Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Eropa Tengah Berjuang Hadapi Badai Pandemi Corona...

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/JUAN MEDINA
Seorang anggota dari militer Spanyol berbicara dengan dua polisi di Madrid, pada 24 Maret 2020, di tengah wabah virus corona.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, Eropa tengah menghadapi badai pandemi virus corona dengan jumlah kasus mendekati angka 1 juta.

Dilansir dari SCMP, Kamis (16/4/2020), hal inilah yang membuat pemerintah setempat harus bergerak dengan sangat hati-hati ketika mempertimbangkan penguncian wilayah atau lockdown.

"Jumlah kasus di seluruh wilayah terus meningkat. Dalam 10 hari terakhir, jumlah kasus yang dilaporkan di Eropa hampir dua kali lipat menjadi mendekati 1 juta kasus," ujar Direktur WHO Eropa, Hans Kluge.

Artinya, sekitar 50 persen dari beban global Covid-19 berada di Eropa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Kluge mengungkapkan, lebih dari 84.000 warga di Eropa meninggal dunia saat pandemi.

"Awan pandemi ini masih sangat menggantung di kawasan Eropa," ujar Kluge.

Lantas, bagaimana upaya mereka untuk mengantisipasinya?

Saat beberapa negara mulai mempertimbangkan apakah pembatasan mungkin sebaiknya dilonggarkan atau apakah sekolah dan beberapa tempat kerja mungkin akan dibuka kembali, ini menjadi sangat penting untuk memahami kompleksitas dan ketidakpastian transisi tersebut.

Perusahaan dan politisi di seluruh dunia khawatir mengenai dampak ekonomi dari tindakan karantina yang lama.

Beberapa negara di Eropa, seperti Jerman, Denmark, Spanyol, dan lainnya mulai memikirkan mengenai cara meringankan sejumlah pembatasan sosial.

Baca juga: Mengenal Apa Itu PSBB, Aturan, Daerah yang Menerapkan hingga Sanksinya

Kebijakan jarak sosial

Kluge mengatakan, WHO mengakui bahwa kebijakan jarak sosial yang dirancang untuk memperlambat penyebaran virus akan berpengaruh terhadap kehidupan dan mata pencaharian.

"Orang-orang bertanya, berapa banyak yang harus kita tanggung? Dan untuk berapa lama? Sebagai tanggapan, kami, pemerintah, dan otoritas kesehatan harus memberikan jawaban untuk mengidentifikasi kapan, dalam kondisi apa dan bagaimana kami dapat mempertimbangkan transisi yang aman," lanjut Kluge.

Ada sejumlah langkah yang harus dipertimbangkan sebagai permulaan, misalnya bukti yang menunjukkan transmisi Covid-19 suatu negara sedang dikendalikan, risiko wabah diminimalkan, dan bahwa sistem kesehatan memiliki kapasitas untuk mengidentifikasi, menguji, melacak, dan mengisolasi kasus Covid-19.

Menurut info terkini dari Kementerian Kesehatan Spanyol, jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Spanyol naik menjadi 19.130 orang.

Pihak kementerian menambahkan, selama 24 jam terakhir, 551 orang meninggal karena Covid-19. Angka tersebut naik dari hari sebelumnya, yakni 523 per hari.

Jumlah keseluruhan kasus orang yang terinfeksi di negara itu naik menjadi 182.816, dari 177.633 pada Rabu, (15/4/2020).

Baca juga: Bertambah Lagi, 706 PNS Terdeteksi Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi