Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Cerita Lumbung Solidaritas dari Banjarsari...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi solidaritas
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Wabah virus corona mengubah kehidupan semua umat manusia di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Imbauan untuk di rumah saja, jangan berkerumun, dan lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan harus dilakukan.

Demi apa? Demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Situasi pandemi virus corona turut membawa dampak serius bagi keadaan ekonomi masyarakat. Pekerja harian, atau mereka yang bekerja tak tetap, mengalami impitan ekonomi yang berat, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Swadaya masyarakat pun mulai bermunculan, untuk saling bergandeng tangan, membantu meringankan beban sesama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini pula yang mendorong Komunitas Rumah Banjarsari, salah satu kelompok kesenian di Kota Surakarta, Jawa Tengah, menginisiasi pendirian Lumbung Solidaritas Rumah Banjarsari.

Rumah Banjarsari berlokasi di kawasan Setabelan, Banjarsari, Surakarta.

Lumbung Solidaritas ini didirikan pada Februari 2020. Sesuai dengan namanya, lumbung ini digunakan oleh komunitas untuk menyimpan bahan pangan dan digunakan bersama.

Selain itu, dilakukan pembuatan hand sanitizer secara mandiri dan bisa digunakan secara gratis oleh masyarakat.

"Kami berjalan secara organik hasil ngobrol dan diskusi dengan kawan komunitas, tentang apa respons kami sebagai komunitas, saat awal mula wabah ini dibahas di Indonesia." kata Zen Zulkarnaen, salah satu penggagas berdirinya Lumbung Solidaritas Rumah Banjarsari, kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Viral, Aksi Donasi dan Berbagi 300 Nasi Kepal Setiap Hari untuk Pekerja Jalanan

Kata "lumbung" dipilih karena mengacu pada konsep masyarakat Jawa pada zaman dahulu yang bersifat agraris.

Kala itu, masyarakat Jawa mengenal istilah mangsa atau musim untuk menandai waktu-waktu sesuai kegiatan bertani mereka.

Untuk berjaga-jaga jika tiba waktunya musim paceklik atau gagal panen, maka masyarakat pada waktu itu memiliki lumbung untuk menyimpan cadangan makanan.

Dengan cara ini, mereka membangun ketahanan pangan. 

"Secara ide dan konsep sih sudah lama. Ingin kami terapkan untuk gerakan masyarakat kampung. Wabah corona seperti menemukan momentum pentingnya lumbung sebagai ketahanan pangan komunitas," kata Zen.

Bahan pangan yang terkumpul di lumbung lebih diprioritaskan bagi sesama anggota komunitas dan masyarakat yang tinggal di sekitar Rumah Banjarsari.

Ia mengajak setiap komunitas atau kampung untuk membentuk lumbung masing-masing, sebagai bentuk pertahanan pada masa sulit seperti saat ini.

Baca juga: Buka Donasi, Iluni UI Bikin Aplikasi untuk Permudah Penyaluran APD Tenaga Medis

Berbeda dengan aksi sosial

Menurut Zen, pendirian lumbung ini berbeda dengan aksi sosial yang sudah sering dilakukan selama ini.

"Lumbung itu secara konsep dan praktik tidak sama dengan aksi sosial. Aksi sosial adalah mendistribusikan bantuan sesegera mungkin yang biasanya target tujuannya random acak di jalan-jalan. Ada pula model politisi yang aksi sosialnya menarget konstituennya," jelas Zen.

"Lumbung wataknya adalah menyimpan bahan pokok yang akan digunakan selama musim paceklik. Sehingga ketersediaan stok bahan di lumbung harus memperhatikan perkiraan berapa lama waktu paceklik," lanjut dia.

Keberadaan lumbung ini mendapatkan respons positif dari masyarakat yang tinggal di sekitar Rumah Banjarsari.

Tidak hanya memanfaatkan lumbung, mereka juga terlibat aktif dengan mengumpulkan penggalangan dana dan ikut mendistribusikan hand sanitizer.

Salah satunya adalah Bagas Mario Waskito, atau akrab disapa Rio, pemuda warga Kampung Jogobayan, kampung terdekat dari Rumah Banjarsari.

Bersama kawan-kawannya dari berbagai wilayah, Rio bergerak menggalang donasi untuk aksi melawan virus corona melalui penjualan kaus.

Dari hasil penjualan kaus terkumpul donasi Rp 930 .000 untuk Lumbung Solidaritas Rumah Banjarsari.

Ia juga mengambil hand sanitizer dari Lumbung Solidaritas Rumah Banjarsari untuk  didistribusikan kepada warga kampung, terutama untuk para petugas keamanan, petugas pengambil sampah, dan petugas kebersihan.

Baca juga: Sampai Hari Ini, Gugus Tugas Covid-19 Terima Donasi Rp 194,9 Miliar dari Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi