Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Catatkan 4.585 Kematian akibat Virus Corona Saat Larangan Bepergian Dicabut

Baca di App
Lihat Foto
ABEDIN TAHERKENAREH/EPA-EFE
Anggota Bulan Sabit Merah Iran menyemprotkan disinfektan ke warga yang selesai melakukan tes virus corona, di luar Teheran, Iran, 26 Maret 2020.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Angka kematian di Iran karena wabah virus corona telah menyentuh angka 4.585 orang saat pemerintah mencabut larangan perjalanan antar kota di Iran.

Menurut pejabat Kementerian Kesehatan Iran, jumlah tersebut bertambah 111 kematian seperti yang ia ungkapkan pada Senin (13/4/2020).

Dilansir Reuters, jumlah kasus di Iran sendiri telah menembus angka lebih dari 73.000. Hal itu sekaligus membuat Iran menjadi negara Timur Tengah yang paling terpukul.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 14 April: 1,9 Juta Terinfeksi, 443.732 Sembuh, 119.403 Meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Minggu (12/4/2020), pemerintah mencabut larangan perjalanan antar kota di Iran, sementara pembatasan perjalanan antar provinsi akan berakhir pada 20 April.

"45.983 dari mereka yang terinfeksi virus telah pulih. Ada 1.617 kasus baru dalam 24 jam terakhir," kata penasihat menteri kesehatan Iran Alireza Vahabzadeh.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan kepada TV pemerintah Iran bahwa 3.877 dari mereka yang terinfeksi virus corona berada dalam kondisi kritis.

TV pemerintah memperlihatkan jalan-jalan yang sudah kembali dipenuhi orang, bus yang penuh sesak dan mobil kereta bawah tanah di beberapa kota di Iran.

Termasuk banyak toko dan bengkel yang dibuka kembali di seluruh Iran mulai Sabtu, dengan pengecualian ibu kota Teheran, tempat mereka akan melanjutkan kegiatan dari 18 April.

Baca juga: Simak 10 Cara Meminimalkan Tertular Virus Corona di Transportasi Publik

Gelombang kedua Covid-19

Beberapa pejabat kesehatan dan para ahli telah memperingatkan pemerintah tentang gelombang kedua Covid-19 di Iran.

Kepala Gugus Tugas Virus Corona di Teheran Alireza Zali meminta agar orang-orang untuk tinggal di rumah terlebih dahulu.

Bisnis dan layanan yang dianggap berisiko tinggi, seperti teater, kolam renang, sauna, salon kecantikan, sekolah, pusat perbelanjaan dan restoran, belum dibuka kembali.

Pimpinan ulama di Iran khawatir bahwa langkah-langkah untuk membatasi kegiatan publik dapat menghancurkan ekonomi yang sebelumnya telah terpukul oleh sanksi AS.

"Kita harus berjuang melawan virus korona dan virus sanksi bersama," kata juru bicara pemerintah Ali Rabiei dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi.

Sebelumnya, penyebaran virus corona secara global terus mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun pasien yang sembuh.

Dlansir dari data Worldometers hingga Selasa (14/4/2020) pagi, jumlah kasus positif virus corona telah menginfeksi hampir 2 juta orang.

Lebih tepatnya 1.920.057 orang di dunia telah dinyatakan positif Covid-19.

Sementara itu, sebanyak 443.732 orang yang sebelumnya positif virus corona, telah dinyatakan sembuh seperti sedia kala.

Namun, 119.403 orang harus terpaksa meninggal dunia lantaran terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Iran, antara Perang Melawan Virus Corona dan Sanksi Ekonomi...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi