Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia 15 April: 1,9 Juta Kasus, 467.074 Sembuh, 125.951 Meninggal

Baca di App
Lihat Foto
JAMES ROSS
Orang-orang yang memakai alat pelindung diri berdiri di checkin bagasi di dalam terminal keberangkatan internasional di Bandara Melbourne Tullamarine, di Melbourne, Australia, 13 Maret 2020. EPA-EFE/JAMES ROSS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUT
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran infeksi virus corona secara global terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari Worldometers, jumlah kasus virus corona atau Covid-19 telah mencapai 1.991.275 kasus hingga Rabu (15/4/2020) pagi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 467.074 pasien telah dinyatakan sembuh.

Namun jumlah korban jiwa akibat virus yang pertama kali disebut menyebar di Wuhan tersebut telah mencapai 125.951.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat, 610.632 kasus, 25.856 orang meninggal, total sembuh 38.562.
  2. Spanyol, 172.541 kasus, 18.056 orang meninggal, total sembuh 67.504.
  3. Italia, 162.488 kasus, 21.067 orang meninggal, total sembuh 37.130.
  4. Perancis, 143.303 kasus, 15.729 orang meninggal, total sembuh 28.805.
  5. Jerman, 131.359 kasus, 3.294 orang meninggal, total sembuh 68.200.
  6. Inggris, 93.873 kasus, 12.107 orang meninggal, total sembuh 344.
  7. China, 82.249 kasus, 3.341 orang meninggal, total sembuh 77.738.
  8. Iran, 74.877 kasus, 4.683 orang meninggal, total sembuh 48.129.
  9. Turki, 65.111 kasus, 1.403 orang meninggal, total sembuh 4.799.
  10. Belgia, 31.119 kasus, 4.157 orang meninggal, total sembuh 6.868.

Baca juga: Mengapa Masyarakat Indonesia Susah untuk Diminta Tetap di Rumah Saat Pandemi Corona?

Indonesia

Jumlah pertumbuhan kasus virus corona di Indonesia juga terus mengalami peningkatan.

Tercatat, hingga Selasa (14/4/2020) sore, kasus positif Covid-19 bertambah 282 kasus baru.

Sehingga, jumlah kasus positif totalnya ada 4.839 kasus.

Sementara itu, angka pasien yang dinyatakan telah sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 46 pasien.

Jumlah pasien yang sudah sembuh kini menjadi 426 pasien.

Namun, angka kematian akibat virus corona juga mengalami penambahan sebanyak 60 orang, sehingga totalnya ada 459 pasien.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Perancis

Korban meninggal dunia akibat virus corona di Perancis telah melewati angka 15.000.

Hal itu sekaligus menjadikan Perancis sebagai negara keempat yang melampaui ambang batas tersebut setelah Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Adapun tingkat kematian di Perancis sedikit mengalami peningkatan dalam beberapa hari sebelumnya.

Kendati demikian, jumlah pasien yang dirawat di ICU turun menjadi 6.730 dari 6.821 selama 24 jam seperti dilansir Al Jazeera.

Dengan angka-angka ini, terdapat penurunan dalam enam hari berturut-turut, sekaligus menunjukkan lockdown yang akan diperpanjang hingga 11 Mei, memiliki efek positif dalam menahan penyakit.

Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona

China

Berdasarkan data otoritas kesehatan China, dilaporkan 89 kasus virus corona baru pada 13 April, di antaranya 86 kasus impor.

Tingginya jumlah kasus impor di negara itu membangkitkan ketakutan akan gelombang kedua kasus virus corona karena warga China kembali ke tanah air mereka dari luar negeri.

Uganda

Uganda akan memperpanjang kebijakan lockdown selama tiga minggu lagi.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Uganda, Yoweri Museveni pada Selasa (14/4/2020).

Lockdown rencananya akan diberlakukan hingga 5 Mei sebagai bagian dari upaya untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Uganda dan Rwanda telah memberlakukan lockdown dalam perjuangan mereka melawan Covid-19, sebagai tanggapan paling ketat terhadap infeksi di Afrika Timur.

Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?

Austria

Austria mengizinkan ribuan toko dibuka kembali pada Selasa (14/4/2020).

Adapun negara tersebut menjadi salah satu negara di Eropa yang melonggarkan penguncian yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Austria bertindak awal dalam mengatasi penyebaran wabah di antaranya dengan menutup sekolah, bar, teater, restoran, toko tidak penting dan tempat berkumpul lainnya sekitar empat minggu lalu.

Selain itu, masyarakat sebelumnya juga telah diberitahu untuk tinggal di rumah dan bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Baca juga: Gas Air Mata dan Peluru Karet, Cara Afrika Tertibkan Warganya Saat Lockdown

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Negara-negara yang Melakukan Lockdown karena Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi