Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Boeing 727 Tabrak Pegunungan, 53 Penumpang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
kecelakaan pesawat
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari ini 22 tahun lalu, tepatnya 19 April 1998, Pesawat Boeing 727 menghantam pegunungan dan menewaskan 53 orang penumpangnya.

Dilansir AFP Selasa (21/4/1998), Pesawat Air France dengan nomor penerbangan 422 itu menghantam pegunungan di timur Bogota, ibu kota Kolombia, hanya beberapa saat setelah lepas landas.

Pesawat tersebut disewa oleh perusahaan Ekuador dan diterbangkan oleh kru Ekuador. Mereka sedang dalam perjalanan dari Perancis ke ibukota Ekuador, Quito.

Juru bicara penerbangan sipil Martin Gonzalez menyampaikan pesawat tersebut jatuh sekitar 150 kaki dari puncak gunung pada pukul 16.47 waktu setempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang pengontrol pesawat mengatakan pesawat itu seharusnya berbelok 90 derajat ke kanan setelah lepas landas, tetapi justru keluar dari jalur. 

Baca juga: Boeing 737 Ukraina Jatuh, Berikut Deretan Kecelakaan Pesawat di Iran

Gagal berbelok

Tanpa peringatan apapun, pesawat itu gagal berbelok ke selatan dan justru mengarah ke puncak gunung bergerigi.

Kokpit tidak melaporkan adanya masalah dari pesawat tersebut. Polisi menemukan perekam penerbangan pesawat atau kotak hitam.

Pengendali tidak dapat melihat pesawat di radar ketika berangkat dan tidak juga dari radio pilot.

Satu-satunya transmisi suara dari pesawat adalah anggota kru yang memberikan identifikasi pesawat, "Air France 422."

Wakil direktur otoritas penerbangan sipil Kolonel Julio Alberto Gonzales mengatakan pesawat itu menanjak sekitar 710 mph saat kecelakaan.

Tapi dia menolak berspekulasi mengenai penyebabnya kecelakaan.

Seorang pekerja di klub Angkatan Udara Kolombia Wilson Vargas mengungkapkan pesawat itu mengeluarkan suara yang sangat kuat di mesinnya, suara yang tidak normal.

Sementara para penumpang adalah warga Kolombia dan orang-orang Eropa non-Perancis. Namun juru bicara Air France Jose Maria Robayo tidak bisa memastikan kewarganegaraan mereka.

Baca juga: [POPULER TREN] Update Korban Virus Corona | Hari ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat MH370

Proses evakuasi

Ambulans dan mobil polisi dengan lampu darurat merah biru berputar-putar menavigasi jalan sempit berlumpur karena hujan sore hari.

Ratusan penyelamat mengenakan sarung tangan karet dengan sapu tangan menutupi mulut mereka.

Mereka mengambil kartu identitas, paspor, dan kartu kredit dari puing-puing.

Para petugas bersaing dengan ratusan orang yang penasaran dan ikut memanjat punggung bukit setinggi 1.600 kaki (487 meter) di atas Bogota. Setidaknya 2 orang dilaporkan ditangkap karena menjarah puing pesawat.

Seorang anak yang tinggal di dekat lokasi kejadian Sergio Rodriguez (15) mengatakan tidak ada yang tersisa dari pesawat.

"Saya lari ketika pesawat itu jatuh, tapi tidak ada seorang pun (hidup)," ujarnya.

Petugas penyelamat yang menemukan tiga pasang piyama bayi bermotif beruang berusaha mencari penumpang bayi, tetapi tidak berhasil.

Puing-puing lain tersangkut di puncak pohon eucalyptus dalam angin lembab yang dingin di siang menjelang sore.

Salah satu petugas Fernando Molino mengatakan ada potongan bagian-bagian tubuh yang kecil ditemukan di tempat kejadian.

Beberapa jenazah kondisinya sangat parah, sehingga satu-satunya alat untuk mengidentifikasi korban hanyalah kuku jari tangan.

Baca juga: Tips Mencegah Penularan Virus Corona Jika Bepergian dengan Pesawat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi