tahun pada bulan lalu karena kekhawatiran akan pandemi virus corona yang menyebar ke kota-kota paling suci di Islam.

Pihak berwenang belum mengumumkan apakah mereka akan melanjutkan jadwal ibadah pada haji tahun ini.

Tahun lalu, sekitar 2,5 juta umat Islam melakukan perjalanan ke Arab Saudi dari seluruh dunia untuk melakukan ibadah haji.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi