Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pagebluk Corona dan Kehadiran di Lubuk Sanubari

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
Editor: Heru Margianto


AKIBAT prahara wabah virus Corona, umat manusia berupaya melakukan social distancing alias menghindari kegiatan berkelompok demi memutus mata rantai penularan penyakit saluran pernafasan akibat Covid-19 yang ganas membinasakan manusia.

Alhasil ruang di dalam gereja mulai dari yang paling sederhana sampai ke yang paling mewah kosong-melompong akibat tidak ada umat yang datang. Bahkan banyak pintu masuk gereja sengaja ditutup rapat-ratap oleh pengurus gereja selama wabah virus Corona masih merajalela.

Vatikan dan Gunung Sahari

Pada hari Minggu, 12 April 2020, Sri Paus Fransiskus menyelenggarakan upacara Misa Paskah di Basilika Santo Petrus yang kosong sebab tidak ada umat yang hadir.

Dengan dukungan teknologi live-streaming, Misa Paskah disiarkan ke seluruh dunia agar secara spiritual dapat dihadiri jutaan umat Katolik di rumah masing-masing akibat pagebluk Corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di dalam khotbahnya, Sri Paus berdoa untuk keselamatan para dokter dan perawat yang berjuang di gugus terdepan melawan angkara murka Corona.

Sri Paus juga mengingatkan segenap umat manusia untuk segera menghentikan segenap kebencian demi saling mempersembahkan kasih sayang.

Sementara, sahabat saya yang sesama mengurung diri di rumah, Yunglitar Puwito, menginfokan, sejak 18 Maret 2020 di halaman Gereja Kristan Indonesia, Gunung Sahari, Jakarta, umat gereja menyediakan nasi bungkus yang dapat diambil secara gratis oleh para warga yang membutuhkan secara disiplin tidak saling berdesakan demi mematuhi peraturan physical distancing.

Sejak medio Maret 2020, GKI Gunung Sahari dan mayoritas gereja di persada Nusantara masa kini, menyelenggarakan kebaktian secara online via Youtube agar para jemaah dapat menunaikan ibadah di rumah masing-masing.

Penyadaran

Menyaksikan segenap sikap dan perilaku umat manusia akibat prahara Corona, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya Yang Maha Kasih berkenan menyadarkan tentang makna gereja yang sebenarnya.

Gereja memang merupakan sebuah bangunan dan lembaga sebagai tempat berkumpul manusia yang sepaham dalam beragama.

Namun di sisi lain, kita semua juga disadarkan atas fakta yang tersurat di dalam Alkitab bahwa sebenarnya Yesus Kristus tidak pernah mendirikan gereja dalam bentuk gedung.

 

Di masa kehadiranNya di dunia, Yesus Kristus menyampaikan khotbah-khotbah kepada masyarakat bukan di dalam namun di luar gedung.

Yesus Kristus mengajarkan bahwa pada hakikatnya gereja adalah kasih-sayang yang hadir di dalam lubuk sanubari setiap insan manusia.

Hikmah

Kekosongan ruang di dalam gedung gereja akibat umat manusia sedang dirundung kecemasan akibat prahara wabah Virus Corona sekadar dampak duniawi yang kasat mata.

Namun di balik tirai dampak kasat mata itu sebenarnya hadir Hikmah Anugrah Yang Maha Kasih yang secara kasat-sanubari menyadarkan umat manusia bahwa kehadiran Yang Maha Kasih bukan hanya pada saat manusia menyelenggarakan ibadah di dalam sebuah bangunan dan lembaga yang disebut sebagai gereja.

Yang Maha Kasih hadir saat manusia memberikan kasih-sayang kepada sesama manusia.

Yang Maha Kasih hadir pada saat manusia berupaya meringankan beban derita sesama manusia dalam menghadapi angkara murka pagebluk wabah Virus Corona.

Yang Maha Kasih hadir di lubuk sanubari manusia yang mempersembahkan kasih sayang kepada sesama manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi