Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah-kisah Aksi Solidaritas Saat Pandemi Covid-19 di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
Irsan Tapobali (19), seorang anggota polisi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat memberikan bantuan beras kepada Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Jumat (17/4/2020)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Merebaknya virus corona di awal 2020 menjadi catatan sejarah dunia. Tak hanya memakan korban jiwa, Covid-19 juga mengancam adanya krisis ekonomi global.

Bahkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut wabah virus corona sebagai tantangan terberat sejak Perang Dunia II.

Di Indonesia, jutaan orang terancam kehilangan pekerjaan mereka di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi memutus rantai penyebaran virus corona.

Di tengah kekhawatiran itu, cerita mengenai kedermawanan dan gerakan solidaritas di antara para warga pun terus bermunculan. Berikut beberapa di antaranya: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jimpitan, Aksi Solidaritas Warga Marga Mulya Bantu Tetangga yang Kesulitan Makan

Sediakan Hotel untuk Nakes

Seorang pengusaha asal Purwokerto, Jawa Tengah Brili Agung Zaky Pradika menyediakan hotelnya untuk membantu tenaga kesehatan yang sedang merawat pasien-pasien virus corona.

Kabar mengenai nakes yang diusir dari kontrakan atau kos karena warga khawatir tertular melatarbelakangi niat Brili untuk menyediakan hotelnya.

"Mereka harus kita dukung penuh. Aksara Homestay milik PT Aksara Investama Propertindo, diubah dan dioperasikan sebagai tempat peristirahatan bagi para tenaga medis di Banyumas yang sedang berjuang keras mengalahkan wabah Covid-19," ujar Brili, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 28 Maret 2020.

Sejak saat itu, dia tidak menerima tamu-tamu umum di hotelnya yang memiliki kapasitas 48 orang itu. Semua kamar diperuntukan untuk tenaga kesehatan.

Baca juga: Viral, Postingan Pengusaha Gratiskan Kamar Hotel untuk Nakes RS Rujukan Virus Corona

Bagikan Makanan Gratis

Aksi bagi-bagi nasi gratis juga dilakukan oleh deretan artis nasional, seperti Andhika Pratama, Darius Sinathrya, Raffi Ahmad, Ruben Onsu, Gofar Hilam, dan lain-lain.

Selain para artis, sejumlah warga juga turut serta menyisihkan uangnya untuk berbagi nasi bagi warga yang membutuhkan, seperti yang dilakukan oleh Ladrina Bagan, Marketing Manager Etnoya Group di Purwokerto.

Dia bersama sejumlah orang menggalang donasi yang hasilnya diwujudkan dalam pembagian nasi kepal bagi pekerja di jalanan.

Setiap harinya, dia bisa membagikan sekitar 300 paket bantuan nasi.

Aksi serupa juga dilakukan oleh Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang membuat program 'Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg' di tengah wabah virus corona.

Baca juga: Di Sebungkus Nasi, Ada Cerita Para Chef yang Dirumahkan

Program ini bekerja sama dengan 1.000 warteg di Jabodetabek untuk menyajikan bantuan makanan siap santap setiap hari.

"Inilah cara kita untuk meyakinkan masyarakat bahwa musibah ini juga menjadi cara untuk memasifkan kebaikan di tengah-tengah wabah. Kami ingin sampaikan bahwa wabah ini telah menggerogoti sendi-sendi perekonomian bangsa, khususnya UMKM," kata Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, seperti diberitakan Kompas.com, 27 Maret 2020.

Dia pun berharap agar program itu bermanfaat untuk masyarakat prasejahtera yang akan diberi makan gratis serta membantu mempertahankan eksistensi UMKM warteg.

Bagikan Kebutuhan Pokok

Saat pandemi virus corona, Yayasan Cirebon Rerewang menggalang dana untuk menangani berbagai dampak yang ditimbulkan oleh virus corona.

"Hari ini, kita bagi-bagi bahan pangan berupa beras untuk masyarakat yang terdampak dari virus corona. Kita bagikan kepada pekerja harian, ada driver ojol, tukang becak, pedagang keliling. Income (pendapatan) mereka turun drastis dan perlu dibantu," kata pendiri Yayasan Cirebon Rerewang Agus Gineer, dikutip dari Kompas.com, 7 April 2020.

Mereka membagikan beras berukuran lima kilogram ke beberapa kalangan, mulai tukang ojek online atau dalam jaringan, sopir angkutan umum, tukang becak hingga pemulung.

Kegiatan positif ini dilakukan setiap hari dari satu tempat ke tempat lain.

Baca juga: Aksi Solidaritas Warga Cirebon Lawan Corona, Bagi-bagi Beras hingga Sumbang APD ke RS

100 Juta Masker Challenge

Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi mencetuskan tantangan 100 juta masker melalui media sosial Twitter.

Menurut dia, gerakan #100JutaMaskerChallenge ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan masker buatan dengan dua lapis kain katun daripada membeli masker bedah atau masker N95.

Menurut dia, bahan katun memiliki tingkat perlindungan sebesar 70 persen.

Fahmi menekankan, tenaga medis lebih membutuhkan masker N95 dan masker bedah yang kini juga banyak dipakai oleh masyarakat umum.

Ismail mengaku prihatin dengan kelangkaan masker medis di sejumlah daerah dan menyebabkan tenaga medis kekurangan masker untuk melindungi dirinya saat menangani pasien Covid-19.

"Sempat nemu orang jual masker bedah, tapi mahalnya minta ampun. Jadi, saya beli itu untuk stok nakes di RS, itu boleh dibeli oleh umum. Tapi pihak rumah sakit dulu yang diprioritaskan untuk dapat masker tersebut," ujar Ismail, dikutip dari Kompas.com, 30 Maret 2020.

Baca juga: Penyandang Disabilitas dan Warga Binaan Perempuan di Babel Produksi Ribuan Masker Gratis

Sumbangan untuk nakes

Tak hanya dilakukan oleh orang dewasa, anak-anak pun tak mau ketinggalan untuk berperan langsung dalam perang melawan virus corona di Indonesia.

Tiga bocah di Makassar, misalnya, merelakan uang tabungannya untuk disumbangkan bagi para tenaga medis.

Ketiga bocah itu adalah Tata (7), Unsia (7), dan Yasmin Saman (6) yang memberikan uang celengan mereka senilai Rp 349 ribu dan Rp 448.800.

"Terus berjuang dokter-dokter, perawat, semua tenaga kesehatan. Harus bisa sembuhkan banyak orang," kata Yasmin usai memberikan isi celengannya, seperti diberitakan Kompas.com, 6 April 2020.

Di Kendari, seorang siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) bernama Bagus Ananda Pratama (7) rela menyumbangkan uang tabungannya selama satu tahun untuk membantu tenaga medis.

Baca juga: Siswa SD di Kendari Sumbangkan Tabungannya untuk Tenaga Medis Corona

Awalnya, dua celengan tabungannya sebesar Rp 546.500 itu akan dipergunakan untuk memberli ponsel.

"Untuk bantu dokter dan perawat. Sudah satu tahun saya tabung untuk beli Hp. Ndak apa-apa, untuk Corona. Nanti menabung lagi," kata Tama dikutip dari Kompas.com, 17 April 2020.

Sumber: Kompas.com (Kiki Andi Pati/Himawan/Retia Kartika Dewi/Muhammad Isa Bustomi, Editor: Dony Aprian/Khairina/Inggried Dwi Wedhaswary/Jessi Carina)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi