Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Hari Virus Corona Dikonfirmasi di Indonesia, Apa yang Sudah Kita Lakukan?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Warga berdiri di depan karangan bunga dukungan untuk tenaga medis dan staf Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Puluhan kiriman karangan bunga dari masyarakat terpasang sejak Jumat (20/3) berisi doa untuk tenaga medis agar terus sehat selama menangani pasien terinfeksi COVID-19 di Indonesia.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia pertama kali diumumkan pemerintah pada 2 Maret 2020.

Hingga hari ini, Sabtu (11/4/2020), sudah sekitar 40 hari wabah virus corona penyebab Covid-19 terkonfirmasi di Tanah Air.

Berdasarkan data per Jumat (10/4/2020), tercatat ada 3.512 kasus Covid-19 yang sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Tercatat, 306 orang meninggal dunia dan 282 pasien sembuh.

Untuk memutus rantai penyebaran virus, sejumlah langkah telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Baca juga: Cerita Para Pelajar di China Persiapkan Diri Hadapi Gaokao setelah Pandemi Virus Corona Reda...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang sudah kita lakukan dalam 40 hari ini?

Langkah pemerintah

Pada 19 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menginstruksikan adanya rapid test virus corona dengan skala besar.

Ia meminta jajarannya untuk memperbanyak alat tes sekaligus tempat tes agar deteksi dini indikasi awal bisa segera dilakukan.

Selain menggelar tes massal, pemerintah juga telah menggelontorkan dana sebesar Rp 405 triliun untuk memerangi wabah virus corona di Indonesia.

Anggaran itu akan dialokasikan pada beberapa sektor, yaitu 75 triliun untuk kesehatan, 70,1 triliun untuk intensif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, 110 triliun untuk perlindungan sosial, serta 150 triliun untuk pemulihan ekonomi.

Pada 31 Maret 2020, pemerintah telah menetapkan status Darurat Kesehatan Nasional yang memungkinkan bagi pemerintah daerah untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menghentikan laju penyebaran virus corona.

DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang menerapkan kebijakan PSBB tersebut dan berlaku pada 10-23 April 2020.

Baca juga: Bagaimana Mensterilkan Tempat yang Pernah Didatangi Orang Positif Corona?

Inisiatif masyarakat

Tak hanya pemerintah, masyarakar juga saling bahu membahu untuk turut berpartisipasi dalam upaya melawan wabah virus corona di Indonesia.

Beberapa dusun di Kabupaten Sleman, misalnya, telah menerapkan "lockdown" dengan menutup akses utama dan menjaga sejumlah titik masuk lainnya.

Penutupan akses ini juga dibarengi dengan penyediaan tempat cuci tangan dan penyemprot disinfektan.

Tindakan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona di lingkungannya.

Sementara itu, warga Cirebon memiliki cara sendiri untuk ikut andil melawan virus corona. Warga melakukan aksi solidaritas baik secara individu maupun kelompok.

Mereka membagikan beras ke mereka yang rentan terdampak virus corona, seperti pengemudi ojek online atau dalam jaringan, sopir angkut, hingga tukang becak.

Baca juga: Cerita Para Pelajar di China Persiapkan Diri Hadapi Gaokao setelah Pandemi Virus Corona Reda...

Selain itu, mereka juga membagikan alat pelndung diri (APD) untuk tenaga medis ke beberapa rumah sakit rujukan.

Di DKI Jakarta, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program "Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg" untuk mengatasi kebutuhan ekonomi masyarakat di tengah saran pemerintah untuk tidak keluar rumah.

Sejumlah pesohor negeri pun turut menyumbang atau membuka donasi untuk memerangi wabah virus corona ini.

Tak hanya itu, banyak yang berinisiatif memproduksi masker dan membagikannya kepada masyarakat.

Aksi-aksi penggalangan donasi dan penyaluran bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker medis, serta bantuan sembako untuk mereka yang membutuhkan juga dilakukan oleh individu dan komunitas.

Kontribusi kolektif ini membuat tindakan pencegahan dilakukan secara bersama-sama.

Baca juga: Desainer Ini Buat Tutorial Cara Bikin Masker Kain untuk Cegah Corona

Perguruan tinggi

Perguruan tinggi di Indonesia juga menunjukkan kontribusinya dalam penanganan virus corona dengan cara masing-masing.

Insitut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Padjajaran (Unpad) kini tengah mengembangkan ventilator alternatif untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.

Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah membuat helm pelindung tenaga kesahatan dan APD yang telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit.

Universitas Airlangga juga sedang meneliti 5 senyawa untuk obat virus corona. Penelitian itu rencananya akan selesai dalam satu tahun ke depan.

(Sumber: Kompas.com (Penulis: Ihsanuddin/Rakhmat Nur Hakim/Wijaya Kusuma/Muhamad Syahri Romdhon/Muhammad Isa Bustomi/Retia Kartika Dewi/Nur Rohmi Aida | Editor: Fabian Januarius Kuwado/Diamanty Meiliana/Teuku Muhammad Valdy Arief/Farid Assifa/Sabrina Asril)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi