Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 1.290 Kematian Baru karena Virus Corona di China, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HECTOR RETAMAL
Petugas keamanan berpatroli di pasar ikan tradisional Huanan di kota Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). Pasar ikan itu ditutup setelah virus corona yang mematikan dideteksi berasal dari pasar itu.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Setelah tak lagi melaporkan adanya kasus kematian akibat virus corona selama beberapa waktu, pada Jumat (17/04/2020) China kembali melaporkan adanya kasus kematian karena Covid-19. 

Dilaporkan ada sebanyak 1.290 kematian di Wuhan, China beserta tambahan kasus baru sebanyak 325 kasus positif virus corona.

Sebagaimana diketahui, Wuhan merupakan kota yang diduga sebagai asal virus corona sempat memberlakukan lockdown pada 23 Januari 2020. Lockdown sendiri baru dibuka pada 8 April 2020 lalu.

Baca juga: Kemenkes Imbau RS Kurangi Praktik Rawat Jalan untuk Cegah Penularan Virus Corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa penyebabnya?

Melansir dari BBC, pejabat Wuhan membantah ada yang mereka tutupi terkait jumlah kasus  virus corona yang sebenarnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat (17/4/2020), para pejabat di Wuhan mengatakan angka-angka yang direvisi merupakan hasil data baru yang diterima dari berbagai sumber termasuk catatan yang disimpan oleh rumah duka dan penjara.

Termasuk kematian terkait dengan virus di luar rumah sakit seperti orang yang meninggal di rumah yang tak sempat tercatat sebelumnya.

"Verifikasi statistik mengikuti upaya pihak berwenang untuk memastikan bahwa informasi tentang epidemi Covid-19 kota terbuka, transparan dan datanya akurat,” kata pernyataan itu.

Laporan itu juga menyebut bahwa sistem kesehatan awalnya kewalahan sehingga kasus dilaporkan secara keliru.

“Kekurangan kapasitas pengujian pada tahap awal berarti bahwa banyak pasien yang terinfeksi namun tidak diperhitungkan,” jelas pernyataan itu lagi.

Baca juga: WHO Sebut 6 Faktor yang Perlu Dipertimbangkan jika Suatu Negara Cabut Lockdown

Pendataan komprehensif

Terkait hal itu, seorang juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng mengatakan jumlah kematian baru tersebut muncul usai dilakukan tinjauan komprehensif data epidemi.

Sementara itu, dalam konferensi pers hariannya, Kementerian Luar Negeri membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut China menutup-nutupi kasus.

"Kami tidak akan pernah membiarkan penyembunyian," kata juru bicara.

Angka revisi itu sendiri muncul pada hari Jumat saat dunia internasional mengkhawatirkan adanya kekurangan laporan kasus kematian di China.

Adapun hari ini Sabtu (18/4/2020) berdasarkan data dari Worldometers, China melaporkan kasus baru sebanyak 27 orang, tanpa melaporkan adanya kasus kematian baru.

Total sampai dengan hari ini negeri dengan julukan negara tirai bambu ini memiliki jumlah kasus sebanyak 82.719, kematian sebanyak 4.632 kasus, dan sembuh 77.029 orang. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi