Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Korea Selatan Alami Stres Belajar di Rumah Selama Wabah Corona

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock/Jetta Productions
Ilustrasi pelajar dan sumber daya manusia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Akibat pandemi virus corona, siswa dan sekolah di seluruh dunia harus beradaptasi dan beralih menggunakan metode belajar di rumah.

Tidak terkecuali di Korea Selatan. Negara yang terkenal dengan sistem pendidikannya yang ketat ini juga turut memberlakukan kebijakan belajar dari rumah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Setelah libur musim semi yang normalnya berlaku selama dua pekan, kini sekolah-sekolah di Korsel kembali dibuka setelah masa libur yang diperpanjang menjadi 38 hari.

Namun, siswa tidak kembali ke kelas dan belajar di bangku sekolah. Mereka kini harus belajar secara livestream yang diakses lewat sistem siaran pendidikan dan video conference melalui aplikasi Zoom.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walaupun hal tersebut saat ini telah menjadi hal yang lumrah di berbagai negara, akan tetapi siswa di Korea Selatan menghadapi tingkat stres yang lebih besar.

Baca juga: 1,7 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Covid-19, Ini Daftar 5 Negara dengan Kasus Corona Terbanyak

Hadapi ujian akhir

Melansir South China Morning Post (12/4/2020) pada situasi normal, siswa tingkat akhir saat ini tengah mempersiapkan diri untuk ujian akhir yang dikenal karena tingkat stresnya yang tinggi.

Ujian atau tes Suneung College Scholastic Ability Test adalah ujian yang berlangsung selama delapan jam dan menentukan masa depan seorang siswa di Korea Selatan.

Hasil tes ini nantinya menentukan seseorang ke universitas, prospek karir dan bahkan hubungan asmara mereka.

Selain itu, karena pentingnya ujian ini hingga perusahaan penerbangan sampai harus mengubah rute penerbangan dan pelaku bisnis menyesuaikan waktu operasional mereka agar tidak menganggu jalannya ujian.

Kabar yang menyebut bahwa waktu pelaksanaan Ujian Suneung akan ditunda telah menimbulkan kegelisahan di kalangan siswa. Mereka juga khawatir bahwa kualitas pembelajaran mengalami penurunan selama periode belajar di rumah.

"Bagi siswa seperti saya yang akan menghadapi ujian Suneung, saat ini adalah momen yang sulit dijelaskan," kata Choi Jung-min, seorang siswa SMA berusia 19 tahun.

Ujian yang normalnya diselenggarakan di bulan November ini kabarnya akan ditunda hingga bulan Desember.

"Saya telah mempersiapkan diri selama dua tahun untuk menghadapi ujian ini, namun sepertinya semua usaha saya berakhir sia-sia," kata Choi.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, PT Pertamina Aktifkan Layanan Pesan Antar

Choi jelas bukan satu-satunya yang merasa gelisah dan cemas. Jadwal sekolah dan ujian yang terus berubah dalam pekan-pekan terakhir telah menimbulkan kebingungan bagi banyak orang, terutama siswa.

Sistem pembelajaran dari rumah yang diberlakukan juga tidak bebas dari masalah.

"Sistem online ini sangat tidak nyaman. Permasalahan seperti server yang tidak stabil dan mengalami gangguan adalah kendala yang sering saya alami," ungkap Choi.

Sulit berkonsentrasi

Kim Ye-dam, seorang siswa sekolah swasta di Goyang, utara Seoul menceritakan pengalamannya mengikuti kelas online selama sebulan terakhir.

Menurutnya pembelajaran di kelas menjadi terhambat dan dia merasa sulit untuk berkonsentrasi ketika harus terus menatap layar komputer selama berjam-jam.

"Rumah saya juga bukan tempat yang kondusif karena saya tinggal bersama dua saudara saya. Saya sendiri juga merasa bahwa saya menjadi lebih malas karena tinggal di rumah sepanjang hari," kata Kim.

Baca juga: 91 Pasien Sembuh Virus Corona di Korea Selatan Kembali Dinyatakan Positif

Berimbas pada prestasi negara

Terganggunya proses pembelajaran juga membuat beberapa pihak takut apabila reputasi Korea Selatan sebagai negara dengan salah satu sistem pendidikan terbaik dunia terancam akibat kondisi ini.

Dari tahun 2014 hingga 2018, Korea Selatan menduduki peringkat teratas dalam Jajak Pendapat Pendidikan Dunia Top 20 NJ yang dinilai berdasar faktor-faktor seperti nilai ujian dan tingkat kelulusan.

Sementara pada tahun 2019, Korsel berada di urutan kedua, dan berada di tempat ketiga untuk kuartal pertama tahun 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi