Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Mencampur Cairan Antiseptik untuk Air Diffuser, Berikut Penjelasannya...

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Hoaks penggunaan campuran antiseptic untuk bahan air humidifier
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Di masa pandemik virus corona seperti sekarang ini, masyarakat perlu paham informasi untuk dapat tetap menjaga kesehatannya dan keluarga agar terhindar dari virus penyebab Covid-19. 

Sumber informasi yang dirujuk pun beragam, mulai dari media massa, situs pemerintah, dokter, bahkan media sosial.

Di sinilah bahayanya, dalam media sosial tersebar begitu banyak informasi yang diproduksi oleh banyak orang, namun kadang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Terutama, jika informasi itu berkaitan dengan tips kesehatan dan sebagainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu informasi yang belakangan ini muncul adalah penggunaan campuran air mineral dengan cairan antiseptik untuk dijadikan sebagai isian air diffuser atau air humidifier.

Informasi ini seperti diunggah di media sosial akun TikTok @dindasafay.

Dalam video singkatnya, dia mempraktikkan pembuatan air humidifer dengan mencampurkan cairan antiseptik merk Dettol dengan air mineral, kemudian mengocoknya hingga tercampur. Setelah itu, dia menuang cairan tersebut ke air diffuser miliknya.

Baca juga: Viral Video Tes Masker Scuba dengan Cara Meniup Api, Berikut Penjelasan Ahli

Benarkah tips yang diberikan efektif menghalau virus dan bakteri? atau justru malah bisa membahayakan tubuh?

Kandungan berbahaya

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof. dr. Zubairi Djoerban menyebut cairan antiseptik tersebut memiliki kandungan berbahaya apabila tidak dipergunakan dengan semestinya.

"Dettol memiliki 3 bahan utama chloroxylenol, pine oil, dan castor oil, tapi chloroxylenol beracun dan tidak boleh dicerna," kata Zubairi saat dihubungi Selasa (14/4/2020).

"Jangan kena mata, jangan sampai tertelan," lanjut dia.

Sementara itu, merujuk medicines.ie, Dettol tidak bisa digunakan pada orang yang mengalami eksim dan anak-anak di bawah usia 1 tahun.

Cairan antiseptik ini pun tidak untuk digunakan di sekitar mata, telinga, hidung, atau mulut.

Padahal, bila digunakan sebagai isian air diffuser, cairannya bisa menjangkau ke seluruh bagian permukaan yang ada di ruangan tersebut, termasuk permukaan tubuh orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: BMKG Bantah 5 Alasan Ini Sebagai Penyebab Dentuman Misterius

Tidak untuk kulit sensitif

Tercantum pula informasi bahwa cairan berwarna kuning ini tidak untuk digunakan di permukaan tubuh yang luas atau kulit sensitif.

Apabila tertelan, cuci mulut dan minumlah banyak air putih atau susu sebagai penetralisir.

Jika tidak, maka dapat menyebabkan berbagai gangguan mulai dari erosi faring, edema laring, hipotensi, gagal ginjal, pheumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, bahkan hingga henti jantung.

Kemudian, apabila kontak cairan tersebut terjadi pada mata, segeralah bersihkan mata menggunakan air dingin.

Kandungan chloroxylenol yang ada pada cairan antiseptik ini disebutkan bisa menyebabkan hipersensitif, perubahan warna kulit, ruam, iritasi, dan kulit terbakar.

Untuk itu, tidak dibenarkan menggunakan cairan antiseptik ini untuk isian air diffuser meskipun dilarutkan dengan air mineral.

Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Menyimpan Telur di Dalam Freezer

Tak ada virus di udara

Alasan lain mengapa tips yang disampaikan tidak tepat adalah virus yang tidak ada di udara, namun di permukaan benda yang sering tersentuh.

Hal ini sebagaimana disampaikan dokter spesialis paru dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. dr Reviono, Sp.P(K).

"Yang jelas coronavirus itu tidak di udara, lebih banyak di permukaan meja, kursi, pegangan kursi, pegangan pintu, pegangan tangga," ujarnya saa dihubungi Selasa (14/4/2020).

Untuk itu, selain tidak dianjurkan karena memiliki risiko bagi kesehatan, penggunaan antiseptik sebagai isian air diffuser juga tidak efektif karena virus yang menjadi sasarannya tidak terdapat di udara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi