Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hewan-hewan di Taman Nasional Yosemite, California Mendapatkan "Kebebasan"

Baca di App
Lihat Foto
Instgram/@yosemitenps
Koyote, satwa sejenis srigala yang ada di Taman Nasional Yosemite, California, AS.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Kehadiran virus corona di tengah masyarakat dunia memiliki dampak yang berbeda-beda. 

Bagi manusia, keberadaan virus ini memang mendatangkan banyak masalah, mulai dari aktivitas yang dibatasi, banyaknya kegiatan ekonomi yang merugi, acara besar dibatalkan, belum lagi jumlah korban jiwa sebab penyakit Covid-19. 

Namun tidak demikian bagi lingkungan dan alam sekitar yang tampak lebih asri dibandingkan dengan saat sebelum corona melanda, dan kegiatan manusia dijeda.

Misalnya potret langit Jakarta yang terlihat biru, Pegunungan Dhauladhar, Himalaya yang lereng bersaljunya akhirnya bisa terlihat dari kejauhan, keduanya bisa terjadi akibat adanya penurunan tingkat polusi udara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dampak Corona, Pemandangan Ini Muncul dari Himalaya hingga Jakarta

Tanpa pengunjung

Tak hanya itu, satwa-satwa penghuni Taman Nasional Yosemite di California pun menunjukkan perbedaan sifat saat tak ada turis yang mendatangi kawasan tinggal mereka.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (18/4/2020) disebutkan seekor burung berjalan santai melintasi hutan yang masih terjaga, sementara sekawanan rusa terlihat berjalan menyusuri jalanan yang sepi.

Taman Nasional yang terletak di California Utara, Amerika Serikat ini merupakan salah satu taman nasional paling terkenal di AS.

Namun taman tersebut telah ditutup untuk wisatawan sejak pemerintah California secara khusus memberlakukan aturan lockdown akibat persebaran virus corona yang sangat tinggi di Negeri Paman Sam tersebut.

Tidak ada lagi wisatawan yang terlihat berlalu lalang memenuhi area taman nasional, hanya penduduk sekitar dan sejumlah karyawan yang ada di sana sejak taman ini ditutup pada 20 Maret 2020 hingga waktu yang belum diketahui.

Hanya masyarakat sekitar dan petugas atau pihak yang berhubungan dengan Taman Nasional yang diizinkan untuk memasuki area ini.

Baca juga: Kisah Pak Guru Avan, Mengajar dari Rumah ke Rumah karena Siswa Tak Punya Ponsel...

Dalam sebuah wawancara, Presiden Yosemite Conservancy, Frank Dean, menyebut kondisi di sana sangat sepi.

"Ini adalah pemandangan yang menakjubkan ketika Anda bisa mendengan suara alami sungai mengalir, ssatwa liar berbunyi, termasuk burung-burung. Kini, satwa liar menjadi sedikit berani karena hanya ada sedikit orang di sekitarnya," kata Dean.

Dean menyebut ini sebagai sambutan alam terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.

Di taman nasional itu, kini frekuensi beruang beraktivitas dan keluar dari masa hibernasinya menjadi semakin sering. Dean mengatakan semua itu dikarenakan para satwa merasa lebih nyaman.

Koyote atau hewan yang masih termasuk serigala, merupakan yang paling terlihat signifikan perubahannya.

"Sekarang mereka keluar di siang hari dan tidak lagi merasa takut. Maksudku, mereka berjalan berdekatan dengan manusia, dan berjalan-jalan di sekitar bangunan-bangunan," ujarnya.

TN Yosemite terkenal dan banyak menjadi favorit wisatawan karena memiliki pemandangan yang indah, mulai dari banyaknya air terjun dengan ketinggian maksimal 739 meter hingga pohon-pohon jenis Sequoia yang tumbuh besar dengan kayunya yang berwarna merah.

Setidaknya, tiap satu tahun tempat wisata alam milik pemerintah ini didatangi lebih dari 3 juta pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Kebanyakan dari mereka datang antara bulan April-Oktober atau pada musim semi dan panas. Dikutip dari laman National Park Service, saat itu, air terjun tidak lagi membeku, dan pohon-pohon tumbuh menghijau.

Namun, keramaian wisatawan ini nampaknya belum akan terulang di musimm semi dan panas tahun ini. Apalagi penyebabnya selain pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan ciri-ciri mereda.

"Kami mencoba mengantisipasi an merencanakan bagaimana taman nasional itu akan kembali dibuka, karena semua tahu musim panas ini tidak ada banyak wisatawan dan pemasukan yang bisa diharapkan sebagaimana biasanya," ujar Dean.

Sebagaimana taman nasional-taman nasional lainnya, keberadaannya dilindungi oleh negara namun tetap dibuka untuk masyarakat umum.

Dia berharap, arus pengunjung akan segera beruba setelah taman nasional kembali dibuka nantinya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi