KOMPAS.com – Kasus virus corona sampai dengan hari ini masih menunjukkan penambahan.
Secara global, di seluruh dunia tercatat ada 1.600.984 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 95.604 dan yang telah sembuh sebanyak 355.671, menurut data dari Worldometer.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia:
- Amerika Serikat sebanyak 466.969 kasus, 16.632 kematian dan sembuh 25.316.
- Spanyol sebanyak 153.222 kasus, 15.447 kematian dan sembuh 52.165.
- Italia sebanyak 143.626 kasus, 18.279 kematian dan 28.470 sembuh.
- Jerman sebanyak 118.235 kasus, 2.607 kematian dan 52.407 sembuh.
- Perancis dengan 117.749 kasus, 12.210 kematian dan 23.206 sembuh.
- China dengan 81.865 kasus, 3.335 kematian dan sembuh 77.370
- Iran dengan 66.220 kasus, 4.110 kematian dan sembuh 32.309.
- Inggris dengan 65.077 kasus, 7.978 kematian dan sembuh 135.
- Turki dengan 42.282 kasus, 908 kematian dan sembuh 2.142.
- Belgia dengan 24.983 kasus, 2.523 kematian dan sembuh 5.164.
Baca juga: Raja Salman Mengasingkan Diri, 150 Anggota Kerajaan Saudi Positif Covid-19
Berikut ini sejumlah pembaruan terkait penyebaran virus corona di berbagai wilayah di dunia:
1. Inggris
Seorang juru bicara mengatakan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson telah keluar dari ruang ICU.
Meski demikian Perdana Menteri Inggris itu masih menjalani perawatan intensif di bangsal dengan pemantauan ketat selama fase awal pemulihannya.
Korban akibat Covid-19 di Inggris sendiri naik 881 kematian pada Kamis (9/4/2020).
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
2. Italia
Negara ini memperpanjang pengunciannya guna antisipasi wabah hingga 3 Mei 2020.
Karantina wilayah yang diberlakukan di Italia sendiri telah mengakibatkan sebagian besar bisnis di Italia tutup dan orang-orang hanya diperkenankan membeli kebutuhan pokoknya.
Penguncian sendiri awalnya direncanakan berakhir pada 13 April sebelum akhirnya diputuskan untuk diperpanjang.
Setelah pengurangan yang nyata dari puncak sebelumnya, infeksi baru meningkat dalam dua hari terakhir membuat frustasi harapan bahwa penyakit akan cepat pulih.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
3. Amerika Serikat
Jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran dalam tiga minggu telah melampaui 16 juta orang.
Hal ini tejadi karena upaya mengendalikan wabah menggiring seluruh sektor ekonomi berhenti.
Kematian baru di New York dilaporkan ada sebanyak 799 dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, total kematian di seluruh AS bertambah 1.814 orang dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Saat AS Alami Lonjakan Kasus dan Kematian akibat Virus Corona...
4. Turki
Turki mengenalkan aplikasi smartphone yang digunakan untuk melacak pasien virus corona yang akan memastikan mereka tetap di rumah.
Aplikasi tersebut dinamakan “Proyek Pelacakan Isolasi Pandemi”.
Aplikasi itu tengah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk membendung penyebaran virus.
Nantinya jika ada seseorang yang keluar maka secara otomatis akan meminta mereka untuk pulang.
Jika berulang kali melanggar aturan polisi akan tahu dan mereka menghadapi sanksi yang diberlakukan.
Baca juga: Tak Pakai Masker di Thailand Bisa Dikenai Denda Rp 9,8 Juta
5. Botswana
Semua anggota parlemen Botswana, Afika Selatan termasuk Presiden Mokgweetsi Masisi akan dikarantina selama 14 hari dan menjalani tes virus corona.
Hal itu dilakukan setelah seorang petugas kesehatan yang menyaring anggota parlemen untuk virus itu justru dinyatakan positif.
Petugas kesehatan itu sempat memeriksa suhu beberapa anggota parlemen sehari sebelumnya selama sidang khusus parlemen.
Baca juga: Gas Air Mata dan Peluru Karet, Cara Afrika Tertibkan Warganya Saat Lockdown