Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Wuhan Berangsur Pulih Pasca 11 Minggu Lockdown akibat Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
AFP/NOEL CELIS
Orang-orang mengenakan masker sampai di Stasiun Kereta Hankou, Wuhan, untuk menumpang kereta pertama setelah pemerintah mencabut lockdown guna menangkal virus corona pada 8 April 2020. Sudah 76 hari warga ibu kota Hubei tersebut dikarantina demi mencegah penyebaran wabah.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pasca ditutup total selama kurang lebih 11 pekan akibat persebaran virus corona, Kota Wuhan di China bagian tengah perlahan mulai dibuka kembali.

Warga yang semula tidak bisa keluar atau masuk wilayah kota, saat ini sudah dimungkinkan untuk melakukan aktivitas lagi.

Mereka boleh meninggalkan atau memasuki Wuhan dengan catatan memegang kode QR yang menunjukkan bahwa mereka ada dalam kondisi yang sehat dan tidak memiliki kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Transportasi umum mulai beroperasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi umum yang sebelumnya tidak dioperasikan pun saat ini sudah kembali melayani mobilitas masyarakat kota berpenduduk 11 juta orang itu.

Dilansir dari SCMP (8/4/2020), kereta api, bus, dan pesawat sudah mengangkut ribuan penumpang Wuhan yang hendak beraktivitas dan menuju ke tempat lain.

Jalan tol, jembatan, kapal-kapal ferry, dan terowongan sudah kembali dibuka, termasuk penutup jalan yang selama ini terpasang, kini sudah disingkirkan.

Baca juga: 2.956 Kasus Positif Corona Indonesia, IDI: Saatnya PSBB Lebih Kuat Lagi

Pada Rabu (8/4/2020) pagi, kemacetan yang tidak terlihat sejak akhir Januari lalu kembali terlihat di persimpangan dekan Stasiun Kereta Wuhan.

Para penumpang masih terlihat membentengi diri dari risiko virus yang mungkin saja masih terjadi.

Mereka menutup tubuh dengan topi, kacamata google, sarung tangan, bahkan baju perlindungan penuh saat menuju pintu masuk stasiun dan membentuk barisan panjang pada pukul 08.00 waktu setempat.

Jumlah penumpang itu bahkan disebut lebih banyak dibanding saat penutupan belum diberlakukan pada 23 Januari lalu.

Masker dan jaga jarak aman

Di tempat itu, melalui pengeras suara, petugas terus menginformasikan para penumpang untuk mengenakan masker dan tetap menjaga jarak aman dengan penumpang lainnya.

Sebelum diizinkan untuk masuk ke area dalam,suhu tubuh penumpang akan dicek oleh petugas berjaket kuning dan merah, mereka juga diminta menunjukkan kode QR dan identitas diri.

Salah seorang petugas stasiun menyebut banyaknya penumpang yang memenuhi stasiun hari ini mengingatkannya pada musim liburan nasional.

"Kami hanya melihat pemandangan seperti ini saat musim liburan, seperti Hari Buruh," ujar dia. 

Baca juga: Dampak Corona, Pemandangan Ini Muncul dari Himalaya hingga Jakarta

Zhang Zhenguo (28), seorang warga yang bekerja di perusahaan konstruksi mengaku sangat senang akhirnya bisa kembali pergi ke Xuzhou, Provinsi Jiangsu untuk bekerja setelah lama terkungkung di Wuhan.

"Saya lega melihat negara kita masih sama dan orang-orang aman juga sehat," kata Zhang.

Mulai bekerja

Masyarakat kalangan petani dan pedagang yang sudah lama tidak memiliki penghasilan pun memulai kembali kegiatannya.

Meskipun lockdown sudah resmi dibuka masih ada masyarakat Wuhan yang khawatir dan belum merasa aman untuk pergi keluar rumah.

Salah satunya dialami oleh Zhang Jinyu (58) seorang guru yang mengajar di sekolah dekat dengan Huanan Seafood Wholesale Market. Pasar ikan basah yang menjadi awal lokasi virus corona terdeteksi menginfeksi manusia.

Zhang mengaku masih khawatir dengan keberadaan penderita Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala.

Di kawasan tempat ia tinggal, penjagaan dan pembatasan masih cukup ketat.

Menurutnya, dalam satu hari hanya ada satu orang yang diperbolehkan untuk pergi keluar, itu pun hanya satu kali kesempatan saja.

"Kami sangat bosan di rumah, tapi kami sepenuhnya memahamii dan akan kooperatif. Saya hanya berharap persebaran virus ini bisa segera berlalu secepat mungkin sehingga kami bisa kembali bergerak bebas," ujarnya.

Baca juga: Baru Mengetes 52 Orang Per 1 Juta Penduduk, Bagaimana Tes Virus Corona di Indonesia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi