Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapan Sebut Suara Dentuman Bukan dari Letusan Gunung Anak Krakatau

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RIZA FATHONI
Aktivitas letupan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terpantau dari udara yang diambil dari pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik maskapai Susi Air, Minggu (23/12/2018).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ahli Utama Bidang Teknologi Penginderaan Jauh di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Dony Kushardono mengatakan, suara dentuman yang disebut terdengar oleh sejumlah masyarakat di Jabodetabek bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi pada Jumat (10/4/2020).

Dony menyebut, informasi tersebut berdasarkan pantauan dan analisis satelit cuaca Himawari.

"Yang bisa saya informasikan, hanya dari pantauan dan analisis satelit cuaca Himawari tiap 10 menitan, tampak letusan besar yang ditunjukkan dari sebaran debu vulkaniknya terjadi sekitar pukul 12 malam," ujar Dony saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Ia memaparkan, suara dentuman yang terdengar di sekitar Jakarta menurut beberapa sumber sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian ini terjadi antara rentang 2 jam setelah GAK erupsi.

Adapun pemantauan dilakukan melalui citra satelit cuaca (visible dan infrared) pada 10-11 April 2020.

"Dari citra satelit sekitar pukul 02.00 WIB (Sabtu, Red) tidak tampak ada letusan besar walaupun debu vulkanik tampak masih keluar tapi tidak besar, jadi kemungkinan dentuman itu bukan dari letusan GAK," lanjut Dony.

Baca juga: Viral Twit 6 Gunung Disebut Meletus Bersamaan, Ini Penjelasan PVMBG

Semburan debu vulkanik

Dilaporkan, sekitar pukul 12 malam muncul semburan debu vulkanik yang membesar dari letusan besar.

Pemantauan terus dilakukan hingga Sabtu (11/4/2020) pukul 05.00 WIB debu vulkanik dari letusan ke arah barat.

Kendati demikian, suara dentuman yang dinilai meresahkan warga di Jabodetabek disebutnya tidak berasal dari GAK.

"Jadi, suara dentuman yang terdengar di Jakarta-Depok yang diisukan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi kemungkinan bukan dari suara letusan Gunung Anak Krakatau," kata Dony.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Warganet Kisahkan Suara Dentuman Aneh

Tanggapan lain

Di sisi lain, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menyampaikan, tidak terdengar dentuman dari Pos Pengamatan di Pasauran.

"Memang GAK erupsi sejak tadi malam. Sampai pagi ini masih berlangsung erupsi strombolian dengan lontaran lava pijar sekitar 500 meter. Namun, dari Pos Pengamatan di Pasauran, pantai Carita, tidak terdengar dentuman," ujar Kasbani saat dihubungi terpisah pada Sabtu (11/4/2020).

Erupsi strombolian merupakan erupsi dengan lontaran pijar dan lava. Umumnya erupsi ini memiliki kandungan gas yang kecil.

"Erupsi strombolian biasanya tidak besar dan tidak membahayakan," ujar Kasbani.

Hingga kini, pihak PVMBG masih mencari perkembangan penelusuran mengenai erupsi GAK.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau, Status Masih Level II Waspada

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi