Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Lokasi Gunung Anak Krakatau?

Baca di App
Lihat Foto
Royal Society
Colour lithograph of the eruption of Krakatoa (Krakatau) volcano, Indonesia, 1883; from the Royal Society, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena (1888).
|
Editor: Virdita Rizki Ratriani

KOMPAS.com - Krakatau atau disebut juga Krakatoa dalam bahasa Inggris adalah gunung berapi yang terletak di pulau Rakata. Pulau ini terletak di Selat Sunda yang memisahkan pulau Jawa dan Sumatra.

Melansir Britannica (11/4/2020) secara geografis, Krakatau terletak di pertemuan antara lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Area ini memiliki aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi.

Menilik dari lokasinya, secara administratif Krakatau sendiri berada di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung legendaris ini terbentuk pada masa purba dan diperkirakan pernah mengalami erupsi dahsyat pada tahun 416 Masehi. Erupsi tersebut kemudian membentuk kawah raksasa berdiameter 6 kilometer.

Baca juga: Hari Ini, Anak Krakatau 8 Kali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

Letusan dahsyat tahun 1883

Salah satu yang tidak terlupakan dari gunung ini adalah letusan dahsyat pada 1883 silam. Pada 20 Mei 1883, Krakatau menunjukkan gejala vulkanik aktif.

Awan abu vulkanik mencapai ketinggian 6 mil (10 km) dan suara ledakan terdengar hingga Batavia (Jakarta), 100 mil (160 km) jauhnya, tetapi pada akhir Mei aktivitas itu mereda.

Aktivitas vulkanik dimulai kembali pada 19 Juni dan menjadi semakin memuncak pada 26 Agustus. Pada pukul 1 siang hari itu, serangkaian ledakan yang semakin keras terjadi, dan pada pukul 14.00 WIB awan hitam abu setinggi 27 mil (27 km) terlihat di atas Krakatau.

Puncaknya erupsi terjadi pada pukul 10.00 WIB tanggal 27 Agustus, dengan ledakan luar biasa yang terdengar hingga 2.200 mil (3.500 km) jauhnya di Australia dan mendorong abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 50 mil (80 km).

Baca juga: Anak Krakatau Meletus, Ini Pemberitaan Media Asing soal Suara Dentuman Tadi Malam

Intensitas ledakan mengalami penurunan sepanjang hari, dan pada pagi tanggal 28 Agustus gunung berapi itu terlihat tenang. Tetapi, letusan kecil kembali terjadi pada bulan-bulan berikutnya dan pada bulan Februari 1884.

Ledakan dahsyat dari gunung berapi itu memicu serangkaian tsunami, atau gelombang laut seismik, yang tercatat mencapai Amerika Selatan dan Hawai.

Gelombang terbesar tsunami mencapai ketinggian 120 kaki (37 meter) dan merenggut 36.000 jiwa di kota-kota pesisir terdekat Jawa dan Sumatra.

Semua bentuk kehidupan di pulau-pulau sekitar Krakatau terkubur di bawah lapisan abu yang tebal dan tidak ada tanda-tanda kehidupan hingga lima tahun kemudian.

Baca juga: Bandar Lampung Dekat dengan Anak Krakatau, Warganya Justru Tak Dengar Dentuman seperti Dihebohkan di Jakarta

Lahirnya Anak Krakatau

Pada awal 1928, akibat aktivitas vulkanik dan seismik yang terus berlangsung, nampak puncak gunung kecil yang naik mencapai permukaan laut.

Lalu, pada 1930 puncak kecil itu menjadi pulau kecil bernama Anak Krakatau yang juga merupakan gunung berapi.

Gunung berapi itu telah aktif secara sporadis sejak saat kemunculannya dan terus mengalami pertumbuhan hingga ketinggian mencapai sekitar 1.000 kaki (300 meter) di atas permukaan laut.

Pada 2018 erupsi Anak Krakatau mengakibatkan gelombang tsunami yang menyapu pesisir pantai Jawa dan Sumatera. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 lainnya terluka akibat peristiwa itu.

Anak Krakatau kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan terjadinya erupsi pada hari Jumat (10/4/2020) malam.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Sebabkan Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi