Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona, dari Tingginya Angka Kematian di AS hingga Nol Kasus di Daegu, Korsel

Baca di App
Lihat Foto
CRISTOBAL HERRERA
Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus positif infeksi virus corona tertinggi secara global.

Sejauh ini, pemerintah AS mencatat adanya 468.566 kasus positif Covid-19 di negaranya. Kasus kematian di Negeri Paman Sam ini juga melonjak tinggi, di bawah Italia.

Total kematian di AS hingga saat ini mencapai 16.000.

Sementara itu, pandemi tak hanya menimbulkan krisis kesehatan, melainkan juga berdampak pada sektor bisnis dan ekonomi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 10 April: 1,6 Juta Orang Terinfeksi, 355.671 Sembuh

Melansir SCMP, hampir 17 juta orang di Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka sejak pertengahan Maret.

Menteri Keuangan Uni Eropa menyetujui pengucuran dana sebesar 590 miliar dollar AS untuk memerangi dampak ekonomi dari wabah yang saat ini terjadi.

Dalam teleconference darurat pada Kamis (9/4/2020), mereka menyetujui rencana untuk mencegah apa yang diharapkan menjadi resesi dengan ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

Daerah terparah

New York menjadi daerah yang terdampak paling parah akibat pandemi ini. 

Kota terpadat di AS ini mencatat rekor kematian akibat Covid-19 dalam satu hari mencapai 799 orang meninggal dunia, dan menjadikan angka korban menjadi 7.067.

Gubernur New York Andrew Cuomo menggambarkan bahwa wabah ini sebagai ledakan diam-diam yang hanya beriak di masyarakat dengan keacakan yang sama.

Federal Reserve AS memberikan bantuan fasilitas pembiayaan sebesar 2,3 triliun dollar AS kepada warga Amerika untuk stabilitas selama periode aktivitas ekonomi yang terbatas.

Bagaimana pun, ekonomi AS bergerak dengan kecepatan yang mengkhawatirkan menuju pengangguran yang sangat tinggi.

Gambaran serupa juga terjadi di Eropa, di mana Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire memperkirakan PDB akan turun enam persen, meskipun terdapat rencana bantuan sebesar 100 miliar dollar AS.

Sementara itu, jumlah kasus corona virus di seluruh dunia sejak awal tahun ini mencapai 1,5 juta, di mana lebih dari 90.000 orang telah meninggal dunia.

Para pemimpin Pentagon mengantisipasi bahwa corona virus kemungkinan akan menyerang lebih banyak kapal angkatan laut, setelah pecahnya sebuah kapal induk di Pasifik yang menginfeksi lebih dari 400 pelaut.

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China

Kapal pesiar Coral Princess

Wakil Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal John Hyten menuturkan, salah satu anggota kru USS Theodore Roosevelt mendapatkan perawatan di rumah sakit di Guam.

Ia menambahkan, 416 anggota kru terinfeksi dan 1.164 lainnya masih menunggu hasil tes.

Sebanyak 13 penumpang Kapal Pesiar Coral Princess dilarang pindah ke hotel-hotel di Miami.

Penumpang kapal yang merapat di Florida tersebut akan tetap berada di kapal selama 14 hari.

Pembatasan perjalanan mencegah penumpang mendapatkan penerbangan pulang dan otoritas lokal tak akan mengizinkan mereka tinggal di hotel.

Setidaknya tujuh penumpang dan lima awak kapal dinyatakan positif terinfeksi virus corona sebelum kapal berlabuh di Port Miami, dengan dua orang telah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Saat AS Alami Lonjakan Kasus dan Kematian akibat Virus Corona...

Kanada

Sementara itu, pemerintah Kanada memperkirakan tingkat kematian yang terjadi di wilayahnya berkisar antara 11.000-22.000 kasus.

Total diagnosis positif terpapar virus berkisar antara 934.000 hingga 1,9 juta.

Para pejabat menjelaskan, diperkirakan sebanyak 500-700 orang meninggal pada 16 April 2020.

Jumlah kematian sejauh ini sebanyak 435, dengan 18.447 diagnosa positif.

Afrika

Sejumlah negara di Afrika melihat puncak infeksi dalam kasus virus corona dalam beberapa minggu mendatang.

Pengujian terhadap virus pun harus segera ditingkatkan di wilayah Afrika.

"Selama empat hari terakhir kita dapat melihat bahwa jumlahnya sudah dua kali lipat," ujar Manajer Program WHO Afrika untuk tanggap darurat Michel Yao, Kamis (9/4/2020).

"Jika tren ini berlanjut, dan juga belajar dari apa yang terjadi di China dan Eropa, beberapa negara mungkin akan menghadapi puncak yang sangat besar," lanjut dia.

Dan ini dapat tiba dalam beberapa minggu mendatang, tanpa menyebutkan negara.

Kepala WHO di Afrika Matshidiso Moeti menyampaikan, ada kebutuhan mendesak untuk memperluas kapasitas pengujian di luar kota-kota besar di Afrika.

Baca juga: FDA Keluarkan Izin Terbatas Penggunaan Klorokuin untuk Pengobatan Covid-19 di AS

Daegu

Kota Daegu, Korea Selatan melaporkan nol kasus baru untuk pertama kalinya sejak akhir Februari.

Infeksi baru di seluruh negeri turun ke rekor terendah.

Dengan sedikitnya 6.807 kasus yang dikonfirmasi, Daegu menyumbang lebih dari setengah dari semua infeksi di Korea Selatan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit setempat, melaporkan 27 kasus virus corona baru pada Jumat (10/4/2020), menjadikan penghitungan nasional menjadi 10.450 orang.

Sebanyak 7.117 orang telah pulih dari virus dan 3.125 lainnya masih dalam perawatan.

Korban tewas secara nasional tercatat sebanyak 208 orang.

 Baca juga: Kasus Impor, Tren Baru Corona Korea Selatan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi